2.5 HARI GALAU

14.9K 1.6K 347
                                    

25

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

25. Hari Galau

Sore ini Mecca merasa sangat beruntung sekali, entah bagaimana jadinya jika tadi ia tidak bertemu dengan Regan. Tadi saat dijalan ia hampir saja di copet oleh dua orang preman bertubuh besar, dia sangat takut bukan main karena preman itu menodongkan pisau kearahnya, untung saja tadi Regan lewat dan menolongnya. Sebuah kebetulan yang sangat menolong bukan?

"lo serius gak papa kan?" tanya Regan sambil menerima uluran sebuah helm yang baru saja Mecca pakai.

Mecca mengangguk sebagai jawabanya, tapi jujur saja ia masih syok dengan kejadian barusan. Mecca sudah mengucapkan banyak terima kasih pada Regan karena sudah menolongnya tadi.

"yaudah, buruan masuh gih jangan kelamaan diluar," Suruh Regan pada Mecca.

"Enggak," Mecca menggeleng. "Ecca nunggu Regan pergi dulu aja. Ecca makasih banget Regan udah tolong Ecca, kalo gak ada Regan tadi pasti Ecca sekarang udah gak punya Hp," ucapnya.

"lo masuk rumah dulu aja, gue langsung pergi nanti."

"Buruan Ca, masuk," suruh Regan kedua kalinya. Awas yang baca oleng.

"iya, iya Ecca masuk rumah. Sekali lagi makasih Regan," katanya di ahkiri senyuman tulus.

Regan pun menganggukan kepalanya sebagai jawaban, dengan senyuman yang tak kalah manis dari senyuman yang di berikan oleh Mecca. Regan terus mengamati gadis itu sampai Mecca benar-benar masuk ke dalam rumahnya dengan aman baru setelah itu Regan memakai kembali helm full facenya dan lekas meninggalkan pelataran rumah Mecca.

Sedangkan dari jarak tidak jauh dari sana, ada sepasang mata yang menyasikan interaksi keduanya dengan sorot mata tajam dan perasaan aneh yang mulai memenuhi rongga dadanya. Tanganya terkepal memukul tangki motornya, isi kepalanya di penuhi dengan pertanyaan apa keduanya saling mengenal?

Dengan perasaan yang berkecamuk, ia memilih buru-buru menancapkan gas motornya untuk pergi dari sana.

...

Bruk

Mahesa melemparkan jaket yang baru saja ia gunakan ke sembarang arah, lalu Mahesa melemparkan tubuhnya juga ke atas kasur empuknya sambil mengacak-acak rambutnya frustasi. "Arghh, sebenernya gue kenapa sih?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Pikiranya masih di penuhi tentang Mecca, ah nama itu membuat Mahesa semakin bingung dengan perasaan apa yang ia rasakan saat ini. Mahesa masih sangat penasaran dengan apa yang ia lihat barusan, untuk apa Regan ke rumah Mecca apa keduanya saling mengenal? Atau bahkan dekat? Aish sial, sepertinya malam ini ia akan dibuat tidur tidak tenang karena memikirkan hal itu saja.

Cowok itu bangkit dari posisinya terlentang, menjadi duduk di atas kasur. Tunggu-tunggu kenapa hari ini ia harus repot-repot memikirkan gadis itu? Tadi siang ia harus pusing menjelaskan kejadian sebenarnya jika ia tidak memiliki hubungan apapun dengan Medina, padahal jika gadis itu salah paham kan ada untungnya juga, ia tidak akan di ganggu lagi oleh Mecca. Dan sekarang kenapa ia harus repot-repot memikirkan hubungan antara gadis itu dengan Regan, jika keduanya memang dekat kan urusan mereka.

Mahesa: ImprecationWhere stories live. Discover now