6 : Raja Goblin

2.7K 312 86
                                    

Goblin. Makhluk kerdil seukuran anak kecil dengan kulit berwarna hijau. Telinga mereka panjang, bahkan lebih panjang dari elf. Saat ini, makhluk-makhluk itu mengepung Erix dan Haruka dalam kerumunan besar. Dua anak manusia itu seperti gula yang dikerubungi semut.

Para goblin itu bersenjatakan pisau yang siap menorehkan luka pada musuh mereka. Tidak hanya itu, mereka dibantu gerombolan Serigala Hitam membuat kelompok mereka terlihat sangat banyak dan kuat.

Tanpa aba-aba apa pun, mereka menyerang sekaligus. Erix mengulangi tehnik yang ia gunakan sebelumnya. Melakukan tarian pedang menebas lawan-lawannya. Tapi, monster-monster yang menyerang terlalu banyak. Ia cukup kewalahan karenanya.

Pandangan Erix buyar, menyebabkan sebuah sayatan mendarat di lengannya. Di sisi lain, seekor Serigala Hitam berhasil menerkam kakinya. Pemuda itu segera memenggal srigala itu dan menebas monster yang ada.

Erix mencoba menahan rasa sakit di tubuhnya dan terus memburu monster-monster itu. Sampai semua monster itu tewas.

"Erix, kau baik-baik saja!?" seru Haruka. Erix tergeletak di lantai karena kecapekan.

"Apanya yang baik-baik saja, aku hampir mati!" kata Erix, rasa sakit itu sangat mengganggu.

Ia tahu dangan apa yang terjadi sekarang. Rasa sakit ini adalah risiko yang ia dapat. Ia tidak boleh mengeluh dengan apa yang sudah menjadi pilihannya.

Haruka mengeluarkan wand dari balik bajunya, lalu mulai mengayunkannya. Bulir-bulir cahaya keluar dari ujung tongkat dan menyirami tubuh Erix dari kepala ke kaki. Tubuh pemuda itu terbungkus cahaya putih seketika. Darah yang keluar dari luka berhenti mengalir, lalu luka itu tertutup dengan sendirinya. Rasa sakit yang Erix rasakan pun ikut menghilang. Luka itu sembuh dalam sekejap.

"Haruka ... kau-kau bisa menggunakan sihir penyembuh?" kata Erix seraya melihat tangan dan kakinya yang tadinya terluka kini hilang tanpa bekas. Ini pertama kalinya bagi Erix melihat fenomena ajaib ala fantasi namun nyata.

"Tentu saja, mantara dasar Cleric Class adalah mantra penyembuhan," jelas Haruka.

"Woow .... Tunggu dulu, apa itu Cleric?"

"Class Shensiku saat ini. Ayo, kita lanjutkan pencarian kita!"

Erix segera beranjak dengan beberapa pertanyaan yang belum sempat terucap.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Pasukan goblin dan Srigala Hitam terus bermunculan menghadang jalan mereka. Dan jumlahnya pun semakin bertambah.

Rasa sakit sesaat yang Etix terima barusan, membuatnya semakin semangat untuk membasmi semua monster yang menghalangi. Ia lebih serius dari sebelumnya, tarian pedangnya tampak lebih hebat dari yang pernah ia tunjukkan. Berakrobatik dengan lincah. Puluhan monster yang menghadangnya habis dalam beberapa menit saja.

Makin ke dalam, jalan bercabang semakin banyak. Tapi, Erix dan Haruka memilih jalan yang akan membawa mereka ke ruang bos dungeon.

Monster yang menghadang pun semakin beragam. Kali ini mereka di hadang pasukan goblin dan laba-laba raksasa. Erix maju dan menebas setiap monster di dekatnya. Dalam sekali ayunan, ia bisa menebas tiga goblin sekaligus.

Tapi, Erix tidak menyadari bahwa salah satu laba-laba raksasa bersiap akan menyerangnya. Laba-laba raksasa itu menyemburkan duri-duri beracun dari mulutnya. Puluhan duri seukuran paku besar melesat ke arah Erix. Namun, sebuah jarum cahaya meluncur dari arah berlawanan dan menghantam duri dari laba-laba tadi.

Dungeon HallowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang