81 : Raja Theroposaur

1.4K 152 46
                                    

Di sisi hutan yang berbeda, Beast Best Party berbenturan langsung melawan seorang laki-laki bertubuh besar dan berotot yang mengenakan helm tyranosaurus di kepalanya. Pertarungan lima lawan satu memang bukan cara bertarung yang seimbang. Tapi bagi para shensin, inilah cara terbaik untuk menyucikan dungeon saat melawan bos dungeon.

Seluruh anggota Beast Best Paty tampak sudah siap dengan senjata mereka masing-masing. Asger dengan golok merahnya, Haldur dengan sarung tangan besi yang kokoh, Baltram dengan pedangnya, Streen juga menghunuskan pedangnya, Simone dengan tongkat yang terancung.

Mereka berlima terlihat sangat siap untuk mengalahkan orang yang disebut Raja Theroposaur itu.

"Kalian pikir hanya dengan berlima, kalian bisa mengalahkanku? Heh, ini sungguh penghinaan," kata Raja Theroposaur.

"Simpan saja argumen tidak bergunamu itu!" seru Baltram. Ia segera mengepakkan sayapnya, melesat terbang menyerang Raja Theroposaur.

Laki-laki berbaju biru itu segera meloncat menghindari tebasan berbahaya dari Falcon tersebut. Tapi, Haldur ikut melesat dan mencoba memukul Raja Theroposaur dengan keras. Loncatan kelinci ini sangat cepat, membuat Raja Theroposaur hampir menerima serangan tersebut. Namun, tetap saja serangan itu tidak ada hasil. Justru, Raja Theroposaur menerjang kelinci raksasa itu. Tapi Simone datang dan mengayunkan tombaknya. Kaki Raja Theroposaur yang siap menyerang itu terpaksa ditarik kembali. Untuk kali ini, Haldur lolos dari serangan lawan.

Steen tidak sekedar menonton. Suku Kobold itu ikut melesat dan menebas lawan mereka. Meski masih di udara, Raja Theroposaur membelokkan tubuhnya sehingga serangan Steen hanya melewati tubuh tegap itu. Tidak sampai di situ, dengan cepat Raja Theroposaur menangkap pergelangan tangan berbulu anjing itu dan melemparnya. Steen menghantam tubuh Haldur membuat kedua werebeast itu tersungkur. Raja Theroposaur meloncat mundur menjauhi kelima werebeast itu, mengambil jarak untuk menyusun sebuah rencana.

Dari tubuh Raja Theroposaur, keluar sebuah senjata sejenis golok. Namun, sangat berbeda dengan yang dimiliki Asger. Golok milik Raja Theroposaur berbilah gerigi yang terlihat seperti susunan gergaji dengan gagang golok berupa tulang yang terukir. Ada semacam tulisan pada tubuh golok tersebut, semacam simbol asing yang tidak diketahui.

Raja Theroposaur melesat dan menyerang Simon yang terlihat paling lemah. Namun, Satyr itu tidak sebodoh yang dianggap, ia membenturkan tombaknya pada golok Raja Theroposaur. Benturan hebat terjadi, dan keduanya tampak seimbang. Raja Theroposaur sedikit terperanjak akan hal itu.

"Aku bukan kambing yang bisa kau buru seenaknya!" seru Simon sambil menekan balik serangan Raja Theroposaur.

Tidak mungkin bagi Asger untuk diam melihat temannya diserang. Ia kembali melesat dan menebas Raja Theroposaur dengan goloknya yang besar. Namun, Raja Theroposaur meloncat mundur menghindari serangan singa itu.

Baltram dan Haldur tidak tinggal diam, mereka melesat menyerang Raja Theroposaur sebelum manusia berhelm dinosaurus itu mendarat di tanah. Sayangnya, ketangkasan Raja Theroposaur mampu menepis kedua serangan itu dengan ayunan yang sangat kuat dan keras.

Steen yang sejak tadi sembunyi di dalam semak, segera keluar dan menebas Raja Theroposaur dari belakang sedetik setelah Raja Theroposaur menepis serangan dua temannya. Serangan Kobolt itu mendarat tepat sasaran. Bekas sayatan tercipta pada punggung Raja Theroposaur.

Tapi, tidak sesuai yang mereka harapkan, ternyata punggung Raja Theroposaur dilindungi semacam cain mail yang keras.

"Hahaha ... kau pikir sisi belakangku tidak terlindungi? Dasar makhluk dungu!" sahut Raja Theroposaur dengan bangga sambil menendang Steen dengan keras.

Steen terpental, menghantam pohon besar di belakangnya. Manusia anjing itu mencoba berdiri dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Keempat temannya segera menghampiri.

Dungeon HallowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang