38. PERNAH TERPISAHKAN

9.4K 1K 277
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seorang cowok duduk bersandar di kursi kayu sederhana sebuah warung kopi, dua kancing kemeja sekolahnya ia biarkan terbuka, sebuah kopi hitam dan sepiring gorengan sudah terhidang di hadapanya.

"Lo ngapain sih Rey? dari tadi sibuk amat gua lihat-lihat," Tanya Regan pada temannya, atau lebih tepatnya sahabat Regan.

"Nih lo lihat, lambe julid sma sebelah, lagi rame banget gosipin cewek yang pernah lo ceritain," ujar Rey.

mendengar kata Rey, Regan mengerutkan keningnya, apa mungkin Mecca?

"Sini gua lihat," kata Regan meminta ponsel Rey.

Rey memberikan ponselnya untuk Regan lihat, sebuah postingan dengan foto dan nama Mecca itu sudah memperoleh hampir tiga ribu likes, dalam hitungan jam.

Regan menggeser postingan lambe julid amerta, tanganya lantas bergetar melihat foto di slide berikutnya, dia tidak salah melihat orang kan jika foto itu sangat persis dengan foto orang yang dari kecil Regan simpan.

bibir Regan seperli kelu ingin mengatakan apa, akankah ini menjadi ahkir dari pencariannya selama ini?

"Lo kenapa?" pertanyaan yang di lontarkan oleh Rey sambil menepuk pundak Regan, membuat cowok itu sadar dari dirinya yang sedang larut kedalam pikiranya.

Regan lantas bangkit dan mengecer pergi begitu saja tanpa meninggalkan sepatah katapun pada Rey, membuat Rey kebingungan sendiri dengan cowok itu.

"woi mau kenama lo," teriak Rey, yang tidak mendapat balasan dari Regan.

...

Tanpa Mecca tau, hari ini pihak sekolah memanggil Mira ke sma Amerta, ternyata berita yang haboh mengenai dirinya sudah sampai terdengar di kalangan para dewan guru, niat pihak sekolah memanggil Mira untuk datang adalah untuk meluruskan berita yang tersebar, jangan sampai ternyata berita itu adalah berita hoaks, dan termasuk ke dalam perundungan siswa di kawasan sekolah.

Awalnya Mira tidak tau karena hal apa dia pagi tadi di panggil ke sekolah, Mira hanya menyengka mungkin karena putrinya yang sakit di dekolah kemarin atau karena nilai putrinya yang jelek, karena Mira sering sekali di panggil wali kelas Mecca terkait nilai gadis itu, jika membahas mengenai nilai, Mira termasuk orang tua yang mungki akan di idam-idamkan banyak siswa di luaran sana, karena Mira tidak menuntut banyak soal nilai, karena menurutnya nilai hanyalah sebuah angka dan juga ia sadar seberapa tinggi kemampuan Mecca di bidang akademik.

Saat Mira berangkat menuju sekolah Mecca tadi, gadis itu belum terbangun, Mira juga tidak tega membangunkan gadis itu yang terlihat sangat pulas dalam tidurnya. Ahkirnya Mira pergi ke sekolah tanpa berpamitan, sampai di sekolah Mira langsung di arahkan menuju ruangan Bimbingan konseling, disana seorang guru bernama Rini menerangkan kepada Mira dengan berita yang tersebar di sekolahan.

Mahesa: ImprecationWhere stories live. Discover now