Alpha dan Angkasa sama-sama meringis ketika sudah melihat Gava membantai habis dengan kebrutalannya dalang dibalik penyekapan Antariksha. Orang itu tak lain adalah rekan bisnis Awan_Papa mereka. Banyak sekali yang mengincar kehancuran keluarga Haidar, entah karena apa yang paling jelas adalah karena iri melihat Awan bisa se-sukses itu.
“Kak Gava udah ayo pulang.” Teriakan Angkasa tak di perdulikan oleh Gava. Malah Gava mengancam Angkasa dengan tatapan nya karena adik nya itu telah menggangu aktifitas nya. Bahkan Angkasa bergidik ngeri melihat kaos Gava yang sudah basah karena terdapat banyak darah.
“ck gak gitu cara nya.” desis Alpha pada Angkasa. Angkasa pun hanya memutar bola mata nya malas.
“Va udah, loe inget kan kalo Asha nungguin loe.” Ucap Alpha berhasil membuat aktifittas Gava terhenti seketika.
“beresin.” Ucap Gava pada orang suruhannya, kemudian ia melenggang pergi untuk mengganti pakaiannya. tak mungkin kan jika ia pergi menemui adik dan mama nya dalam keadaan seperti ini.
“gue gak bayangin gimana susah nya loe ngurusin kak Gava sendirian disana kalo dia lagi kambuh.” Ucap Angkasa tiba-tiba. mereka berdua sedang bersender di mobil yang mereka bawa tadi, sambil menunggu Gava yang berganti pakaian Angkasa menyempatkan untuk mengobrol dengan kakak sulung nya itu.
“udah kewajiban.” Ucap Alpha.
“Lagian penyebab Gava kayak gini tuh gue.”Ucap Alpha lirih.
Angkasa menghebuskan napas kasar. “udah berapa kali gue dan yang lain bilang kalo penyebab kak Gava seperti ini itu bukan karena loe kak. jadi stop nyalahin diri loe sendiri.” Ucap Angkasa.
Alpha tersenyum kecut. “Gue gak becus jagain Gamma, gue terlalu sibuk ngejar karir agar gue bisa cepet balik sama kalian lagi.” Ucap Alpha menjeda kalimat nya.
“sampek Gue ngelupain Gamma yang juga butuh gue waktu itu.” lirih Alpha mengingat masa-masa dimana ia ingin mengulang dan akan memilih Gamma dari pada ambisinya.
“tapi kita juga semua ikut andil dalam hal ini, kita semua juga penyebab kak Gamma menjadi seperti ini.” Ucap Angkasa.
“tapi…
“stop nyalahin diri loe secara terus menerus. hal ini udah terjadi, yang terpenting buat saat ini adalah gimana cara nya agar kak Gamma sembuh.” Ucap Angkasa membuat Alpha tertegun.
“Jalan.” Tiba-tiba Angkasa dan Alpha di kagetkan dengan suara tidak asing dari dalam mobil mereka. Angkasa dan Alpha sama-sama menoleh kearah jendela mobil dan betapa terkejut nya mereka saat melihat Gava sudah berada dalam mobil. Bahkan mereka sama sekali tak mendegar suara langkah kaki Gava padahal cukup hening disini.
“Kak Gava.”
“Gava.” kaget Angkasa dan Alpha secara bersamaan.
“kak Gava denger?” tanya Angkasa.
“Hm.” jawab Gava singkat.
Hal itu pun membuat Angkasa dan Alpha bungkam seketika, mereka tak tau harus bicara apa. sebenarnya mereka berdua takut Gava salah paham dengan ucapan mereka berdua tadi yang menganggap Gava seolah-olah tak diinginkan.
Mereka bertiga kembali ke ruangan di mana Bintang di rawat, terdapat perasaan lega pada diri Bintang ketika melihat ke tiga anak nya baik-baik saja. “Ma Gamma kangen.” rengek Gamma ketika memasuki ruangan serba putih itu. Ia kemudian memeluk Bintang yang duduk dengan posisi bersandar.
Bintang kembali lega saat mengetahui Gamma sudah kembali lagi. “Gava nakal ma, dia usir Gamma.” Ucap Gamma dengan bibir mengerucut.
“Tapi Gamma kasih ijin soalnya dia bilang kangen mama, Gamma jadi gak tega.” Jelas Gamma membuat Bintang tersenyum haru.
“sekarang Gamma jangan pergi ya, temanin mama.” Ucap bintang.
Gamma pun mengangguk dalam pelukkan Bintang. “Iya ma Gava pasti ngerti kok.” Gumam Gamma.
“Kak Gamma brownies nya antariksha mana?” tanya Antariksha memecahkan keheningan.
“Oh iya kak Gamma lupa, tadi di bawa sama kak Alpha tanyain aja sama dia.” Ucap Gamma.
“kak?” tanya Antariksha pada Alpha.
“tadi kan udah kamu makan semua dek.” Ucap Alpha dibuat geleng-geleng kepala oleh kelakuan adik kedua nya itu.
“hehehe iya lupa, maaf ya Asha kak Gamma khilaf.” Ucap Gamma dengan cengiran ciri khas nya.
“Kak Gamma kok gitu sih.” Ucap Antariksha merajuk membuat Gamma kalang kabut saja.
“udah ah nanti papa beliin sama toko nya juga, jangan kayak orang susah. anak nya sultan Awan tuh gak boleh keliatan susah.” Ucap Awan.
“Bapak loe Gal.” bisik Langit pada Galaksi.
“Bapak loe juga dodol.” geram Galaksi.
Alpha Gruis Haidar
Angkasa Damario Haidar
Kalian lebih milih kak Alpha atau bang Asa? Sama sama kulkas berjalan nya nih 😂😂
Eyooooooo author update 🤯
Udah lama gak update nih😭
Ada yang kangen?
Kalau enggak ok author lanjut 😂
Yey Kak Gamma udah balik lagi nih. Siapa nih yang kangen Gamma yang uwuwuh?
Comment guys.
Seperti biasa vote dulu sebelum Next tekan bintang di pojok bawah ⭐ Okay gampang kan.
Share juga cerita ini ke se-sama pengguna wattpad lainnya siapa tau mereka juga suka dengan cerita ini.
Sambil menunggu update selanjutnya kalian bisa baca cerita author lainnya yang gak kalah menarik nya.
Oke deuh sampai jumpa di up selanjutnya.
Bye guys.
Semangat terus buat kalian.