El pun hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "maaf Karisha"

"Ngapain lo kesini?"

"El mau minta maaf" ujarnya sambil menundukkan kepalanya.

"Masuk"

Karisha yang merasa kasihan pun langsung mempersilahkan El untuk masuk kedalam.

"Duduk dulu gue buatin minum"

El pun langsung mendudukkan dirinya di atas karpet.

"El kan---"

"minum dulu baru cerita" peringat Karisha ketika El sudah tidak sabaran bercerita kepadanya.

Dirinya pun hanya bisa menurut dan langsung menenggak minuman nya sampai habis.

"El udah boleh cerita?"

Karisha pun langsung mengangguk kan kepalanya.

"El pertama mau minta maaf sama Karisha soalnya El udah gk ngehargain perjuangan Karisha buat bikinin makanan kesukaan El" ujarnya sambil menundukkan kepalanya.

"Dimaafin" ujar Karisha dengan ikhlas.

El yang mendengar pun langsung mendongakkan kepalanya dengan senang "makasih banyak Karisha!"

"Gue emang kesel sama sifat labil lo El. tapi sialnya gue terlalu lemah sama kata maaf lo"

"Terus mau cerita apa lagi?"

"El tadi di marahin sama bunda, kata bunda sama ayah El harus tegas sama perasaan sendiri. Kalau El itu sebenarnya lebih cinta Lisa atau Karisha" ceritanya dengan wajah yang tampak kebingungan.

Karisha yang melihat itu pun ikut merasa kasihan. Pasti saat ini El sangat merasa kebingungan.

"El harus pilih yang memang hati El pilih, jangan pilih karena rasa kasihan atau rasa takut dia marah sama El. Apapun yang El pilih Karisha yakin itu yang terbaik" ujarnya berusaha menenangkan El.

El pun langsung mengangguk kan kepalanya, sekarang dia merasa sedikit lebih tenang.

"Jangan terburu-buru untuk memilih El yakinin dulu aja"

"Iya Karisha makasih udah mau nenangin El. Hmm.... Karisha El belum makan malam" ujarnya sambil terus memegangi perutnya. Karena perutnya terakhir kali diisi pas makan siang bareng Lisa tadi.

Karisha yang mengetahui kode dari El pun langsung menggeleng kan kepalanya "tapi disini gk ada stok makanan"

"Yahh terus gimana dong sama nasib cacing-cacing kesayangan El" ujarnya dengan nada dramatis.

"Lebay banget sih El ya tinggal pesen makanan lewat online"

"El gk mau, datengnya nanti lama" cemberut nya.

"Gue punya ide! Kita makan di warung pinggir jalan depan gang aja yuk gue punya langganan sate enak banget"

El dengan senang langsung menyetujui ide Karisha.

"tapi jalan aja ya kalau naik mobil gk ada tempat parkir nya"

"Terserah Karisha aja" ujar El sambil tersenyum.

"Yaudah lo tunggu dulu gue mau ambil dompet"

Tak lama Karisha pun sudah kembali dengan membawa dompetnya.

"Ayo"

Kini El dan Karisha pun mulai jalan menuju tempat warung sate nya.

"El takut Karisha, gelap" ujarnya sambil bergidik ngeri.

Karena memang penerangan disekitar rumah Karisha tidak begitu banyak, maklum bukan komplek orang-orang elit.

"Gak ada apa-apa ini kok El. Kan ada Karisha" ujarnya berusaha meyakini El.

El pun langsung menggenggam tangannya dan bisa Karisha rasakan jika tangan El berkeringat dingin.

"Gak ada apa-apa kok. Udah ayo lanjut jalan lagi"

El pun hanya bisa mengangguk kan kepalanya.

"Nah itu dia" tunjukknya ketika mereka sudah berdiri tak jauh dari warung sate langganan nya.

"Ayo buruan El biar kita dapet tempat duduk"

Karisha pun langsung menarik pergelangan tangan El

"Eh neng Karisha udah lama gk makan disini" sapa penjual sate yang memang sudah mengenal dirinya.

"Iya pak hehehe"

"Mau pesen berapa porsi neng?"

"Dua ya pak yang satu gk pedes, yang satunya lagi kaya biasanya"

"Siap neng!" ujar penjual sate yang langsung membuatkan pesanan mereka.

"El cari kursi buat kita duduk ya biar Karisha yang nunggu"

"Oke Karisha"

El pun langsung menjelajah kan matanya untuk mencari kursi yang masih kosong.

"Disana ya Karisha"

"Iya"

"Itu pacar neng Karisha? ganteng banget" puji penjual sate yang terpukau oleh ketampanan El.

"Bisa aja si bapak"

15 menit kemudian pesanan nya pun jadi.

"Maaf ya neng nunggu lama"

"Gapapa pak santai aja. Kalau begitu nampannya saya bawa ya" ujarnya yang langsung membawa nampan berisi sate untuknya dan El.

"Nih dimakan tapi pelan-pelan masih panas" peringatnya.

El yang sudah tergoda dengan aromanya pun langsung mengambil satu tusuk sate.

"Hufttt" tiupnya sebelum dimasukkan kedalam mulutnya.

"enak Karisha!" girang El.

"Dihabisin" senyum nya ketika melihat wajah senang yang El berikan.

Sedangkan dilain tempat

"Ayah.. Ayah masa El gk ada dikamarnya!" teriak Ginny yang tidak menemukan sosok El di kamarnya.

"Apaan sih bun udah malem teriak-teriak aja orang El lagi susulin Karisha ke rumahnya"

"Kok bunda gk tau?!"

"Salah bunda ngambeknya di kamar jadinya gk tau kan kalau anaknya pergi keluar"

Ginny pun langsung menampilkan deretan giginya.

"Udah ah bunda mau pastiin ke Karisha dulu"

Dirinya pun langsung mengirimkan pesan ke Karisha.

~Ginny

Sayang emang bener El lagi sama kamu?

Tak membutuhkan waktu lama pesannya pun sudah dibalas oleh Karisha.

Karisha~
Iya bun ini lagi makan sate katanya dia laper

~Ginny

Oalah yaudah makasih ya Kar, maaf bunda jadi ngerepotin kamu

Kalian kalau mau tidur disana nginep aja, tapi jangan kasih bunda cucu dulu ya😉, tunggu halal dulu

Peringat Ginny bercanda karena dia tahu pasti Karisha bukanlah cewek macam-macam.

Karisha~
Apaansii bunda🤦

Karisha sama El pulang aja kerumah bunda, kalau tidur disini berdua doang yang ada digrebek warga

~Ginny

Kalau digrebek enak berarti sayang langsung dinikahin🤣🤣

"Bener kan kata ayah" ujar Rizal yang memang sedari tadi ikut mengintip kearah handphone Ginny.

"Iya yah"

Sedangkan Karisha yang melihat isi pesan bunda yang semakin ngaur pun hanya membacanya saja, jika ia balas yang ada semakin ngalor ngidul.

MY PETER PAN [END]Where stories live. Discover now