36. FAKTA YANG SEBENARNYA

9.9K 1.1K 811
                                    

Haiiiii

Apa kabar???

Masih nunggu kelanjutan Mahesa dan Mecca??

Kalian lagi nonton Drakor atau mini series apa sekarang?

Hari yang paling kalian suka dalam seminggu?






Mahesa membawa Medina unyuk pergi ke Uks, karena gadis itu mengatakan kepalanya terasa pusing setelah ditampar oleh Mecca tadi, Mahesa yang menuntun Medina ke Uks itu mendudukan Median ke sebuah brankar yang kosorng

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mahesa membawa Medina unyuk pergi ke Uks, karena gadis itu mengatakan kepalanya terasa pusing setelah ditampar oleh Mecca tadi, Mahesa yang menuntun Medina ke Uks itu mendudukan Median ke sebuah brankar yang kosorng.

"Lo tunggu sini ya din, gue minta petugas Uks periksa lo," Ucap Mahesa.

Medina menahan tangan Mahesa yang akan pergi, "Gue ga papa kok Sa, gue cuma minta lo disini sama gue," Kata Medina.

"Mending lo di periksa dan minum obat din, biar lebih enakan." Mahesa menjeda ucapanya, "Nurut aja gue panggilin petugas Uks," Mahesa melepaskan tangan Medina yang menahannya.

Medina sedikit berdecak kesal karena Mahesa meninggalkan dirinya.

Tak Mahesa sudah kembali menghampirinya bersama dengan petugas Uks, petugas Uks yang berjaga memeriksa keadaan Medina dan memberikan obat pereda untuk rasa pusingnya.

"Ini diminum ya obatnya, kalo rasa pusingnya belum mendingan nanti bilang sama saya," Ujar petugas Uks yang baru saja memeriksa keadaan Medina.

Setelah itu petugas Uks meninggalkan mereka berdua, Mahesa membantu Medina untuk meminum obatnya.

Disela Mahesa yang menemani Medina, masuklah Dewa menghampiri Mahesa dengan membawa sebuah kertas yang terlipat di tanganya.

"Sa, gue mau ngomong bentar sama lo," kata Dewa.

Mahesa menaikan sebelah alisnya sebagai respon dari perkataan Dewa barusan.

"Ada hal penting yang perlu gue bicarain, kita keluar dulu ya?" ajak Dewa.

"Bentar ya Din, gue keluar dulu," pamit Mahesa yang bangkit dari posisi duduknya dan berjalan keluar dari Uks mengikuti langkah kaki Dewa.

Dewa menyerahkan selembar kertas yang ia bawa, "lo perlu lihat ini Sa," Ujar Dewa.

Tanpa adanya keraguan Mahesa mengambil kertas pemberian Dewa dan membukanya, betapa kagetnya Mahesa melihat hal yang tertulus disana. Dewa mendapatkan kertas itu setelah kejadian tadi saat banyak sekali kertas yang berserakan di tempat pertengkaran Medina dan Mecca, Dewa mengambil salah satu kertas dan membacanya.

"Gue rasa perbuatan lo sama Mecca tadi ada salahnya Sa," Dewa menjeda ucapanya sambil membuang nafas, "Ga mungkin juga Mecca tanpar orang tanpa alasan kayak tadi."

Mahesa: ImprecationWhere stories live. Discover now