The Castle 53

26 12 4
                                    

Memandangi wajah Donghae yang tengah terlelap memberikan sebuah ketenangan tersendiri bagi Yujin.  Mata yang terpejam dan wajah pulas dalam buaian damai itu nampak terlihat begitu sempurna, membawa hangat yang menyaingi sinar mentari pagi yang menyusup masuk melalui celah-celah bambu yang cukup usang. Yujin dapat melihat wajah lelah Donghae yang terbekas dari tidurnya.

Pemandangan seperti ini jarang sekali Yujin lihat, rambutnya yang berantakan. Mungkin ini pertama kalinya Yujin dapat menikmati wajah suaminya yang terlelap itu. Biasanya Donghae selalu dalam keadaan sangat rapih dan bersih, tapi di depannya ini Donghae yang benar-benar sangat menggemaskan di mata Yujin. Hatinya menghangat hanya ia yang bisa menyaksikannya seperti ini. Hanya ia seorang.

Donghae pasti merasa lelah sekali, bahkan sangat lelah insiden kemarin. Ditambah tentang hal yang menyangkut nyawa Kakaknya. Tidak tega Yujin membangunkan suaminya ini yang benar-benar sedang pulas tertidur meski matahari telah memancarkan sinarnya. Lebih baik ia pergi keluar mencari bahan untuk ia jadikan makanan.

Setelah Yujin absen dari ranjangnya meninggalkan suaminya yang masih terlelap nyenyak itu, dengan cepat ia berjalan keluar menuju tungku.

"Apa yang harus aku masak? Letak bahan disini juga aku tidak tau, apalagi tempat disini juga sudah sedikit hancur." bingung Yujin mencoba mencari cara.

"Ah, lebih baik aku cari yang ada saja."

Akhirnya ia memutuskan untuk pergi menjelajah paviliun ini. Mencoba mencari bahan yang dapat ia temukan saja. Setelah di rasa cukup ia dengan cepat kembali.

"Sepertinya ini sudah cukup, Aku harus cepat memasak dan membersihkan tempat ini." ucapnya semangat.

***

Donghae yang merasa sudah puas dari tidurnya langsung merenggangkan otot-ototnya yang mulai kaku, karena terlalu lama tertidur. Tangannya meraba-raba ranjang di sampingnya. Kosong? Donghae dengan cepat menolehkan kepalanya ke samping, memang benar ranjang sebelahnya kosong. Lalu dimana istrinya sekarang.

Dia dengan cepat bangun dari ranjang dan memakai pakaiannya kembali tidak lupa merapihkan rambutnya yang berantakan.

"Mengapa Yujin tidak membangunkanku" gumam Donghae sambil mengucek kedua matanya dengan tangan, Yujin jika melihat ini pasti akan gemas sendiri.

Tiba-tiba aroma masakan dari makanan yang masih hangat tercium oleh indra penciuman miliknya. Donghae langsung berjalan keluar menuju aroma makanan itu berada.

Saat ia berjalan menghampiri pintu yang mengembul dengan asap tiba-tiba atensinya teralihkan oleh gadis yang sedang duduk di bawah sinar mentari dengan menata makanan di meja.

"Mengapa tak membangunkanku?" Donghae dengan cepat bertanya matanya melirik pergerakan Yujin yang tiba-tiba berhenti.

Tapi yang buat Donghae sedikit tidak percaya. Yujin berbalik badan dan menatapnya, wajah yang ia berikan bukan sebuah ancaman ataupun kekesalan. Yujin di hadapannya ini sedang tersenyum cerah bahkan sinar mentari mengalahkan senyumannya.

"Kau sudah bangun? Apa tidurmu nyenyak?"  Yujin bertanya dengan wajah lebih segar,  mungkin efek habis mandi.

Donghae mengangguk sambil tersenyum, tangannya terulur membelai pipi mulus Yujin yang sedikit berisi itu lembut. Memberikan rasa sayang yang akan ia berikan selalu pada istrinya ini.

Donghae dapat lihat wajah keterkejutan dari istrinya ini, walaupun harus susah payah menahan tawa.

"Kau wangi, Aku suka baumu."

Yujin langsung mencoba menghindar dari tatapan mata Donghae yang mengintimidasi dirinya ini.

"Apa yang kau katakan, Kau pasti bermimpi ya. Lebih baik kita makan." ucap Yujin mencoba mengalihkan Donghae yang sedari tadi menatapnya seakan ingin memakan dirinya bulat-bulat.

The Castle of Moonlight || END ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt