66 : Babak Ketiga

1.5K 160 32
                                    

Di pertarungan keduanya, Selina berhadapan dengan Roland. Anak bangsawan ini adalah teman Selina sejak kecil. Mereka juga sama-sama bekerja keras menekan monster di dungeon sebaga shensin di bawahan pimpinan Pangeran Richard.

Awalnya Selina tidak menyangka bakal bertarung dengan teman masa kecilnya itu. Tapi, hal ini ia jadikan pengukur untuk memperkirakan seberapa banyak ia berkembang.

"Sudah lama sekali kita tidak berhadapan seperti ini ya, Selina," kata Roland.

"Mau bagaimana lagi," jawabnya. "Tapi aku tidak akan mengalah darimu."

Saat gong tanda mulainya pertandingan telah berbunyi, Selina segera melesat ke arah Roland dan menyerangnya. Tebasan cepat berayun dari sampung, membelah tubuh lawannya. Roland kaget dengan serangan Selina ini karena sejauh yang ia tahu, serangan Selina tidak secepat ini. Tapi, ia tidak akan membiarkan dirinya kalah bahkan sebelum bertarung. Dengan cepat ia mundur ke belakang menghindari tebasan pedang Selina.

Sedetik setelah serangan lawannya, Roland melesat maju dan meluncurkan pedangnya menusuk Selina. Namun, dengan cepat Selina menepis serangan itu.

Terjadilah adu pedang di sini. Dentingan demi dentingan tercipta dari benturan kedua pedang mereka, membuat antusias penonton berderu dengan sorakan.

Tebasan Selina ditepis dan Roland membalas. Serangan itu pun berhasil dihindari Selina dan berbalik menyerang secara vertikal. Roland membenturkan pedangnya dengan pedang Selina untuk menahan serangan tersebut. Percikan api tercipta saat kedua pedang mereka bergesek kuat.

Roland tidak menyangka akan perubahan drastis pada diri Selina. Selain semakin cepat, semua serangan yang dikerahkan tertata dengan rapi. Tidak seperti sebelumnya yang tampak seperti serangan membabi buta. Selain itu, ada banyak pola serangan Selina yang tampak asing di mata Roland membuat laki-laki itu penasaran siapa yang mengajari temannya itu.

Kekalahan bukan pilihan bagus bagi anak Bangsawan Sherbadash. Roland menyerang dan terus menyerang mencoba menekan Selina. Hingga, ia mengayunkan serangan keras dan menebas tubuh wanita itu. Namun, dengan sigap Selina menahan serangan tersebut. Wanita itu menekan keras pedangnya mencoba mendorong Roland dan Roland pun melakukan hal yang sama. Tiba-tiba, Selina menarik mundur pedangnya sehingga tubuh Roland terdorong ke depan sampai terperosok kedepan. Dalam kesempatan ini, Selina menusuk Roland dari belakang. Pedang Selina menembus tubuh pemuda itu.


________________________

Lanjutannya bisa dibaca di buku ya ^^

Lanjutannya bisa dibaca di buku ya ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dungeon HallowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang