Cinta Sang Lady Killer (UDAH...

By RiantieA

491K 25.7K 2K

Daniel Millard adalah seorang CEO Perusahaan Millard Corporation, mempunyai segalanya yang laki-laki lain ing... More

Visualisasi Karakter
Prolog
Chapter 1 - Anya Shakira
Chapter 2 - Annoying Day
Chapter 3 - Annoying Day (2)
Chapter 4 - Daniel Millard
Chapter 5 - Seriously?!
Chapter 6 - Yes or Not
Chapter 7 - Wonderful Place
Chapter 8 - Holy Shit
Chapter 9 - Self Centered
Chapter 10 - Bunda
Bab 11 - She is so cute
Bab 12 - Don't get sick Anya
Bab 13 - Anya got sick
Bab 14 - Beautifull
Bab 15 - Party
Bab 16 - Childhood Memory
Bab 17 - Jason
Bab 18 - Jealousy
Bab 19 - Childhood Memory (2)
Bab 20 - Sign of Fall
Bab 21 - Lunch Box (1)
Bab 22 - Lunch Box (2)
Bab 23 - Rotten Jerk
Bab 24 - The Story Begin (1)
Bab 25 - The Story Begin (2)
Bab 26 - Resign
Bab 27 - Start Again
Bab 28 - Opposite
Bab 29 - Opposite (2)
Bab 30 - Meet Again
Bab 31 - Travelling
Bab 32 - Cinta Sang Lady Killer
Bab 33 - Kiss
Bab 34 - Sorry for Kissing You
Bab 35 - Mutual Love
Bab 36 - So Happy That Could Die
Bab 38 - Shopping Together
Bab 39 - Chaos in the Party
Bab 40 - Farewell Dad
Bab 41 - You are Mine
Bab 42 - We're Lover
Bab 43 - Insolent Pervert
Bab 44 - Accident
Bab 45 - Hopeless (1)
Bab 46 - Hopeless (2)
Bab 47 - Behind the Accident
Bab 48 - Recovery
Bab 49 - Lovey Dovey
Bab 50 - French Kiss
Bab 52 - The Truth
Bab 53 - Their First Time
Bab 54 - Back to Indonesia
Bab 55 - Sorry Bother
Epilog
Info Novel Baru Gratis
Info Novel Red Strings (Counterattack)

Bab 51 - Misunderstanding

1.9K 50 1
By RiantieA

Daniel mengernyitkan keningnya melihat nama Jason tertera dilayar handphonenya. “Halo Jason. ada apa kau menelpon ku?”.

“Mengapa kakak tidak bilang kalau kak Ira kecelakaan?” tanya Jason to the point.

Daniel sadar bahwa ia belum memberitahu Jason. hubungan mereka yang buruk selama 20 tahun ini membuat Daniel tidak terbiasa memberitahu hal yang penting kepada Jason. “Aku lupa. Maaf” 

Jason tertegun dan menatap handphone dengan bingung. Baru kali ini kakaknya meminta maaf kepadanya. “Tidak apa-apa. Bisakah aku berkunjung ke apartemen mu?” 

“Tenang saja. Aku akan membawa Vero” lanjut Jason.

“Aku tidak mengatakan apapun” Daniel memutar bola matanya. Dari nada bicara Jason seakan mengejeknya karena terlalu overprotective.

Jason tersenyum. “Aku hanya memperjelas keadaan”

“Besok saja kau berkunjung” Ucap Daniel mengalah.

“Baiklah. Sampaikan salamku untuk kak Ira” 

“Ya” Daniel memutuskan teleponnya lalu kembali bergelut dengan pekerjaannya.
Handphonenya kembali bergetar.

“Ada apa lagi Jason” 

“Maaf Daniel. Ini aku Richard Griffin” jawab Richard.

“Oh Richard. Maaf aku pikir adikku. Ada apa kau menelponku?” tanya Daniel.

“Bisakah kita bertemu? Tidak sekarang. Tiga hari lagi. Ada sesuatu yang ingin aku tunjukan kepadamu. Ini mengenai Cathrina William” jelas Richard.

Daniel menyerngitkan keningnya, tampak penasaran dengan apa yang akan Richard tunjukkan kepadanya.
“Baiklah. Aku akan menelponmu tiga hari lagi” Ucap Daniel menutup teleponnya.

Daniel memikirkan kira-kira hal apa yang ingin Richard tunjukkan mengenai ibunya Jason. Cathrina William.

&&&

Daniel membuka pintu apartemennya dan tersenyum menyambut kedatangan Jason dan Vero.

“Nice to meet you kak Daniel” ujar Vero. Daniel merasa lucu ketika mendengar kata ‘kak Daniel’ dalam bahasa Indonesia. Vero tidak begitu fasih dalam mengucapkannya.

“Nice to meet you. Come in” Daniel mempersilahkan Jason dan Vero masuk.
Anya tersenyum senang melihat Jason mengunjungi apartemen Daniel.

“Jason. Aku sangat senang melihatmu hari ini” Ucap Anya tersenyum. 

“Aku juga senang melihatmu baik-baik saja kak Ira”. Jason menoleh kepada Vero.

“Ve. Perkenalkan ini kak Ira tapi kak Daniel memanggilnya Anya. Kak Ira ini Vero, tunangan ku” Jason memperkenalkan Vero dan Anya.

“Ya tuhan. Kau begitu cantik. Aku tidak begitu memperhatikanmu ketika di acara pertunangan kalian” Puji Anya memegang tangan Vero. Tunangan Jason hanya tersenyum senang menanggapi pujian gadis di hadapannya.

Sedangkan Jason dan Daniel melirik satu sama lain, teringat akan kekacauan yang terjadi pada acara pertunangan Jason dan Vero. Mereka hanya tersenyum, tidak mempermasalahkan lagi masalah tersebut.

“Silahkan duduk. Aku akan membuat kalian minuman” ujar Anya.

“Biar aku bantu” Vero mengajukan dirinya.

Anya mengangguk setuju.

“Ku dengar kau mendapatkan kontrak kerja dengan Mr Albert? Tidak buruk. Aku bahkan belum mendapatkan kontrak kerja tersebut” ujar Daniel menyamarkan pujiannya.

Jason tersenyum senang.

“Kerja bagus” puji Daniel.

Jason menoleh dan menganggukkan senang. “Terima kasih kak”.

Anya dan Vero membawakan dua cangkir kopi dan teh serta makanan ringan ke ruang tamu.

“Jadi katakan, kapan kalian akan menikah?” tanya Anya sembari duduk disamping Vero.

Jason dan Vero berpandangan sesaat. “Harusnya kami yang bertanya kapan kalian akan bertunangan. Setidaknya kami sudah mengambil satu tahap bukan?” Jason berbalik tanya. 

Anya dan Daniel berpandangan sesaat lalu memalingkan wajah mereka. Jason yang menyadari arti dari suasana canggung tersebut segera menyikut lengan kakaknya.

“Hei. Kakak belum melakukan apapun? Kau menyebutmu seorang ladykiller?” tanya Jason heran.

“Shut up” gumam Daniel pelan.

Daniel baru menyadari solusi untuk membuat Anya benar-benar menjadi miliknya. Fokus kepada balas dendamnya dan menjadi ladykiller selama 4 tahun membuat Daniel lupa akan keberadaan ikatan sakral tersebut.
Ia merutuki kebodohannya. Ia menatap dalam ke arah Anya yang membuat gadis itu hampir tersedak minumannya.

Mereka berbincang apapun yang terlintas dipikiran mereka, seperti bisnis, kegiatan mereka atau isu yang sedang hangat lalu sesekali tertawa bersama. Suasana tampak seperti sebuah keluarga tanpa orang-tua yang bahagia.

&&&

“Pemandangan di apartemenmu sangat indah. Aku jadi ingin membeli salah satu apartemen di gedung ini” ujar Jason menatap kearah bangunan tinggi didepannya. Mereka sedang berada dibalkon ruangan samping. Berdiri sembari menopang tangannya pada teralis pembatas balkon.

“Aku akan memberikan diskon untukmu” ujar Daniel tersenyum. 

Jason juga tersenyum mendengarkan perkataan yang menggiurkan tersebut.

Raut wajah Daniel berubah serius. “Aku minta maaf Jason”

Jason menatap kakaknya dengan raut wajah bingung. “Aku minta maaf karena telah membencimu. Aku tau dengan membencimu tidak akan membuat bunda hidup lagi dan aku juga mencurigai mu yang telah mencelakakan Anya. Aku minta maaf”.

“Maksud kakak ada yang mencoba mencelakakan kak Ira?” tanya Jason terkejut. tangannya bergetar pelan.

“Ya. Tapi aku salah menduga kalau kau ataupun nyonya Cathrina yang melakukannya. Ternyata teman kencanku yang merencanakan pembunuhan Anya” jelas Daniel.

Raut wajah Jason mulai pucat, ia menggenggam teralis balkon dengan erat.

“Makanya aku minta maaf. Aku tau kalau aku salah karena telah membencimu” Ucap Daniel pelan.

“Kenapa kau membenciku kak? Aku yakin karena bunda meninggal kau jadi membenciku kan?” tanya Jason.

Daniel terkejut lalu menghela napas panjang. “Sebenarnya bunda meninggal karena dibunuh”.

Jason hampir merasakan lututnya lemas ketika mendengar perkataan Daniel, ia semakin menggenggam erat teralis balkon.

“Bunda dibunuh oleh ayah dan karena ayah begitu menyayangimu aku jadi membencimu juga” ujar Daniel. 
Mungkin ini saatnya ia melupakan masa lalunya dan kembali menjalin hubungan persaudaraan dengan adiknya.

Jason tampak terkejut. “Apa maksudmu papa yang melakukannya? Bukan papa yang melakukannya”.

“Aku mendengarnya dari mulut ayah sendiri Jason. Dialah yang membunuh bunda” jelas Daniel.

Jason terlihat semakin bingung. Ia menatap ke lantai dengan mata mengerjap beberapa kali, mencoba mencerna informasi yang Daniel katakan.

“Tapi…”

Daniel mengerutkan keningnya, perkataan Jason sebelum seperti dia tau siapa yang membunuh ibunya. “Apa yang sebenarnya ingin kau katakan Jason?”.

Jason menatap kakaknya lalu berlutut dihadapan Daniel.

“Apa yang kau lakukan Jason? Bangunlah” 

“Aku mendengar bahwa… mama lah yang membunuh bunda” Ucap Jason bergetar.

Ia sudah tidak sanggup lagi menyimpan rahasia besar. Cukup sudah. Hatinya tidak mampu lagi menyimpan rasa bersalah yang ia simpan selama 20 tahun ini. 

Ia berpikir rasa bersalah tersebut telah hilang ketika mengetahui bahwa Daniel lah penyebab ayahnya bunuh diri, ia tau bahwa ayahnya sangat menyayangi Daniel sampai hampir tiap malam ayahnya mengunjungi kamar Daniel ketika ia kecil. 

Oleh karena itu ia merasa sakit hati karena Daniel memperlakukan ayahnya dengan kasar padahal ayahnya sangat menyayangi Daniel tapi sekarang setelah mendengar pengakuan dari kakaknya. Semuanya menjadi jelas. Mengapa Daniel begitu membenci ayahnya. Jika itu terjadi kepadanya mungkin ia akan melakukan hal yang sama. Tapi kenyataan yang terjadi membuat rasa bersalah Jason menyeruak membuatnya  susah untuk bernapas.

“Apa maksud perkataan mu?” tanya Daniel bingung.

Bagaimana bisa ada dua orang yang membunuh bunda?, tanya Daniel dalam hati.

Namun sedetik kemudian ia terkejut. Pertanyaannya menjadi masuk akal kalau pasangan William mencoba melenyapkan ibunya.

Jason menatap kakaknya, airmata mulai mengalir dipipinya membuat aliran sungai ‘rasa bersalah’.

Continue Reading

You'll Also Like

16.8K 4.2K 150
Kelanjutan dari buku pertama^^
2.2M 245K 44
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
892K 41.6K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
1.6M 77.4K 52
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞