Cinta Sang Lady Killer (UDAH...

By RiantieA

491K 25.7K 2K

Daniel Millard adalah seorang CEO Perusahaan Millard Corporation, mempunyai segalanya yang laki-laki lain ing... More

Visualisasi Karakter
Prolog
Chapter 1 - Anya Shakira
Chapter 2 - Annoying Day
Chapter 3 - Annoying Day (2)
Chapter 4 - Daniel Millard
Chapter 5 - Seriously?!
Chapter 6 - Yes or Not
Chapter 7 - Wonderful Place
Chapter 8 - Holy Shit
Chapter 9 - Self Centered
Chapter 10 - Bunda
Bab 11 - She is so cute
Bab 12 - Don't get sick Anya
Bab 13 - Anya got sick
Bab 14 - Beautifull
Bab 16 - Childhood Memory
Bab 17 - Jason
Bab 18 - Jealousy
Bab 19 - Childhood Memory (2)
Bab 20 - Sign of Fall
Bab 21 - Lunch Box (1)
Bab 22 - Lunch Box (2)
Bab 23 - Rotten Jerk
Bab 24 - The Story Begin (1)
Bab 25 - The Story Begin (2)
Bab 26 - Resign
Bab 27 - Start Again
Bab 28 - Opposite
Bab 29 - Opposite (2)
Bab 30 - Meet Again
Bab 31 - Travelling
Bab 32 - Cinta Sang Lady Killer
Bab 33 - Kiss
Bab 34 - Sorry for Kissing You
Bab 35 - Mutual Love
Bab 36 - So Happy That Could Die
Bab 38 - Shopping Together
Bab 39 - Chaos in the Party
Bab 40 - Farewell Dad
Bab 41 - You are Mine
Bab 42 - We're Lover
Bab 43 - Insolent Pervert
Bab 44 - Accident
Bab 45 - Hopeless (1)
Bab 46 - Hopeless (2)
Bab 47 - Behind the Accident
Bab 48 - Recovery
Bab 49 - Lovey Dovey
Bab 50 - French Kiss
Bab 51 - Misunderstanding
Bab 52 - The Truth
Bab 53 - Their First Time
Bab 54 - Back to Indonesia
Bab 55 - Sorry Bother
Epilog
Info Novel Baru Gratis
Info Novel Red Strings (Counterattack)

Bab 15 - Party

10.1K 670 36
By RiantieA

Sepanjang jalan, tidak ada yang mau memecahkan kesunyian yang tercipta di antara Daniel dan Anya, beberapa saat kemudian mobil Daniel berhenti di parkiran sebuah hotel. Laki-laki itu membukakan pintu mobil dan mengulurkan tangannya bak gentleman. Anya tersipu malu akan perlakuan lembut yang tidak ia rasakan selama ini, gadis itu menerima uluran tangan Daniel dan keluar dari mobil, menatap ke sekeliling hotel yang tampak ramai akan para tamu undangan yang juga baru tiba di hotel tersebut.

Daniel membuka lengannya, meminta Anya untuk mengamit lengannya dan mereka pun melangkah masuk ke dalam hotel tersebut.

Di dalam ballroom hotel yang mewah tersebut ratusan tamu yang sudah lebih dahulu menghadiri pesta pertunangan tersebut, ruangan ballroom di penuhi dengan warna kuning keemasan membuat ruangan tersebut tampak glamor dan elegan. Anya terpukau dengan suasana mewah tersebut, baru kali ini ia menghadiri suatu pesta yang begitu mewah, beberapa menit kemudian acara pertunangan pun di mulai, sang tunangan laki-laki menyematkan cincin berlian di jari manis sang wanita dan mereka pun berciuman dengan gairah. Suara tepuk tangan menggema di ballroom tersebut.

Anya sedikit tidak percaya diri ketika melihat dandanan para tamu wanita lainnya yang terlihat sangat glamour daripada dirinya, mereka tidak segan segan memakai baju dengan harga fantastis karena ingin tampil beda dan terlihat mencolok di antara para tamu lainnya.

Anya hanya mengulum senyum dan menghela napas panjang, mencoba mengenyahkan perasaan tidak percaya dirinya. Daniel menarik pelan lengan Anya untuk mengikutinya.

"Daniel, sebaiknya aku disini saja" Anya melepaskan rangkulan tangan Daniel dari pinggangnya. Ia tidak nyaman dengan keramaian terlebih dikalangan orang yang tidak ia kenal.

Daniel mengangguk lalu meninggalkan Anya di samping meja panjang tempat kue dan minuman.

Daniel menghampiri seorang laki-laki yang sudah berumur dan seorang gadis yang di peluk oleh tunangannya.

"Daniel. I am so glad to see you come" Abraham Smith menjabat tangan Daniel dengan bangga.

"Its my pleasure" Daniel tersenyum khasnya.

"Perkenalkan ini putri cantikku Abigail Smith" Abraham menunjuk ke arah putri yang terlihat cantik. Gadis itu memakai night gown berwarna silver dengan backless yang membuat lekuk tubuh sang gadis menjadi lebih seksi. 

"Nice to meet you" Daniel mengecup pipi kanan Abigail.

"Nice to meet you too" Abigail tersenyum senang.

"Dan ini calon menantuku, Adam Carlos" Abraham memperkenalkan calon menantu nya. 

Daniel tersenyum dan menjabat tangan dengan seorang laki-laki berumur dua puluhan berpenampilan sangat elegan.

"Kau sendirian Daniel?" Tanya Abraham heran.

"Tidak, pasanganku ada disana, dia tidak begitu nyaman dengan keramaian" jelas Daniel sembari menatap ke arah Anya yang asik dengan dunianya sendiri.

"Wanita yang cantik, pantas saja kau membawanya ke pesta" Ucap Abraham dengan nada bercanda.

Daniel hanya tersenyum. Mereka berbincang-bincang mengenai perusahaan, kontrak kerjasama maupun issue yang sedang hangat di dunia properti. Anya menatap Daniel yang berbicara tenang dengan Abraham, ia terpesona akan gaya berbicara Daniel yang begitu percaya diri.

Ketika mata mereka bertemu, Anya meletakkan ibu jari dan telunjuknya di bibir menyuruh Daniel sudah tidak tersenyum menyeringai. Daniel yang melihat gerakan lucu tersebut tertawa pelan membuat Abraham menjadi heran dan mengikuti pandangan Daniel dan menatap Anya yang tersenyum lalu menyisip cocktail dengan pelan.

"Sepertinya wanita itu sangat spesial di matamu" ujar Abraham.

Daniel tersenyum dan memilih untuk tidak berkomentar, adakalanya diam dapat menyelesaikan masalah. Biar Abraham yang berspesikulasi sendiri, Daniel melirik kembali ke arah Anya yang di dekati oleh seorang laki-laki bertubuh etletis, seketika senyum selalu terpancar di wajahnya menghilang.

Daniel melihat pria itu mengulurkan tangan kepada Anya ingin berkenalan namun gadis itu tampak tidak nyaman dengan kehadiran tiba-tiba sang lelaki. Daniel pamit kepada Abraham dan segera menghampiri Anya lalu memeluk pinggang gadis itu dengan posesif sembari menatap tajam laki-laki yang ingin merebut pasangannya.

"Ada urusan apa anda dengan kekasih saya?" Tanya Daniel dengan tenang, namun tidak dengan matanya, tatapan Daniel semakin tajam, mengintimidasi lawannya.

Anya menoleh dan menatap Daniel dengan bingung. Jantungnya mulai bekerja di luar kenormalan.

"Tidak apa apa" Jawab sang laki-laki tersenyum meringis lalu menarik dirinya dari hadapan Daniel dan Anya.

Daniel menghela napas panjang. "Kenapa kau tidak menolaknya dengan tegas?" Raut wajah laki-laki itu tampak kesal, sesaat ia lupa kalau ia sedang berada di depan khalayak umum.

"Aku sudah mencoba menghindarinya tapi laki-laki itu sangat susah di atasi" Jelas Anya dengan suara pelan. 

"Seharusnya kau lebih keras lagi menolaknya" Ucapan Daniel menjadi lebih lembut mendengar jawaban Anya. 

"Tsk, lagipula ini bukan urusanmu Daniel" Anya memutar bola matanya. Ia bukan siapa siapa bagi Daniel, mengapa laki-laki itu memarahinya seperti ia adalah kekasihnya. 

Daniel tidak puas dengan penjelasan Anya, tentu saja ini menjadi urusannya karena Daniel lah yang membawa Anya ke pesta jadi tidak ada satu pun laki laki yang bisa bebas mendekati gadis itu, tanpa Daniel sadari sifat posesif yang terkendala dalam jiwanya mulai bangkit.

"Well well, siapa ini? Daniel Millard dengan seorang wanita" Suara Deriel  mengintrupsi perdebatan antara keduanya. 

Daniel dan Anya berbalik dan menatap Deriel dengan seorang wanita berambut panjang memakai dress panjang berwarna silver keemasan, tampak begitu serasi dengan lekuk tubuhnya yang ideal.

"Hai Deriel, kau di undang juga rupanya" Daniel tersenyum mengejek, ia senang akan kehadiran sahabatnya.

"Hei apa apaan dengan pertanyaanmu itu, tentu saja aku juga di undang" Bantah Deriel tidak terima. Ia melirik Anya yang tersenyum ke arah pasangannya. Mia Allen.

"Perkenalkan Anya, ini Deriel dan kekasihnya Mia" Daniel memperkenalkan pasangan tersebut kepada Anya.

Anya mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Deriel dan Mia sejenak. Deriel mendekati Daniel.

"Ini pembantumu? dia begitu cantik untuk seorang pembantu" goda Deriel berbisik.

"Shut up" gumam Daniel.

Mia tersenyum senang ke arah Anya. "Senang bertemu denganmu".

"Senang bertemu denganmu" jawab Anya ikut tersenyum. 

Mia menarik lengan Anya untuk lebih mendekat ke arahnya. "Kau kekasihnya Daniel Millard?" Suaranya terdengar antusias. 

"Tentu saja tidak" Anya mengibaskan tangannya dengan cepat. 

"Benarkah? Perlakuannya padamu sangat berbeda dengan perlakuannya kepada wanita kencannya" Mia tampak berpikir.

"Itu hanya perasaanmu saja Ms Allen" Ucap Anya tersenyum tidak nyaman.

"Panggil Mia saja, aku akan memanggilmu Anya" putus Mia sepihak.

Anya hanya mengangguk.

Daniel dan Deriel tersenyum melihat pasangan mereka sudah akrab satu sama lain, Deriel melihat salah satu koleganya dan berbisik di telinga Mia lalu mencium pipi gadis itu sebelum melangkah menuju ke arah kolega bisnisnya.

Daniel mengikuti Deriel karena James juga kolega bisnisnya. Mereka berbincang sejenak.

"Aku sangat senang bertemu denganmu Daniel" ujar James.

"Saya juga senang bertemu dengan anda Mr James" ujar Daniel.

James teringat sesuatu dan memanggil seorang laki-laki yang tampak muda.

"Ini adalah calon menantuku, Jason William".

Daniel terkejut mendengar nama laki-laki itu.

Seorang laki-laki bermata abu-abu gelap menatap ke arah Daniel dan tersenyum menyeringai samar.

"Apa kabar kakak?" Tanya Jason dalam bahasa Indonesia.

Daniel membulatkan matanya ketika mendengar pertanyaan tersebut. Jason William adalah anak satu satunya dari keluarga William yang keluarga tersebut akui. Jason adalah adik tirinya Daniel.

Semoga kalian suka dengan bab ini. Jangan lupa vote dan komen ya. Terimakasih😘😘

FB : riantiamna
IG : riantiamna

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 91.6K 49
[PRIVATE, PLEASE FOLLOW ME IF YOU WANT TO READ IT] Ansefa, seorang gadis berumur 17 tahun tidak menduga, bahwa sebuah pertemuan dengan seorang CEO mu...
5.8M 249K 49
CERITA INI SUDAH DITERBITKAN DAN HANYA TERSEDIA 1/2 LINE || #1 in ROMANCE 24.06.17 Rapat di perusahaan orang lain yang sialnya belum pernah dikun...
168K 5.3K 6
Kinan, gadis remaja yang bekerja menjadi pengasuh anak dari pengusaha kaya, Dirga Winata. Awalnya karena tekanan ekonomi, ia terpaksa menerima peke...
4.7M 173K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...