47. Who will steal Sagara's last name?

Start from the beginning
                                    

Kiana Sharetta
😘💸maaci, reward kiana givenchy ya walau nanti kalo ga menang, Saga gaada reward i apapun 😰😢

Papa 🏃🧑‍💻👨‍👩‍👧🕴️💳💸
Okee 👍

Ting!

Mama 👩🏻‍⚕️👫🤰👩‍👧
Mau dibawain apa ki..

Kiana Sharetta
💋mau coba yang dimakan mama gigi di ig nya ya ya ya ma, tapi mentai rice yang salmon

Mama 👩🏻‍⚕️👫🤰👩‍👧
Nagita slavina kan??

Kiana Sharetta
yap, tapi i lupa dimana beli yang waktu itu, gak mau online tapi 😢 untuk support (2) olim besok Ma 😢😢

Mama 👩🏻‍⚕️👫🤰👩‍👧
Nanti mama tanya sama orang di rs ya 😉

Sebenarnya Kiana ingin sekali dapat reward, walau hanya es dawet dari Sagara. Tapi sahabat masa kecilnya itu entah sampai kapan di Surabaya, tak bertemu dengannya.

Kiana menggulir panggilan tak terjawab di telepon dan Whatsapp dari kontak Sagara. Banyak missed call yang masuk di tengah malam. Sekitar jam 11-12 malam.

Sagara hanya bisa menelpon Kiana di sekitaran jam jam tersebut karena sehari penuh peserta olimpiade tidak ada di hotel, melainkan mereka selalu keluar mengunjungi orang-orang penting yang memang sudah ada jadwal janji temu untuk murid berprestasi.

Sedangkan di jam-jam yang hanya bisa membuat Sagara mendengar suara Kiana, sahabat masa kecilnya itu selalu sudah tertidur. Biasanya Kiana bisa terjaga hingga jam 24.00 namun mungkin karena Kiana juga seharian belajar keras di taman, membuatnya kelelahan dan cepat tidur.

Untuk hari pagi, siang, bahkan sore hingga jam sepuluh malam, Sagara dan peserta olimpiade SMA Tunas Bangsa yang ikut ke Surabaya, terus menerus dilatih dan dikenalkan pada banyak relasi.

✨ Circle crazy rich Surabaya✨katanya.

Sangat menyenangkan bagi seluruh peserta olimpiade, kecuali Sagara. Kenal dan dikenal oleh orang-orang hebat dan punya kuasa, pastilah membanggakan dan kedepannya tentu bisa dijadikan koneksi untuk masa depan yang mudah dan cerah. Sedangkan untuk Sagara, ia merasa biasa saja akan hal itu dan malah ingin cepat-cepat pulang ke Jakarta.

Namun di Jakarta tanpa Sagara, kali ini tak terlalu membuat Kiana sedih. Walau Kiana juga kangen, namun tak segalau tidak punya teman seperti dahulu.

Mungkin karna Kiana juga sibuk belajar Matematika dan tak banyak waktu untuk sendiri kesepian, makanya ia tak terlalu merasa ada yang hilang dari kehidupannya. Lagian, Sagara juga akan pulang kira-kira dua atau tiga hari kemudian.

Dan juga sebagian besar waktu di taman Kiana bertemu dengan Raksa yang ternyata sungguh bisa menjawab pertanyaannya tentang Matematika walau kakak kelasnya itu jurusan IPS dan bukanlah anak olimpiade.

Benar, di SMA Tunas Bangsa memang dari dulu Kiana yang paling aneh dalam Matematika. Raksa Radjendra yang sering tidak ditemukan di sekolah saja bisa menjawab benar pertanyaan-pertanyaan Kiana.

"Besok bisa jawab soal olimpiade. Bisa, Amin, bisa."

Sudah hampir satu jam Kiana di sini. Ia tak lagi menunggu pak supir datang menjemput, namun sekarang bapak itu lah yang menunggu Kiana. Pak Dima ada di dalam mobil, sedangkan Kiana sendirian gladi resik terakhir untuk olimpiade di bukit beralas matras.

Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now