-DEEP-

By andinienggar

81.3K 6.3K 309

[COMPLETED] Memang awalanya tidak ada yang aneh, semua berjalan mulus selama lima tahun lamanya. Namun sua... More

DEEP [SATU]
DEEP [DUA]
DEEP [TIGA]
DEEP [EMPAT]
DEEP [LIMA]
DEEP [ENAM]
DEEP [TUJUH]
DEEP [ DELAPAN]
DEEP [ SEMBILAN]
DEEP [ SEPULUH]
DEEP [SEBELAS]
DEEP [DUA BELAS]
DEEP [TIGA BELAS]
DEEP [EMPAT BELAS]
DEEP [LIMA BELAS]
DEEP [ENAM BELAS]
DEEP [TUJUH BELAS]
DEEP [ DELAPAN BELAS]
DEEP [SEMBILAN BELAS]
DEEP [DUA PULUH]
DEEP [DUA PULUH SATU]
DEEP [DUA PULUH DUA]
DEEP [DUA PULUH TIGA]
DEEP [DUA PULUH EMPAT]
DEEP [DUA PULUH LIMA]
DEEP [DUA PULUH ENAM]
DEEP [DUA PULUH TUJUH]
DEEP [DUA PULUH DELAPAN]
DEEP [DUA PULUH SEMBILAN]
DEEP [TIGA PULUH]
DEEP [TIGA PULUH SATU]
DEEP [TIGA PULUH DUA]
DEEP [TIGA PULUH TIGA]
DEEP [TIGA PULUH EMPAT]
DEEP [TIGA PULUH LIMA]
DEEP [TIGA PULUH ENAM]
DEEP [TIGA PULUH TUJUH]
DEEP [TIGA PULUH DELAPAN]
DEEP [TIGA PULUH SEMBILAN]
DEEP [EMPAT PULUH]
DEEP [EMPAT PULUH SATU]
DEEP [EMPAT PULUH DUA]
DEEP [EMPAT PULUH TIGA]
DEEP [EMPAT PULUH EMPAT]
DEEP [EMPAT PULUH LIMA]
DEEP [EMPAT PULUH ENAM ]
DEEP [EMPAT PULUH TUJUH]
DEEP [EMPAT PULUH DELAPAN]
DEEP [EMPAT PULUH SEMBILAN]
DEEP [LIMA PULUH]
DEEP [LIMA PULUH SATU]
DEEP [LIMA PULUH DUA]
DEEP [LIMA PULUH TIGA]
DEEP [LIMA PULUH EMPAT]
DEEP [LIMA PULUH LIMA]
DEEP [LIMA PULUH TUJUH]
DEEP [LIMA PULUH DELAPAN]
DEEP [LIMA PULUH SEMBILAN]
DEEP [ENAM PULUH]
DEEP [ENAM PULUH SATU]
DEEP [ENAM PULUH DUA]
DEEP [ENAM PULUH TIGA]
DEEP [ENAM PULUH EMPAT]
DEEP [ENAM PULUH LIMA]
DEEP [ENAM PULUH ENAM]
DEEP [ENAM PULUH TUJUH]
DEEP [ENAM PULUH DELAPAN]
DEEP [ENAM PULUH SEMBILAN]
DEEP [TUJUH PULUH]
DEEP [TUJUH PULUH SATU]
DEEP [TUJUH PULUH DUA]
DEEP [TUJUH PULUH TIGA]
DEEP [TUJUH PULUH EMPAT]
DEEP [TUJUH PULUH LIMA] EPILOG

DEEP [LIMA PULUH ENAM]

504 63 20
By andinienggar

Kejadian tadi sore terus saja berputar putar di kepala Abel. Tanpa Abel sadari, dia telah melukai hati Galang. Rasa bersalah menghantui Abel terus menerus. Namun jika dia tidak segera menyatakan yang sebenarnya, maka itu akan lebih menyakitkan untuk Galang. Dan Abel tidak ingin menyakiti siapapun termasuk Galang. Semakin cepat dia menyatakan yang sebenarnya, semakin cepat pula Galang tahu dan itu akan membuat Galang tidak melangkah sampai jauh.

Tidak hanya masalah tadi sore saja yang terbayang bayang di benak Abel, namun juga empat misi lainnya yang telah di jalankan selama kurang lebih dua minggu belakangan. Dari mulai masalahnya Gladis, masalahnya Quinta, masalahnya Aruna, masalahnya Dekka, Arel dan Nila, sampai masalahnya sendiri dengan Galang. Semua telah tuntas. Abel tidak mengira dia akan menyelesaikannya dalam waktu secepat ini dan sendiri.

Sekarang semua maslaahnya dan masalah sahabat-sahabatnya telah selesai. Abel bisa pergi dengan tenang tanpa beban. Meskipun jauh di lubuk hati Abel yang terdalam, masih ada beban yang dia tinggal di sini. Yaitu Dia. Dia yang telah mengisi hati Abel selama enam tahun lamanya. Dia yang telah menbuat Abel menjatuhkan hati seluruhnya. Dan Dia pula yang menbuat Abel menjadi tak bisa berpindah ke hati yang lain.

Dan sekarang, Abel telah menemukan titik terangnya. Dia yang selama ini mengisi ruang penuh di hati Abel telah menambatkan hati kepada sesosok gadis yang baik. Sesosok gadis yang merupakan sahabatnya sendiri. Dari sini Abel sadar, Dekka sama sekali tidak ada rasa dengannya. Semua itu hanya sebatas teman. Sebatas perhatian sahabat. Tidak lebih. Abel yang terlalu menafsirkannya berlebihan.

Harusnya Abel dari awal tahu, memang Dekka itu seperti itu kepada semua gadis. Harusnya Abel sadar itu. Namun yang namanya hati siapa yang tahu? Siapa yang bisa memaksa dia jatuh kepada siapa? Tidak ada.

Semenjak Abel mengetahui bahwa Dekka jatuh hati kepada sahabatnya sendiri, dia memutuskan untuk menyudahi semuanya. Abel merasa tugasnya sudah selesai. Tugas menemani Dekka sudah selesai.

Dia menyatakan selesai dengan Dekka. Dia menyatakan menyerah untuk penantian yang tak berujung. Enam tahun jatuh hati sendiri itu lebih dari cukup. Enam tahun memendam rasa sendiri itu sudah cukup bagi Abel.

Bukannya dia bosan menunggu Dekka yang tak pernah melirik kepadanya. Bahkan jika Abel mau, dia bisa menunggu Dekka sampai kapanpun. Namun, mulai sekarang dia tidak bisa. Hati Dekka sudah dijatuhkan pada seseorang dan itu bukan dia. Dia tidak bisa mencegah itu. Rasa Dekka pada gadis itu mutlak dan Abel hanya bisa diam menyaksikan.

Kali ini Abel tidak akan mengahalangi kali ini Abel percaya kepada gadis itu. Karena Abel tahu, gadis itu akan menjaga Dekka lebih baik dari pada Abel. Jadi Abel bisa melepas Dekka dengan tenang.

Abel menghela napasnya panjang. Dia mengambil kotak besar di bawah kolong tempat tidurnya. Dia memasukkan barang-barang yang pernah di berikan Dekka untuknya. Dia memandangi barang-barang yang ada di pangkuannya. Saat itu juga satu persatu pula, muncul kenangan-kenangan bersama Dekka.

Abel memandangi foto mereka berdua. Abel dengan ekspresi cemberut, sedangakan Dekka dengan ekspresi bahagia sambil mencubit hidung Abel. Mereka berdua memakai baju couple.

Flashback on

Saat itu sekolah mereka sedang mengadakan study tour ke Bali. Abel berada di Bus A bersama Quinta dan Gladis, Arel dan Dekka di bus B, sedangkan Nila dan Aruna di bus C. Mereka memang terpisah karena pembagian busnya di acak.

Bus mereka berhenti di salah satu twmpat indah di bali bernama pantai pandawa. Sebelum Abel turun dari bus, Dekka sudah nyamper duluan ke Bus A di susul Arel di belakangnya.

"Abel, ayo turun"

"ngapain sih lo nyamper ke sini, kan tunggu di bawah juga bisa. Entar juga gue turun elah."

"Ya gakpapa dong nyamper pacar masak gak boleh?" Dekka mengangkat sebelah alisnya.

"Sejak kapan kita jadian?"

Dekka tampak berpikir, "emm, sejak lahir mungkin?" sekarang mukanya di buat serius.

"Gesrek ya otak lo? Tu samperin pacar lo di bus C. Jangan nyamper gue. Entar di kira gue yang nyuruh lo. Terus gue di kira rusuh sama hubungan kalian. Males gue." Abel emmutar matanya jengah.

"Ah elah kagak. Santuy. Biarin aja. Males gue sama dia."

"lo bosen sama dia?"

"udah ah Bel, gue lagi males bahas dia. Turun yok." Dekka menggandeng tangan Abel dan menariknya keluar bus.

"lepasin gak!?"

"Diem lo! Berisik!"

"mau kemana sih?"

"Ke taman mini, ya ke pantai lah, ayo maen aer" Dekka menggeret geret tangan Abel seperti anak kecil.

"Iya-iya elah."

Sesampainya di pantai, Dekka loncat-loncat sendiri gak jelas seperti cacing kepanasan. Sedangkan Abel hanya menggeleng gelengkan kepala sambil tersenyum melihhat Dekka.

"Abel sini, Dekka mau main air." Dekka berteriak.

"Abel gak bawa baju ganti Dekka."

"Gakpapa elah, gampang."

Dan tanpa menunggu jawaban lagi dari Abel, Dekka sudah melancarkan aksinya memercikan air ke arah Abel secara terus menerus. Dan Abel pun basah.

"Awas ya lo!"

Dan kejar-kejaran pun terjadi antara Abel dengan Dekka. Mereka berdua terliaht seperti sepasang kekasih yang bahagia. Dari kejauahan ada mata yang menatap mereka dnegan tatapan iri, lebih tepatnya cemburu.

Setelah sekitaran setengah jam mereka bermain air, mereka memutuskan unruk menyudahi.

"Dekka,"

"Iya sayang?"

"Tampol lo kalo bilang sayang," Abel menatap Dekka sadis.

"Galak amat sih lu."

"baju gue basah semua, dan ganti gue ada di bus semua."

"No problem. Tunggu sebentar. Jangan kemana-mana."

Abel mengangguk pelan.

Tak berapa lama kemudian, Dekka membawa dua buah tas kecil.

"nih"

"apaan?"

"baju, buat lo ganti. Ganti yuk?"

"Hah?"

"Ganti baju elah, sendiri-sendiri. Apa lo mau kita ganti bareng?" senyum jail tercetak di wajah Dekka.

"Mesum dasar!'

Dekka tertawa, sedangkan Abel menunggalkan Dekka dan menuju tempat ganti.

Dekka menunggu Abel di berganti pakaian. Beberapa menit kemudian, Abel kelyar dari kamar mandi. Dan matanya langsubg terbelalak begitu melihat Dekka.

"Loh? Baju kita couple?"

"Iyups!"

"emang ya otak lo gak di pake apa gimana sih? Nanti kalo di liat anak-anak gimana? Disangkanya gue ada apa-apa sama elo bego!"

"lah emang kita ada apa-apanya kan?" Kata Dekka santai.

"Gue gak mau jadi omongan orang. Dan gue males sama pacar lo yang nyinyir."

"Slow aja. Gue yang atasin. Lo gak perlu khawatir, ada gue." Dekka menghampiri Abel dan memeluknya sebentar.

"For you,"

Dekka mengulurkan es krim kepada Abel. "For your mood."

"Thanks," Abel tersenyum.

"Urwell," Dekka mengusap kepala Abel. "Abel, mulai sekarang lo jangan khawatir ya, gue ada di samping lo. Lo gak perlu takut. Ada gue. I always beside you."

Abel hanya menganggukkan kepala.

Abel dan Dekka berjalan menyusuri pantai. Tanpa di sangka mereka berpapasan dengan Finta, pacar Dekka.

Dengan raut wajah dongkol, Finta mendekati mereka.

"oh gini ya, sekarang kamu lebih milih dia dari pada aku, iya?"

"Kalo iya kenapa? Masalah?" Dekka menjawab dengan santai.

"Kamu udah gak sayang lagi sama aku? Dan lwbih milih dia dibanding aku? Apa bagusnya dia?" Ucap Finta menggebu gebu.

"kalo iya kenapa? Apa lo bilang? Apa bagusnya dia? Banyak. Lebih dari segalanya, dia lebih bagus dari elo." ucap Dekka twgas.

"Yang pacar lo itu gue apa dia sih?"

"Pacar? Kapan kita pacaran?"

"Lo sehat gak sih Ka, udah dua tahun kita pacaran." Finta semakin tidak mebgerti jalan pikiran Dekka.

"Oo dua tahun, sekarang kita putus. Gue gak mau sama lo lagi. Lo pwngatur. Dan gue gak suka."

"Oo jadi lo mutusin gue gegara dia?"

"kalo iya emang kenapa? Gue sayang sama dia, dia baik, gak kayak lo."

Mendengar kata itu, sempat Abel menatap Dekka, menelusuri apakah kata iti benar atau bohong. Namun Abel hanya menemukan keseiusan di balik ucapan Dekka.

"Shittt! Liat aja lo cewek pelakor! Hidup lo gak akan tenang!"

Lalu Finta menunggalkan mereka.

Dekka menatap Abel. Ia membelai rambut Abel.

"Jangsn dengerin kata Finta ya, jangan di masukin ke hati, masukin aja ke toples."

"iih Dekka. Bencanda mulu deh ah!" Abel memukul lengan Dekka.

Dekka malah menjulurkan lidahnya dna berlari menghindari Abel.

"Awas ya Ka gue kejar lo!"

Flashback off.

Mengingat itu Abel jadi rindu pada cowok itu. Dia unik, dia selalu membuaf Abel jatuh dan jatuh lagi. Ah Dekka begitu indah untuk Abel. Sayangnya Dekka bukanlah untuk Abel. Dan Abel harus terima hal itu. yah, mau tidak mau dia harus merelakan. 

tanpa sadar cairan bening dari pelupuk matanya terjatuh lagi dan lagi. rasanya hatinya sangat berat untuk menhapus nama Dekka dari seluruh ruang yang adadi hatinya. Dia memasukkan barang - barang yang dia keluarkkan dari kotak besar tadi di sebuah kardus besar yang ada di depannya. sekali lagi, Abel memandangi kardus di depannya dengan perasaan campur aduk. sekali lagi, dia mengamati barang - barang hadiah dari Dekka itu dengan tatapan tidak rela. Abel ingin melupakan semua. 

Abel menghela napasnya kasar. Dia mengangkat kardus besar tersebut dan melangkah ke gudang penyimpanan. yah, akhirnya semua kenangan itu terpaksa harus diarsipkan dan di simpan rapat - rapat di ruang yang tidak ingin di jamah siapapun termasuk Abel. dia menaruh kardus tersebut dengan sangat hati - hati seakan akan kardus tersebut adalah barang yang mudah pecah. diamati sekali lagi kardus besar itu. 

baik - baik ya di sana, maaf, aku tidak bisa menyimpanmu lebih lama, kamu memang harusnya di sini sejak lama, tempatmu di sini, selamat tinggal 

Abel berbalik, satu persatu langkahnya meninggalkan kardus besar itu, dan satu persatu pula kenangan demi kenangan di tinggal di sana. 


🌊🌊🌊

halo!! cie kangen ya sama deep? cie nungguin ya? wkwk

Gimana rasanya nunggu? nih nih update nih 


Selamat membaca gaes!

#salamjomblo


Continue Reading

You'll Also Like

30.9K 3.7K 51
"Didedikasikan untuk kamu, Lusa, si pemilik resmi senyuman manis Xero." ·   · ✦ .    · ...
58.3K 4K 46
"Kenapa lo manggil gue Va? Orang lain biasanya manggil gue Rev," tanya Reva. "Soalnya gue juga dipanggil Ref. Aneh aja, kayak manggil diri sendiri,"...
1M 57.8K 41
PERHATIAN! Ayo, yg suka copas jangan copas cerita saya yah. Kalian boleh baca tapi ingat jangan dicopas, hargai kerja keras saya karna untuk membuat...
1.5M 130K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...