55 : Galdellei Markov

1.7K 179 80
                                    

Senyum kesuksesan terpancar di wajah Lucius, seakan kemenangan telah tergelar di depan mata. Sedangkan Selina, ia masih penasaran dengan apa yang dimaksud Lucius dengan kejutan dari tuannya tersebut.

Tidak lama setelah itu, Galdellei Markov masuk ke ruangan. Semua orang di sana seketika ramai akan kedatangannya. Karena menurut mereka, dialah orang yang memberikan ide pada dewan untuk menyerbu dua dungeon. Dan beruntungnya, idenya berhasil. Sehingga ia juga dianggap sebagai pahlawan. Meskipun kenyataannya sangat berbeda di lapangan.

Di sisi lain, Lucius menatapnya dengan tatapan kebencian. Ia ingin sekali merobek senyum kebahagiaan di wajah orang tua itu. Karena dialah, Erix, tuannya mengalami pengalaman yang sangat mengerikan. "Tersenyumlah selagi kau bisa tersenyum, Markov. Aku akan membongkar kebusukanmu malam ini juga," gumamnya.

Dengan datangnya Galdellei Markov, acara utama segera dimulai. Semua undangan dipersilahkan untuk masuk ke dalam ruangan. Para pelayan menutup semua pintu ke koridor atau pun ke balkon, lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Pangeran Aaron naik ke atas panggung dan memberikan sedikit sambutan. Mengucapkan maaf karena adiknya, Pangeran Richard tidak hadir dalam pesta malam ini. Ia juga mengucapkan terima kasih yang teramat besar kepada seluruh shensin yang ikut ambil bagian dalam menyucikan Dungeon Rumah Fantasma Amity dan Dungeon Danau Abyss, terutama pada Pangeran Richard karena dialah yang memimpin kelompok tersebut, serta kepada Erix Arthur, Lucius Ventus dan Murakami Haruka. Ia berjanji akan memberikan bayaran sepadan pada semua shensin dan memberikan penghargaan pada shensin yang gugur. Selain itu, ucapan special dituju kepada Galdellei Markov selaku pemimpin Guild. Semua orang bertepuk tangan saat orang tua itu menjadi sorotan.

"Maaf, Yang Mulia Pangeran, saya rasa sebuah penghargaan tidak pantas diberikan kepada seorang penghianat!" seru Yuhka dari kerumunan.

Kata sambutan Pangeran Aaron sentak terhenti. Ia melihat ke arah Yuhka yang ditemani Selina dan Lucius. "Apa maksud Anda, Tuan Yordenda?"

"Orang yang kalian anggap pahlawan itu tidak lain adalah seorang penghianat!" seru Yuhka lagi sambil menunjuk kasar ke arah Galdellei. Semua orang di ruangan itu seketika bergemuruh saling berbisik. Ada yang mencela, ada juga yang saling bertanya.

"Apa maksudmu?" kata seseorang di kerumunan.

"Ya, apa maksudmu!?" ujar yang lain.

"Dia berencana membasmi semua shensin di negri ini dengan mengirim mereka ke Dungeon Danau Abyss," semua orang di sana tersentak tak percaya. "Kalian tahu siapa lawan kami di dungeon itu? Pangeran Neraka Leviathan."

Kericuhan kembali terdengar. Sepertinya, laporan mengenai lawan mereka adalah pangeran iblis tidak dipublikasikan. Tentu saja semua itu ulah Galdellei Marcov.

Raja yang duduk di singgasana megahnya mulai risih dengan pernyataan Yuhka barusan. Ia agak kesal karena Bangsawan Pendongeng itu telah merusak pestanya. Tapi ia tertarik dengan apa yang disampaikan, jadi ia memilih untuk menahan diri dan menyaksikan. Ia juga menyuruh ratunya untuk tidak berkomentar apapun.

"Tidak hanya itu, ia juga berencana mendatangkan pasukan raja iblis untuk menghancurkan Ardesdale dengan membiarkan Dungeon Rumah Fantasma Amity tanpa penjagaan. Kalian pasti tahu dengan serangan zombie, kan? Semua itu karena keputusan yang dia ambil."

"Omong kosong!" bentak Galdellei, ia terlihat sangat marah. "Jangan salahkan aku jika temanmu mati di dalam dungeon dan mengarang cerita untuk menjatuhkanku."

"Mengarang cerita, heh, kau pikir aku bodoh. Galdellei Markov, kau adalah antek pasukan raja iblis, atau lebih tepatnya, bawahan Beelzebub yang terselubung. Kau adalah srigala berbulu domba!" seru Lucius. Kali ini pelayan Erix yang mulai berbicara.

Dungeon HallowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang