The Castle 50

71 41 304
                                    


"Tuan Donghae. Hamba mendapatkan kabar buruk!"

Donghae yang sedang melukis  itu menghentikan aktivitasnya secara spontan. Matanya beralih menatap ke arah yang baru saja berbicara, terdengar ada kepanikan dari nada bicaranya.

"Katakan Sejin, apa yang terjadi. Jangan bertele-tele." Donghae menatap datar pengawalnya, lalu kembali melanjutkan melukisnya.

"Kediaman tuan Donghae... I-itu perang sedang terjadi semua yang ada di kediaman Dongjun dalam bahaya." ucap Sejin gelisah mencoba mengatakan sejelas-jelasnya.

Tiba-tiba kuas yang Donghae pegang terlepas dari tangannya. Dengan cepat pemuda itu berdiri mendekati Sejin yang dari tadi bergerak gelisah.

"Katakan padaku, apa ini semua bohong? Katakan padaku!"  Donghae dengan wajah tidak percaya mengelak semua perkataan Sejin barusan.

Sejin yang mendapatkan kabar seperti itu mengangguk dan menangis.

Donghae yang melihat semuanya langsung pening, tiba-tiba kepalanya pening seperti ada batu besar menimpa kepalanya.

"Tidak mungkin. Kak Yiseo, Ayah, Ibu..." Donghae benar-benar pening sekarang. Dengan sekuat tenaga dia pergi meninggalkan Sejin yang masih diam di kamarnya, tapi ia langsung mengejar tuannya.

Jantungnya berdetak dengan cepat, yang dia pikirkan sekarang adalah menolong Kakaknya. Bagaimana jika hal yang tidak dia inginkan terjadi, benar-benar terjadi apa yang harus dia lakukan.

Bahkan ratu Dahyun yang melihat Donghae berlari tergesa-gesa menatap bingung, saat ratu Dahyun ingin menghampiri Donghae tiba-tiba Donghae sudah menjauh. Niat untuk bertanya pun ratu Dahyun urungkan.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Batin ratu Dahyun khawatir.

Donghae yang sudah menemui kuda langsung naik dan menginjak pedal dengan kecepatan tinggi.  Dia benar-benar khawatir dengan keadaan Kakak dan juga Orangtuanya.

Setelah sampai di depan gerbang kediamannya tidak berpikir dua kali. Donghae berlari masuk ke dalam, penampakan yang dia lihat sekarang bukan kediaman yang seperti dia kenal dulu. Kediaman ini bahkan telah hancur. Mayat prajurit berserakan, para maid juga telah dipenuhi darah.

Saat Donghae ingin menghampiri tempat tersebut tangannya ditarik oleh seseorang yang dia kenal.

"Kak Taehyung?" Donghae mengerutkan dahi melihat keberadaan Kakak iparnya disini.

Taehyung mengangguk mendengar perkataan Donghae yang bingung, benar bingung karena dirinya berada disini.

"Aku sudah tau semuanya, biarkan kita bersama-sama melawan mereka Donghae." Taehyung dengan tegas langsung tersenyum ke arah Donghae, memberikan semangat.

"Baiklah, terimakasih kak..." ucap Donghae tersenyum samar.

Sedangkan Sooya yang berada di sana hanya ikut mengekor di belakang Taehyung. Mereka bertiga langsung berlari ke arah tempat tersebut. Semuanya membagi sesuai dengan apa yang di perintahkan Taehyung.

Donghae dengan cepat berlari dari arah belakang sedangkan Taehyung dan Sooya membunuh prajurit itu dengan diam-diam. Lalu langsung mengelabui mereka agar Donghae bisa menyelamatkan semuanya.

Setelah dirasa aman dari prajurit tersebut Donghae mengelilingi paviliun itu. Dia bahkan sudah pergi mencari keberadaan Orangtua dan Kakaknya tapi tidak ada, semakin membuatnya khawatir.

'Kak Yiseo dimana Kakak? Jangan membuatku khawatir seperti ini' batin Donghae cemas.

Tapi saat dia mendekati lapangan tengah paviliunnya samar-samar mendengar beberapa orang disana, apa Kakaknya ada disana? Dengan cepat Donghae melompat ke atas atap dan berlari tanpa membuat kebisingan menuju tempat tersebut.

The Castle of Moonlight || END ✓Where stories live. Discover now