20 : Lavenda

2.1K 242 46
                                    

Hentakan keras dikerahkan gargoyle untuk menghantam Erix. Pemuda yang tidak tahu akan serangan mendadak ini, terpaksa harus menerima serangan keras dari patung itu.

Wanita seksi pemilik kamar tersenyum akan kecerdikan bawahannya.

Tapi, Erix juga memiliki reflek gerak yang bagus. Ia berhasil menahan cakaran gargoyle itu dengan katanya. Meski ia tetap terpental karena kuatnya serangan tersebut. Jika ia terlambat sedetik saja, dipastikan tubuhnya tidak akan selamat.

Erix kembali bersiap dan menghusukan katananya. Hal itu membuat wanita seksi itu sedikit jengkel. Ia mulai memainkan tangannya den menciptakan bola api dan dilemparkannya ke arah lawannya. Bola api melesat, Erix meloncat menghidarinya.

Bola api itu menghantam dinding ruangan dan meledak. Tidak sampai di situ, wanita tadi terus melempar bola api sihirnya sebanyak yang ia mau. Erix terus meloncat kesana kemari menghindari semua serangan tersebut.

Gargoyle juga terus menyerangnya. Ia memukul, mancakar, dan menerjang lawannya dengan keras. Erix benar-benar tidak bisa berkutik, Ia hanya bisa menghindari semua serangan kombinasi lawannya.
Hingga, sebuah serangan keras dari gargoyle berhasil menghantam keras tubuhnya. Serangan kedua itu terasa lebih kuat dari sebelumnya. Erix terpental dan menghantam dinding kamar hingga hancur. Dampak serangannya terasa sangat menyakitkan.

Pemuda itu kembali berdiri sambil menahan rasa sakit pada tubuhnya. Kepalanya terluka, darah mengalir dari kepala ke dagu seperti cucuran keringat yang menetes. "Sial," umpatnya menggerutu.

Jika ingin hidup, Erix harus lebih serius lagi menghadapi dua lawannya itu. Dia harus bertahan, bagaimanapun caranya.

Erix mencoba memfokuskan tenaganya. Ia mengeluarkan kemampuan yang ia gunakan saat berhadapan dengan Jareth, raja goblin waktu itu. Aura putih tipis muncul dan mengelilinginya, lalu mengalirkan aura itu ke katananya.

Melihat hal ini, wanita itu pun ikut serius. Ia menggabungkan dua energi api dari dua tangannya dan menciptakan bola api raksasa. Besarnya bola itu sampai menghantam langit-langit ruangan. Di sisi lain, gargoyle melesat maju menyerang Erix yang masih terdiam.

Gargoyle meluncurkan serangannya, cakarnya melesat dari kiri ke kanan. Dengan gerakan cepat, Erix menerjang patung iblis itu sebelum serangan tersebut menghantamnya. Gargoyle terpental dan terperosok di lantai.

Wanita seksi tadi segera melempar bola api raksasanya, bola itu melesat cepat menghampiri pemuda itu. Erix memutar katananya sehingga sisi pedang yang menghadap lawan, lalu ia ayunkan katananya dengan keras. Bukan memotong, tapi mendorong. Erix memukul bola raksasa itu dengan sisi katananya, memantulkannya ke arah gargoyle yang baru saja berdiri.

Bola itu meledak menghantam gargoyle itu. Serpihan-serpihan batu berhamburan di mana-mana. Tubuh gargoyle melebur menjadi kepingan patung yang hancur. Dari tubuhnya, keluar dungeon stone dengan ukuran yang besar.

"Gorgy!!" wanita itu tersentak. Tidak menyangka hal itu bisa terjadi.

Bibir Erix melengkung miring, ia tersenyum karena serangannya berhasil.

"Pintar juga kau. Siapa namamu? Aku mulai tertarik padamu."

Erix mengangkat katananya dan meletakkannya di bahu. "Erix Arthur."

"Namaku Lavenda, suamiku pemilik rumah ini."

Suami? Lavenda ini adalah istri pemilik rumah. Erix teringat dengan vampire yang mengaku pemilik rumah ini saat mereka di depan rumah tadi. Berarti wanita seksi ini, kemungkinan besar dia juga adalah vampire.

"Kau tahu, suamimu sedang berselingkuh dengan seorang gadis manusia sekarang."

"Aah, itu hal biasa. Laki-laki tidak bisa hidup dengan satu wanita saja. Kau juga begitu, 'kan. Kalau kau mau, kau bisa jadi selingkuhanku," kata wanita itu genit, ia menyeka rok panjangnya dan menunjukkan pahanya yang mulus sambil sesekali meraba payudaranya sendiri. "Aku akan memuaskanmu."

Erix menelang air liurnya, otaknya mulai liar. "Tidak ... terima kasih. Boleh aku bawa gadis itu sekarang?"

"Cih. Gadis itu adalah makan malamku. Sudah lama aku tidak meminum darah gadis perawan."


___________________________


Kelanjutannya bisa dibaca di buku ya ^^

Kelanjutannya bisa dibaca di buku ya ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dungeon HallowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang