"Tenang aja gue cuman butuh waktu lo satu jam"

Rio pun langsung menaiki motor ninjanya, yang diikut oleh Karisha dibelakangnya.

"Gimana naiknya Rio" bingung Karisha ketika melihat motor Rio yang sangat tinggi.

"Makanya tinggi dong" ejek Rio.

Karisha yang diejek pendek pun langsung mengerucutkan bibirnya.

"Sini tangan lo gue bantu pegangin"

Karisha pun langsung meraih tangan Rio, dengan penuh hati-hati akhirnya dirinya bisa naik juga.

"Gue harap ini bukan genggaman yang terakhir"

"Udah? Pegangan nanti jatuh"

Karisha yang kebingungan pun langsung berpegangan di jok belakang.

"Udah"

Tak lama motor yang mereka tumpangi pun berjalan menuju ke suatu tempat.

"Kok macet banget sih Rio" heran Karisha.

Tumben sore ini jalanan nya begitu ramai sampe menimbulkan kemacetan.

"Biasa Kar orang-orang baru pada pulang kerja"

Karisha pun hanya menjawab dengan anggukan kepala.

"Semoga masih keburu" gumamnya.

Tak lama jalanan pun mulai tidak padat, dengan cepat Rio langsung meng-gas motornya.

"Ayo Kar buruan turun" ujar Rio ketika motornya sudah sampai di sebuah pantai.

Karisha pun langsung turun dari motor Rio dengan bantuan sang empu.

Rio pun langsung menggandeng tangan Karisha dan berjalan menuju ke tepi pantai.

"Mau ke---"

"Liat tuh!" tunjuk Rio kearah langit.

"Wahh sunset!" girang Karisha ketika melihat langit yang sudah berubah menjadi sangat cantik.

"Syukur gk telat"

Tangannya yang masih setia menggenggam tangan Karisha pun ia lepaskan.

"Kar" panggil Rio.

"Apa?" tanya Karisha sambil menatap wajah Rio.

Tiba-tiba Rio langsung menyerahkan sebuah kotak panjang yang entah isinya apa.

"Gue mau jujur sama lo, dari pertama kali lo datang ke cafe gue udah tertarik sama lo. Semakin gue cari info tentang lo gue jatuh ke pesona lo mungkin gue ngomong kaya gini bikin lo kaget, tapi gue cuman mau ungkapinnya sebelum gue pergi"

"Lo ngomong apaan si Rio" kekeh Karisha, dirinya benar-benar tak paham dengan omongan yang barusan Rio katakan.

"Lusa gue mau pindah ke Australia, jadi sebelum gue pergi mau jujur ke lo tentang perasaan gue. Huftt..." sebelum benar-benar mengungkapkan nya Rio mengambil nafas terlebih dulu.

Baru kali ini dirinya mengungkapkan perasaan kepada perempuan.

"gue jatuh cinta sama lo Karisha Lucia" ujar Rio sambil membuka kotak tersebut, disana terdapat sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati.

Karisha benar-benar terkejut ketika mendengar pernyataan dari Rio, tanpa mereka berdua ketahui bahwa ada tiga orang yang sedari tadi menatap mereka.

Dua diantara nya menatap dengan tatapan penuh kebencian.

"Becca lo mau kemana" teriak Shesil yang langsung mengejar Becca.

"Gue mau pulang!" teriak Becca dengan air mata yang sudah turun dengan deras.

Ines dan Shesil pun langsung pergi dari sana.

"Gue gk nyuruh lo buat nerima perasaan ini, tapi gue paksa lo buat nerima pemberian dari gue" senyum Rio.

"Ma--maaf Rio gue gk bisa" ujar Karisha sambil menundukkan kepalanya.

Rio yang melihat itu langsung mengacak rambut Karisha "gue gk masalah, jangan karena gue ngomong gini lo langsung benci sama gue ya. Gue cuman mau ngerasa lega"

"Gue gk bakalan benci sama lo, suatu hari nanti lo bakalan dapetin yang lebih dari gue" senyum Karisha.

"Semoga juga cowok yang lagi lo perjuangin berjodoh sama lo ya, dan ini gue maksa lo terima ini. Terima kalung ini sebagai seorang sahabat ya" senyum Rio.

Karisha benar-benar terkejut ketika Rio mengetahui perasaan nya terhadap El.

"Lo tahu--"

"Apa sih tentang lo yang gk gue tahu. Lo bahagia terus ya disini, kalau gue denger lo nangis gue bakalan langsung terbang dari Australia kesini cuman buat lo" gurau Rio.

Karisha pun ikut tersenyum, mulai hari ini dirinya dan Rio akan menjadi seorang sahabat.






















Bersambung....

Oh ya tolong banget ya kalau MPP Up kasih komen dan vote nya juga, biar aku gk ngerasa percuma aja buat nge repost cerita ini:((. Mohon kerjasama nya💗

MY PETER PAN [END]Where stories live. Discover now