Karisha yang mendengar kata bunda pun langsung pasrah saja.

Benar dugaan nya mobil El baru berhenti saja sudah menjadi pusat perhatian orang-orang.

"Udah gue dugong bakalan jadi pusat perhatian" sungut Karisha dalam hati.

"Karisha gk mau turun? Apa Karisha mau ikut El kekantor?!" tanya El dengan semangat.

"Gk gk gk makasih banyak gue turun aja, tapi bentar ngumpulin nyawa dulu" ujarnya ngaco.

"Emang nyawa Karisha pergi kemana? Biar El bantu cariin" jawab El lebih ngaco darinya.

"Sinting lo, udah ah gue keluar aja"

"Belajar yang rajin ya Karisha biar pinter kaya El" ujarnya dengan bangga.

Karisha yang mendengar hanya meng- iya kan saja agar urusan nya cepet selesai.

"Liat deh ternyata orang yang turun dari mobil itu Karisha"

"Lagi dapet pelanggan yang tajir melintir tuh"

"Jadi cewek murahan banget ya"

"Dadah Karisha!"

Tanpa memiliki rasa malu El dengan enteng berteriak dengan mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil.

Sedangkan Karisha yang melihat ingin sekali menonjok wajah gantengnya El.

"Ouh sama cowok yang kemarin"

"Anjir itu mah kayanya beneran doinya deh"

"Awas aja lo El tunggu pembalasan gue dirumah" batin Karisha kesal.

Karisha pun tak menghiraukan omongan orang - orang terhadapnya, dirinya langsung bergegas mencari keberadaan Leola.

"Hai La, btw tugas kelompok kita mau dikerjain kapan?" tanya Karisha ketika melihat Leola sedang sibuk memainkan handphone nya.

"Terserah lo"

"Gimana kalau hari ini abis pulang kampus? Di cafe langganan aja"

"Boleh"

Karisha pun langsung memberi kabar ke El.

~Karisha
Nanti pulang jemput nya di cafe aja ya, soalnya gue mau kerjain tugas dulu

El~
Oke Karisha, nanti El ke cafe
Share lock ya

~Karisha
Yoo

"Selamat pagi semua" ujar dosen yang akan mengajar.

Buru-buru dirinya pun mematikan ponselnya. Tak lama jam kuliahnya pun dimulai.

~~~

"Mau makan apa Kar? Biar gue yang pesenin"

"Bakso aja La"

Leola pun mengangguk kan kepalanya, dirinya pun langsung berjalan menuju stand bakso.

"Enak ya lo tadi pagi dianterin sama cowo tajir itu" ujar Shesil tiba-tiba.

"Yaampun nih orang siriknya ketahuan banget" batin Karisha.

Dirinya hanya diam saja seolah tidak ada orang yang mengajaknya berbicara.

"HEH KALAU GUE NGOMONG TUH DI DENGER!" teriak Shesil sambil menarik rambutnya yang sedang dikuncir.

Plak

"Ini tamparan dari gue karena lo berhasil buat Rio jatuh kepelukan lo!" ujar Becca sengit.

Sontak hal tersebut langsung menjadi bahan tontonan, sama sekali tak ada seorang pun yang berniat untuk memisahkan mereka.

Karisha yang geram dirinya selalu diremehkan pun langsung berdiri.

"Jangan sampe gue pukul lo Sil" peringat Karisha. Dirinya masih berusaha menahan agar tidak terpancing emosi.

"Gk usah sok bisa bela diri lo, lo kan cuman bisanya 'main' malem-malem" ejek Shesil.

"HAHAHA MURAHAN" ejek Becca.

Karisha langsung mendorong tubuh Shesil sampai membentur tembok.

Bugh

Karisha meninju tembok yang berada tepat disebelah wajah Shesil. Shesil yang melihat itu seketika wajahnya langsung berubah menjadi pucat pasi.

"Lo mau gk kalau wajah cantik lo sama nasibnya kaya tembok ini" ujar Karisha sambil menunjuk tembok penyok yang ia pukul barusan.

Semua orang yang melihat langsung bergidik ngeri.

Karisha pun langsung pergi meninggalkan area kantin begitu saja.

"Tahan tahan, jangan sampe bikin muka orang penyok Karisha"










Bersambung...

MY PETER PAN [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя