Ini semua masih berlanjut

Start from the beginning
                                    

"HIDA SIALAN LO ADA MASALAH HIDUP APA SAMA KITA?!" teriak mereka bersamaan, apakah benih-benih cinta akan tumbuh?

"Arsen belum jawab chat gue, gue sih ga masalah kalo ga pake bus, Arsen bisa bawa mobil dan lo pada boleh numpang, tapi anak-anak lain gimana? ga mungkin kan semobil isinya se erte" Hida tak mempedulikan teriakan dua mahluk alam ghaib yang barusaja meneriakinya, buang-buang waktu. Lebih baik keduanya membantu dirinya membuang koreng yang mengelupas di kaki nya, lebih bermanfaat 'kan.

"Gue juga mikir itu Da, gue ga masalah ga pake bus, gue bisa bawa mobil gue sendiri dan bisa nampung 4 manusia. T-tapi yang lain gimana nasibnya?"

Desya mengangguk-anggukan kepalanya, ia juga tidak masalah, karena memang ia akan berangkat besama dengan Arka dan juga Vano. Tetapi bagaimana yang lainnya?

"Desya Anyelir" tiba-tiba saja ada yang memanggil namanya

Desya menatap ke arah pintu, dimana Pak Hendra memanggilnya. Buru-buru ia merapihkan dasi nya dan menghampiri Pak Hendra

"Kenapa Pak?"

"Ikut Bapak sebentar"

Desya mengangguk. Ia mengikuti Pak Hendra sampai ke Ruang Guru.

Begitu ia masuk ke Ruang Guru, langkahnya memelan saat melihat lelaki dengan kemeja hitamnya yang sudah lama tak Desya lihat keberadaannya.

Lelaki yang selama ini Desya rindukan, kini duduk tegas dengan sorot teduh ke arahnya.

Namun, langkah Desya berhenti sepenuhnya saat melihat perempuan seumuran Ibu nya duduk sambil menatap tajam ke arahnya.

Ia menggigit bibir bawahnya.

"Oh jadi kamu penyebab kecelakaan putri saya?!"

Desya terkesiap, begitupun guru-guru yang berada di sana kini menatap ke arah meja Pak Hendra walau sekilas.

Desya yang tidak mengetahui apa-apa tentang ini, hanya bisa mengerutkan kedua alisnya, ia menatap kosong ke arah Bapaknya yang kini menatap dirinya.

"Sebentar Bu, kami harus tahu cerita jelas dari Desya. Kami tidak bisa menuduh Desya sembarangan, karena belum ada bukti kuat yang menunjukan kalau Desya adalah penyebab Tania kecelakaan"

Tak lama Arsen dan Rasya datang dengan nafas tak beraturan, baru saja mereka keluar untuk menemani Arka, langkah mereka pun memelan saat melihat Desya duduk di hadapan Pak Hendra, dengan dua orang dewasa yang tak mereka ketahui siapa dan ada masalah apa dengan Desya.

"Pak, kunci nya" mereka hanya ingin mengembalikan kunci mobil milik Pak Hendra yang di pinjam barusan

"Saya belum terima kalau anak saya Tania, kecelakaan karena anak ini! kamu perempuan gak bener! memang nya kamu siapa, macam-macam dengan anak saya!" sentak Mama nya Tania tajam.

Barusaja Arsen dan Rasya membalikan badannya, mereka kembali membalikan badan menghandap Pak Hendra.

"S-saya tidak tahu dengan kecelakaan yang menimpa Tania dan Gino"

"Kamu tahu Tania kecelakaan dengan Gino?! itu berarti kamu tahu kejadian saat anak saya kecelakaan!"

Desya menggeleng, ia menatap Bapak nya yang tidak mengeluarkan sepatah kata apapun untuk membela nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 18, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NARAYA (SEHUN)Where stories live. Discover now