31. MENEPATI JANJI

10.6K 1.1K 303
                                    

Mecca merasa pagi ini sangat cerah, berbeda dengan pagi-pagi biasanya, mungkin juga karena suasana hatinya yang sedang bahagia pula

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mecca merasa pagi ini sangat cerah, berbeda dengan pagi-pagi biasanya, mungkin juga karena suasana hatinya yang sedang bahagia pula. Mahesa, cowok itu mengirimkan pesan jika ia sudah berada di depan rumah Mecca, alhasil Mecca yang baru saja menyelesaikan sarapanya itu buru-buru mengambil sepatunya karena ia belum menngunakan sepatu dan berpamitan pada Mira untuk pergi berangkat ke sekolah. 

"Pagi Ka Esa," sapa Mecca membuat Mahesa tersenyum ke arahnya.

"Pagi," balas cowok itu.

"Ecca kelamaan ya?" tanya Mecca.

Mahesa menggeleng, "enggak."

Mahesa mengembil helm yang masih terikat di bagian belakang motornya, lalu membungkukkan tubuhnya agar sejajar dengan Mecca dan memasangkan helm untuk gadis itu,.

"cantik," gumam Mahesa pelan setelah memasangkan helm untuk mecca.

namun masih terdengar di telinga Mecca, "siapa?"

"Kamu," kata Mahesa sambil tersenyum dengan mata yang begitu dalam menatap Mecca.

Mecca menengluk salivanya susah payah, aaah mengapa Mahesa selalu membuat jantungnya tidak aman, terlebih dalam jarak sedekat ini, cowok itu terlihat jauh sangat manis, bahkan wajah dingin yang selama ini menempel pada cowok itu seperti hilang tanpa sisa, memang sih bicara dan ketikannya masih singkat-singkat, tapi singkat-singkat begitu saja sudah membuat Mecca kelewat baper.

"kenapa gugup gitu?" goda Mahesa mengangkat sebelas alisnya, kini ia bisa melihat guratan kemerahan di pipi Mecca.

"eng-enggak kok, siapa yang gugup? mending kita berangkat sekarang kak, nanti telat," ucap Mecca mencoba mengalihkan pembicaraan. 

Mahesa mencubit pipi Mecca karena gemas,  gadis itu ketika salah tingkah sangat lucu.

"iya, ayo," jawabnya.

...

Pandangan jika Mahesa berangkat ke sekolah bersama Mecca bukan lagi menjadi hal yang asing, karena sudah seminggu lebih keduanya selalu tertangkap berangkat bersama-sama ke sekolah.

"Ayo," ajak Mahesa seraya menggenggam tangan mungil Mecca untuk berjalan beriringan bersamanya.

Saat mereka berjalan menuju kelas Mecca, di simpangan lorong Mecca melihat Medina, tentu saja ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memanas-manasi Medina. Mecca semakin merapatkan tubuhnya dengan Mahesa dan memberikan tatapan seperti meledek ke arah Medina. lihat saja wajah Medina sekarang yang sangat kesal karena aksi Mecca barusan.

Mahesa mengantarkan Mecca tepat di depan pintu kelasnya, baru ia pergi menuju kelasnya di lantai atas.

...

Saat jam pelajaran berlangsung di kelas 10 ipa 5, tiba-tiba terdengar bunyi gebrakan meja yang cukup keras dari bangku belakang, tentu saja membuat seluruh atensi langsung tertuju pada pemilik bangku.

Mahesa: ImprecationWhere stories live. Discover now