Yuhka berlari menaiki tangga menuju bangku penonton. Ia tidak sendiri, ketujuh temannya berbaris di belakangnya.
"Ayo cepat!" seru Yuhka.
"Kami dengar," saut Tydeus.
Yuhka tiba lebih dulu di ujung tangga dan segera keluar dari lorong. Disusul Selina, Hiel, Tydeus, Hercules, Medusa, Mathilda dan Shin di paling belakang.
"Itu Erix!" tunjuk Selina ke dalam arena. Terlihat jelas jika teman mereka itu sedikit bersenang-senang di sana.
"D-dia kan...?" gumam Shin yang sedikit terkejut dengan lawan Erix saat ini.
Yuhka yang mendengarnya segera bertanya, "Kua mengenal lawan Erix itu?"
"Kau tidak mengenalnya?" Shin balik bertanya. "Benar juga, dia sempat menghilang sehingga dunia melupakannya. Dia adalah Ilrune Al Halueth, raja dark elf saat ini."
"Apa!" seru Yuhka. "Kau serius?"
"Penampilannya memang sedikit berbeda dari tiga ratus tahun yang lalu, namun aku sangat yakin kalau itu adalah dia."
Yuhka mengusap dagunya. "Legenda yang terlupakan, kah."
*****
"Kau Ilrune, kan?" tanya Erix.
"Jadi kau bocah yang merepotkan semalam. Tidak menyangka kalau kita akan di pertemukan dalam satu arena,"
"Tidak! Apa-apaan ini. Sial kau Raja Valdemar, kau menyuruhku melawan sang juara bertahan. Sial!" Erix tampak geram sambil menghunuskan pedangnya ke arah yang kemungkinan ada Raja Valdemar di sana.
"Apa pun yang kau ocehkan, aku tidak akan segan untuk membunuhmu," ujar Ilrune. Erix memundurkan langkah, rasa takut mulai membayanginya.
Ilrune menghunuskan senjatanya, sebuah pedang yang mungkin terlihat biasa, namun Erix yakin terdapat suatu kekuatan yang sedang tertidur dalam senjata itu.
Bentuknya pun cukup unik, antara gagang dan bilah tidak dipisah dengan pembatas. Dari ujung hingga pangkal berwarna putih perak dengan ukiran aneh berwarna hitam, ukiran seperti kaligrafi yang berbentuk daun.
Erix belum menghunuskan pedangnya, selain takut ia juga merasa aneh pada diri Ilrune. Yang ia tahu, Dark Elf termasuk ras yang memiliki harga diri yang sangat tinggi. Mereka tidak akan mau diperintah oleh ras lain.
"Ilrune, kenapa kau mau tunduk pada Raja Valdemar?" tanya Erix
"Bukan urusanmu," jawab Ilrune ketus.
"Apa mereka menawan adikmu? Tapi adikmu terlihat bebas di luar sana. Apa karena uang?"
"Sudah ku bilang bukan urusanmu."
"Aku hanya merasa sedikit aneh. Kalian bangsa elf seharusnya memiliki harga diri yang cukup tinggi. Kenapa kau tidak melawan?"
"Apa kau tuli? Itu bukan urusanmu!"
"Aku sempat berfikir kalau kita sudah menjadi teman."
"Teman? Kalian para manusia ingin menjadi teman kami para dark elf? Apa kau lupa kenapa kami menjadi seperti ini, Ha! Negri kami hancur karena kalian para manusia, kalian bersekutu dengan iblis dan menghancurkan negriku! Dan sekarang kau ingin mengajakku berteman, jangan bercanda! Ingatan itu masih melekat pada diri kami. Kalian menyelinap dan merusak pertahan terbaik kami. Hingga pasukan iblis masuk dengan mudahnya dan menghancurkan negri kami. Dengan kebencian dan dendam inilah, membuat kami yang awalnya merupakan elf biasa berubahmenjadi gelap. Kebencian merengut jiwa dan raga kami membuat kami terpecah dari ras utama. Kamilah dark elf."
"Aku tidak akan bertanggung jawab meski aku seorang manusia, karena aku tidak berasal dari dunia ini. Aku manusia dari dunia lain."
"Ha?" Mana mungkin Ilrune menerima apa yang Erix ucapkan.
Erix tersenyum dan ia mulai berlari menghampiri Ilrune dengan semangat. Erix menebas dark elf tersebut. Bukan serangan serius, terlihat seperti main-main. Namun, walau begitu Ilrune menepisnya dengan sangat kuat.
"Apa maksudmu dengan 'manusia dari dunia lain'?" tanya Ilrune.
"Aku adalah Erix Arthur, leader Dungeon Hallow Party," kata Erix tanpa menjawab pertanyaan Ilrune.
Ilrune sedikit bereaksi dengan kata 'Dungeon Hallow' dan Erix sangat yakin kalau Ilrune pernah mendengar nama party-nya itu.
"Kau pernah dengar, kan, kehebatan party kami," pedang Erix berayun.
"Party itu cukup terkenal sekarang. Sudah menyucikan beberapa dungeon dan juga pernah mengalahkan pelayan iblis Baphomet yang menyerang istana Ardesdale." Ilrune menepis serangan lawannya.
Erix dan Ilrune mulai bertarung, itulah yang penonton lihat. Hal itu menyebabkan gemuruh histeria penonton menggila. Berharap kedua orang itu menunjukkan pertarungan yang luar biasa.
Namun tidak dengan pandangan Shin, Hiel, Hercules, Tydeus dan Matilda. Mereka tahu betul kalau Erix dan Ilrune hanya mengayunkan pedang mereka. Pertarungan itu tidak serius. Kedua orang itu terlihat seperti anak kecil yang sedang bermain pedang-pedangan.
"Syukurlah jika kau tahu." Erix kembali menebas, kini berayun dari bawah ke atas. Ilrune meniepisnya. "Sekarang aku butuh bantuanmu."
"Jangan bercanda." Ilrune menyerang, pedangnya melesat lurus dari kiri ke kanan.
Erix meloncat mundur dan segera kembali melesat menghampiri lawannya. Erix menebas dari atas ke bawah. "Aku serius. Tolong kau hancurkan gelang anti sihir ini."
Pedang Erix dan Ilrune beradu, percikan bunga api muncul dari setiap dentingan.
"Ayolah, aku akan membayarmu dengan sepadan."
Erix dan Ilrune saling menjauh setelah dentingan terakhir.
"Bagaimana?" tanya Erix lagi.
"Apa bayarannya?" Ilrune balik bertanya.
"Selain melepas gelang anti sihir yang juga mengikatmu, aku juga menawarkan sebuah masa depan pada tanah airmu."
"Ha?" Ilrune tahu betul yang dimaksudkan Erix adalah negaranya yang sekarang sudah diduduki pasukan raja iblis. Tapi, itu adalah bayaran ilusi yang hanya orang gila bisa mengatakannya. Ilrune tidak mempercayainya.
"Bagaiman?"
"Aku sungguh kecewa. Ternyata leder Dungeon Hallow Party yang terkenal adalah seorang penghayal."
"Boleh dikatakan kalau aku adalah seorang penghayal dan kau tahu, laki-laki penghayal ini sudah menyucikan Dungeon Candi Goblin, Dungeon Rumah Fantasma Amity, Dungeon Danau Abyys, Dungeon Raptor, Dungeon Pohon Pinus, Dungeon Kuburan Kegelapan dan baru-baru ini Dungeon Hutan Saba. Tidak hanya itu, si penghayal ini juga sudah membunuh dua jendral hobgoblin, Dracula Visconti Vlad Neclord dan istrinya Lavenda, Khezu-Sahagin, Kraken, Raja Raptor, Raja Theroposaur, Azazel, Titanoboa dan Basilisk. Termasuk pula Baphomet yang menyerang istana Kerajaan Ardesdale. Jika ditambah dengan lima monster sebelumnya, mungkin teropiku sudah sangat menumpuk."
Ilrune cukup tertegun dengan apa yang sudah Erix capai.
"Apa hubungannya dengan tanah air?"
"Saat ini, kami sedang menjalankan proyek untuk membebaskan tanah Camelot dari naungan pasukan kegelapan. Bahkan sebagian besar kebutuhan sudah beres. Namun, jika tidak ada aku, semuanya tidak bisa dijalankan. Jika aku tertahan di sini, kemungkinan proyek tersebut akan gagal dengan datangnya pasukan raja iblis yang sudah sebulan lalu mempersiapkan pasukannya."
"Pasukan raja iblis?"
"Ya, kami mendapat informasi jika mereka telah menjalankan setidaknya seratus ribu pasukan terdiri dari berbagai ras. Mereka sudah siap untuk menginvasi Kekaisaran Sakura. Dna pasukan itu, dipimpin langsung oleh Asmodeus, Sang Pangeran Neraka."
"Aku tidak percaya."
"Jika itu terjadi, Kekaisaran Sakura akan runtuh dan akan semakin sulit untuk merebut kembali tanah air kalian, para dark elf."
"Dari apa yang kau katakana, semuanya mengandung imajinasi yang tidak bisa dipercaya."
"Aku adalah kunci dari rencana ini. Aku tidak boleh tertahan disini dengan waktu lama." Erix mengangkat tangannya seraya menunjukkan gelang yang mempersulitnya selama ini.
"Setiap katamu penuh ilusi yang memuakkan."
"Tolong ...."
Ilrune diam sesaat. "Mungkin kematianmu akan menjawab semuanya."
"Jika aku mati, maka kau akan dikenal sebagai dark elf terbodoh yang pernah ada. Dan seumur hidupmu, kau akan menyesalinya."
"Apa itu ancamanmu supaya aku menuruti perkataanmu?"
"Ini bukan ancaman, ini adalah fakta. Sebuah kenyataan yang harus kau hadapi."
"Kenapa harus aku?"
"Mau bagaimana lagi, hanya kau yang ada di depanku sekarang. Jika aku gegabah," Erix menyentuh cincin di lehernya, "Benda ini akan meledak."
Ilrune tidka dipasang kalung peledak itu, tapi ia tahu kalung tersebut. Raja dark elf mengumpulkan energi yang ia bisa, namun terasa sangat sulit. Gelang anti sihir yang melingkar di tangannya menahan semua mana yang mulai berkumpul. Yang terkumpul hanya sedikit, tapi itu cukup bagi Ilrune. Ia mengaliri mana tersebut ke pedangnya. Ukiran hitam pada pedang putih metalik mulai bercahaya, menandakan sekarang pedang itu telah terisi dengan energi.
Ilrune seketika melesat, meluncur cepat menghampiri Erix. Dan setibanya ia pada pemuda itu, Ilrune segera menebas pedangnya.
Erix tahu laju serangan ini, ia segera menggeser tangannya sehingga serangan Ilrune mengenai gelang anti sihir.
Serangan Ilrune sangat keras dan kuat, rasa sakit merasuk pada pergelangan tangan Erix. Tapi, ia rasa itu bayaran yang cukup untuk merusak gelang itu. Gelang anti sihir retak dan pecah.
Energi murni menyeruak keluar dari tubuh Erix dengan dahsyatnya. Seperti ledakan cahaya, energi itu tumpah tak terbendung. Menimbulkan hentakan yang cukup kuat ke sekitarnya. Ilrune bahkan sampai terpental. Kalung yang dileher Erix pun ikut hancur menjadi serpihan.
Shensin itu merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Energi yang menyeruak sangat sulit dikendalikan.
Semua kalangan yang menonton, terkesima saat meliat fenomena di arena. Bahkan Zen ternganga dengan mata yang terbuka lebar.
Seperti yang dikatakan Leknaat waktu itu, Tubuh Erix yang sekarang belum mampu untuk menampung energi besar dari Rune Kebijaksanaan.
Disaat inilah, Kuishinbo no Ken, atau bernama asli Miroku Muramasa–katana Erix–mulai memainkan perannya.
Kuishin keluar dari tubuh Erix, atau lebih tepatnya dari body bag-nya. Gelang anti sihir sudah hancur membuat mantra body bag aktif kembali. Katana itu melayang dengan sendirinya dan menyerap semua energi cahaya itu hingga habis tak bersisa. Kuishin kembali melayang dan hinggap di tangan Erix.
"Kau baik-baik saja, Erix?" tanya Kuishin melalui telepati.
"Yah, aku beruntung bisa bertahan sejauh ini"' jawab Erix.
"Erix. Apa itu tadi?" tanya Ilrune.
"Anggap saja itu tenaga dalamku yang selama ini terbendung."
"Energi cahaya yang luar biasa dahsyat. Sebenarnya, siapa kau?"
"Untuk sekarang, aku hanya leader Dungeon Hallow Party. Selebihnya, kau akan tahu dengan sendiri nanti," Erix membuang pedang sampah di tangannya dan digantikan dengan katananya. Ia menghunuskan katana itu ke arah Ilrune. "Baiklah, sudah tidak ada waktu."
Erix melesat dengan sangat cepat. Saking cepatnya, ia seakan menghilang. Lalu menebas gelang anti sihir yang melingkar di tangan Ilrune. Ia melakukan ini dengan sangat cepat dan gesit. Ilrune sendiri sampai kaget melihat galangnya yang tiba-tiba sudah hancur.
Setelah itu, leader Dungeon Hallow Party itu tiba-tiba muncul di depan Ilrune dan menusuk dark elf tersebut.
"E-Erix ... kau ...."
"Ilrune. Sekarang, bisakah kau mati?"
_____________________________
Nah loh, kok dibunuh
Kita lihat capter selanjutnya
Jangan lupa vote ya