RADION

By cindeyaur

66.5K 6K 1.8K

"Gue sekarang udah jadi ketua di sini, mau gimana pun, lo harus patuh sama gue." -Radion Geraldo. **** Radion... More

RADION || 01
RADION || 02
RADION || 03
RADION || 04
RADION || 05
RADION || 06
RADION || 07
RADION || 08
RADION || 09
RADION || 10
RADION || 11
RADION || 12
RADION || 13
RADION || 14
RADION || 15
RADION || 16
RADION || 17
RADION || 18
RADION || 19
RADION || 20
RADION || 21
RADION || 22
RADION || 23
RADION || 24
RADION || 25
RADION || 26
RADION || 27
RADION || 28
RADION || 29
RADION || 30
RADION || 31
RADION || 32
RADION || 33
RADION || 34
RADION || 35
RADION || 36
RADION || 37
RADION || 38
RADION || 39
RADION || 40
RADION || 41
RADION || 42
RADION || 43
RADION || 44
RADION || 45
RADION || 46
RADION || 47
RADION || 48
RADION || 49
RADION || 50
RADION || 51
RADION || 52
RADION || 53
RADION || 54
RADION || 55
RADION || 56
RADION || 57

PROLOG

9.4K 469 192
By cindeyaur

"Alice, jawab aku! Kamu kenapa?!" Seorang lelaki dengan rambut yang sedikit panjang itu mengguncang-guncangkan bahu kekasihnya yang sedari tadi hanya membisu. Menahan air matanya.

"Kamu diapain di perjalanan? Nggak kenapa-napa, kan? Aku kan udah bilang sama kamu, jangan nyusul ke sini. Aku cuma sebentar doang nungguin Mami ketemu sama temen lamanya."

Alice pada akhirnya menggeleng walau sama sekali belum mengeluarkan sepatah kata pun. Ia terlalu takut untuk mengatakannya. Mengatakan yang sebenarnya kepada kekasihnya, Radion.

Mereka sudah hampir dua tahun menjalani hubungan. Alice sangat mencintai lelaki bernama Radion. Iya, cowok dengan sifat yang kadang garang dan kadang juga lucu. 

Apa yang telah ia sembunyikan selama ini, harus ia katakan kepada Radion pada akhirnya. Yang jadi permasalahannya, ia takut kekasihnya kecewa setelah tahu semuanya.

"Why? Kasih tahu aku ada apa sampai kamu bela-belain nyusulin aku ke sini?"

Alice menghela nafasnya panjang. Mencoba menahan air matanya agar tidak keluar di sela-sela penjelasannya nanti. Perempuan itu menatap ke sekitar kafe di daerah Bali yang tidak terlalu ramai malam ini.

"Ada yang mau aku omongin sama kamu, Ion."

Radion mengernyit. "Apa?"

"Sebelumnya maafin aku karena baru bisa bilang sekarang. Aku tahu, kamu pasti benci banget kalau aku kayak gini."

Radion semakin was-was. "Maaf karena kamu baru bisa bilang sekarang?"

Alice mengangguk takut.

"Kamu nyembunyiin sesuatu dari aku selama ini?"

Radion mengusap wajahnya kasar. "Kan kamu tahu sendiri kalau aku nggak suka ada sesuatu yang kamu sembunyiin dari aku."

"Aku tahu, Ion."

"Terus? Terus kenapa masih aja kamu sembunyiin selama ini?" Nada suara Radion mulai meninggi.

"Kasih tahu aku sekarang, Alice! Kasih tahu aku apa yang kamu sembunyiin selama ini dari aku!"

"Aku bakal langsung nikah setelah lulus SMA, Ion."

Apa yang Radion rasakan sekarang? Tentu saja rasanya seperti mimpi. Ia tidak tahu apa maksud Alice barusan. Tubuhnya seketika membeku. Seolah-olah ada yang menghantam tubuhnya dengan sebuah batu besar.

"Nikah sama siapa? Gila kamu, ya? Masa kamu mau nikah secepat itu? Kamu kan mau kuliah, Alice. Katanya kamu mau jadi dokter." Radion masih berfikir positif saat ini.

"Sambil kuliah, Ion. Aku beneran bakal nikah. Bahkan aku udah punya calon. Aku bakal tunangan secepatnya." Alice memperjelas semuanya, membuat Radion berhasil di buat bungkam.

"Calon? Tunangan?" Alice mengangguk.

"Siapa calon tunangan kamu?"

"Ada. Anaknya kenalan Papa sama Mama."

Radion menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya. "Anak kenalannya Papa sama Mama kamu? Mereka kan udah tahu kalau kita pacaran. Mereka juga udah setuju pas pertama kali kita pacaran. Kita pacaran udah hampir dua tahun, Alice."

"Iya, aku tahu, Ion. Aku juga nggak percaya sama semuanya. Aku nggak bisa ngelak. Kamu tahu kan Papa sama Mama aku orangnya gimana?"

"Terus kamu mau sama calon kamu itu?"

Alice menggeleng pelan. "Aku masih sayang kamu. Aku aja belum pernah ketemu sama calon aku. Katanya bakal di kenalin dalam waktu dekat."

"Udah berapa lama kamu sembunyiin ini dari aku?" Tanya Radion serius.

"Kalau untuk calon, udah tiga bulan aku sembunyiin dari kamu. Dan aku juga nggak pernah kasih tahu kamu dari awal pas kita mau pacaran, kalau sebenernya Papa sama Mama aku emang mau aku langsung nikah setelah lulus SMA."

Radion terkekeh. Entah apa yang ia rasakan sekarang. Kecewa, marah, sedih, semuanya bercampur aduk. Radion paling tidak suka jika ada orang terdekatnya yang menyembunyikan sesuatu darinya. Karena ia tidak pernah tahu bahwa yang disembunyikan itu hal baik atau hal buruk.

Jika hal buruk seperti ini bagaimana? Semuanya malah kacau, padahal hubungan mereka sebelumnya baik-baik saja.

"Sorry, Ion. Aku nggak maksud kayak gini ke kamu. Aku cuma, aku cuma terlalu takut buat bilang ke kamu." Alice menatap wajah Radion dengan tatapan bersalahnya.

Air matanya sedikit keluar dari pelupuk matanya, tetapi dengan secepat mungkin langsung di hapusnya.

"Terus kamu mau? Kamu nggak nolak? Katanya kamu sayang sama aku, kok kamu malah pilih calon kamu itu yang jelas-jelas ketemu aja belum?"

"Aku nggak bisa apa-apa lagi, Ion. Aku cuma bisa pasrah. Aku sempet nolak, dan semuanya gagal. Aku juga udah berusaha, Ion."

"Cuma ada satu cara," kata Alice lagi, membuat Radion mendongak.

"Kamu gantiin calon tunangan aku, Ion. Kita nikah setelah lulus SMA."

Radion membelalakkan matanya kaget. Menikah sehabis lulus SMA? Bahkan Radion sama sekali belum kepikiran sampai ke sana. Ia belum siap, apalagi di usianya nanti yang harusnya masih sibuk berkuliah.

Bukannya tidak cinta dan sayang kepada Alice, hanya saja untuk menikah, Radion tidak bisa secepat itu. Ia pikir menikah itu hal yang mudah? Walaupun Radion dan Alice sama-sama berasal dari orang yang sangat berada.

"Aku nggak mau." Radion menolak.

"Kenapa, Ion? Kita masih bisa sama-sama kuliah kok nanti. Kita masih bisa capai cita-cita kita. Ya mungkin, bedanya kita udah jadi suami istri."

Radion menatap Alice tajam. Tatapan mata cowok itu terlihat sangat marah. Alice tidak pernah mendapatkan tatapan seperti itu sebelumnya dari seorang Radion.

Tanpa pikir panjang, Radion bangkit dari duduknya. Menyambar jaket yang ia letakkan di atas meja lalu berjalan menuju pintu keluar kafe.

"Ion!" Alice ikut bangkit sambil menyambar tasnya.

Radion tidak peduli. Sekarang yang ada di dalam pikirannya adalah Alice yang akan bertunangan dengan orang lain lalu menikah. Sialan! Alice kan sudah memiliki pacar, yaitu dirinya. Kenapa kedua orang tua Alice malah memilih calon pilihannya itu?

"Radion, ayo! Mami udah selesai. Tapi Mami mau pamitan dulu sama yang kerja di sini." Wanita tinggi yang bernama Marissa sekaligus pemilik kafe mengernyit ketika melihat wajah putranya yang terlihat kesal.

"Kamu kenapa, Radion?"

"Radion tunggu Mami di mobil." Marissa lagi-lagi menatap kepergian putranya dengan tatapan bingung.

"Ion!"

"Alice?" Alice menghentikan langkahnya ketika ia berpapasan dengan Marissa.

"Mami?"

"Ada apa? Kamu sama Radion berantem?"

Alice gelagapan sendiri. Bingung ingin menjawab apa. Tidak mungkin ia menjelaskan semuanya kepada Marissa juga, Maminya Radion.

Mungkin cepat atau lambat ia harus menceritakannya kepada Marissa. Tetapi tidak sekarang.

"Alice mau pulang aja, Mi. Ion kayaknya lagi nggak mau ketemu Alice."

Tbc.

****

FOR ALL THE READERS‼️⚠️

Hai semua, kembali lagi di cerita aku yang baru, yeay🙌😍 jiakh baru prolog, pasti pada bingung, nih😋

Anw apa kabar kalian?

Cerita Radion ini adalah cerita ke tiga aku di wattpad setelah Just Friend dan Fighter 😻 yang udah baca Just Friend dan Fighter angkat tangan, dong🙌🤪

Btw penasaran nggak sama cerita Radion? Baca sinopsisnya pasti pada excited❤️‍🔥

Doain semoga cerita ini lancar ya temen-temen🙏😫 butuh support dari kalian juga buat nulis cerita ini sampai ending nanti. Kalau kalian suka, aku bakal berterima kasih banyak sama kalian💓 kalian nikmatin cerita aku aja, aku udah seneng banget🤍😭

Banyak yang excited juga pas aku post cerita Radion di tiktok khusus konten wattpad aku @cramelgurl 😫
Seneng banget, berasa makin semangat liatnya😔

Semoga temen-temen yang udah nanyain kapan debutnya cerita Radion, pada suka sama cerita ini, yaa❤️‍🔥🤍

Dukung cerita Radion biar bisa ramai pembaca dan rekomendasiin juga ke temen-temen kalian😘 Kalau ini bukan genre cerita yang kalian suka, kalian bisa tinggalin cerita ini baik-baik, terima kasih🙏

Di sepanjang cerita Radion nanti, kalau kalian mau memberi saran tentang hal-hal yang salah sama penulisan aku, boleh banget kok say🥰 author ini santai banget. Mau sambat-sambat di comment juga boleh, hehe😋

Aku mau bilang makasih banyak sama kalian yang udah baca bab prolog ini. Semoga kalian suka sama cerita ini saat cerita ini berjalan nanti.

Jangan lupa masukin perpus kalian biar bisa lihat notif updatenya🙌

See u di chapter 1 Radion, guys🤘

Pada suka cogan, kan? Kenalin, ini Radion😏💓

With love, Cindyy<3

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

763K 37.2K 51
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
6.1M 260K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
2.4M 140K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
697K 54.8K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...