The Castle 12

50 34 13
                                    


Yujin melajukan kudanya dengan kecepatan diatas rata-rata,  entahlah dirinya panik yang ada dibenaknya saat ini adalah tuan muda di belakangnya ini terselamatkan.

“hya!  Hya!”

“bertahanlah sebentar lagi kita akan sampai, ku mohon bertahanlah” -ucap yujin mulai kembali fokus pada jalanan yang berliku-liku.

Tidak membutuhkan waktu berlama-lama akhirnya yujin sampai di tempat kediamannya dan langsung masuk ke dalam.

“ibu!  Ayah!  Kakak!  Tolong aku!” -teriak yujin panik.

Sedangkan yang dipanggil namanya merasa terganggu akhirnya hanya bisa menuruti keinginan putri satu-satunya itu keluar.

“kenapa kau berteriak begitu yu--- astaga itu d-donghae?”  -kaget ratu dahyun yang langsung memanggil suaminya.

“ibu cepat panggilkan tabib kita, aku mohon selamatkan dia”  -ucap yujin khawatir.

Taehyung yang melihat keributan langsung datang dan kaget bagaimana tidak keadaan donghae saat ini cukup mengenaskan seluruh pakaiannya telah dipenuhi oleh bercak darah bahkan sudah penuh dengan darah karna luka di tubuhnya.

“kenapa dia bisa terluka?”  - tanya raja jeongin.

“i-itu ayah, dia datang ke hutan dan menolong ku dari panah yang ingin menyerang ku.”  - ucap yujin menjelaskan.

“APA!” -ucap ratu dahyun syok.

“donghae menolong mu makanya dia yang tertusuk panah.”  -ucap taehyung, gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

“penjaga panggilkan tabib kerajaan kesini dan obati donghae.” - ucap raja jeongin tegas.

“a-ayah donghae tidak apa-apa kan?  Dia akan sadarkan diri kan.”  - ucap yujin dengan buliran air mata yang sedikit demi sedikit turun.

“kau jangan menangis yujin, dia akan baik-baik saja sayang.”  - ucap ratu dahyun menenangkan putrinya.

“b-benarkah?”  - tanya yujin dengan mata yang basah.

Ratu dahyun mengangguk dan tersenyum,  “iya sayang, kau lebih baik bersihkan tubuhmu.”

“baiklah ibu aku pergi,  liana kau bisa disini bersama ibuku ya dan sejin kau tolong jaga tuan muda donghae.”         -ucap yujin lemas.

“baik putri yujin,  hamba undur diri yang mulia.” -balas sejin yang langsung mengikuti tuan mudanya bersama tabib.

“Yujin lihat dirimu sungguh kasian sekali, hahah aku akan jaga bibi dahyun cepat ganti pakaian mu.”  -balas liana dengan tertawa menggoda.

“kau ini, menyebalkan ibu hukum dia.”  -rengek yujin tidak terima.

“sudahlah kau pergi sana, bau pula biar kakak nanti yang menjaga donghae,  apa kau khawatir dengannya?”  - goda taehyung dengan senyum miring nya.

“T-tentu saja tidak wle. Enak aja kakak menyebalkan juga.” -teriak yujin yang langsung berlari ke arah kamar nya.

__________________________

Taehyung yang sadar akan kehadiran gadis lain disana langsung menghampiri nya.

“ehem... Apa yang nona manis lakukan di sini?  Apa nona manis teman adikku?”  -tanya taehyung dengan suara maskulinnya.

Yang ditanya hanya merotasikan matanya dan kembali menatap lelaki didepannya.

“apa yang aku lakukan disini bukan urusan mu tuan taehyung-sii.” - balas  liana sambil menyilangkan tangannya didepan dada.

“wow...  Apakah aku sangat populer? bahkan kau tau namaku tanpa aku memperkenalkan diri ku yang tampan ini.” -ucap taehyung dengan sangat percaya diri.

“Siapa yang tidak kenal dengan mu tuan muda taehyung, pria bangsawan  yang terkenal dengan reputasi terbaik bahkan ketampanan mu tiada tanding,  benar bukan?”  - balas liana tersenyum miring.

Taehyung yang ditatap seperti itu hanya menampilkan tampang watadosnya dan kembali mendekat ke arah liana.

Taehyung mendekat kan wajahnya ke arah liana secara perlahan, dan membisikan sesuatu di telinganya.
“lalu... apa kau tau dan yakin jika aku adalah pasangan mu?”

Yang ditanya seperti itu hanya diam dan kembali menatap ke dua mata taehyung yang sudah dekat dengan wajahnya,  sampai suara ibu membuat ke duanya berhenti dan menjauh.

“taehyung,  masih ada ibu disini jika kau lupa.”  - ucap ratu dahyun dengan tatapan tajam.

Taehyung hanya tertawa kecil, “haha baik ibu,, aku pergi dulu sampai ketemu lagi noona manis.” - ucap taehyung sambil mengedipkan satu mata indahnya ke arah liana dan pergi dari situ.

“maafkan sikap taehyung yang seperti tadi ya putri.” -ucap ratu dahyun tersenyum.

“tidak masalah bibi dahyun.” -balas liana tertawa kecil mengingat sikap taehyung tadi.

Ratu dahyun menyatukan kedua alisnya, “tunggu, kau kenal dengan aku? Apa yujin sudah memberi tahumu?”

“bibi lupa padaku?”  -ucap liana mempoutkan bibirnya seperti anak kecil.

“kenapa kau mengerucutkan bibir mu seperti itu sayang? Memang kau siapa hem?”  -tanya ratu dahyun tersenyum.

“aku liana bibi,  anak teman bibi dahyun ratu kiya.”  -balas liana tersenyum.

“eh ratu kiya? Tunggu sebentar kau liana? Anak dari kiya? Yaampun bibi lupa sayang tapi kau sudah tumbuh secantik ini sekarang.” -ucap ratu dahyun memegang wajah liana dan tersenyum lembut.

“iya ini aku liana bibi dahyun,  teman kecil yujin hihih dan taehyung juga,, aku kira taetae akan berubah tapi sama saja hihihi”  -ucap liana tertawa kecil.

“haha dia belom tau jika itu kau sayang tapi jika dia tau itu kau, pasti dia akan malu.”  -ucap ratu dahyun tertawa mengingat wajah anak laki-lakinya itu.

“bibi benar.  Hihihi tapi dimana paman jeongin aku belom melihatnya hanya tadi saja.” - tanya liana sambil menoleh ke kanan dan kekiri.

“iya paman jeongin masih ada urusan dengan kerajaan lain nanti bibi sampaikan,  ayo duduk disana dengan bibi” - balas ratu dahyun yang langsung mengajak liana untuk duduk di tempat perjamuan tamu.

“apa yang kalian bicarakan? Sampai tertawa seperti itu.”  -tanya seorang gadis cantik yang sudah menggunakan pakaian kerajaan berwarna biru dengan wajah sedikit kesal, dan dibelakangnya sudah ada mosi yang siap setia menemani nya dari kamar yujin.

Notes : - Tabib (dokter khusus kerajaan)  sebenarnya itu untuk bahasa kerajaan china T T gapapa ya readers. (^o^)

___________________________________
TBC

Jangan lupa Vote dan komentar ya<3

Thank you🙏 terimakasih 🙏 감사합니다🙏 謝謝 🙏
谢谢🙏 ขอบคุณครับ🙏

The Castle of Moonlight || END ✓Where stories live. Discover now