the Castle 2

137 41 17
                                    


Burung-burung berkicau merdu di luar kamar permaisuri Yujin. Membuat si empu yang terlelap dalam tidurnya terusik,
Sampai ada suara ketukan juga dari luar pintu membuat permaisuri yang tertidur sangat nyaman harus  membuka matanya, dan disaat itulah Putri Yujin langsung mengumpulkan tenagannya dengan memulihkan kesadarannya yang masih terbang entah kemana.

Yujin masih keadaan melamun harus menstabilkan kesadarannya, dengan sekuat tenaga ia berteriak untuk menyuruh pelayan di luar masuk.

"Masuklah.”  ucap Yujin masih menutup matanya. Lalu tiba-tiba masuklah 3 orang pelayan dari kerajaannya dengan membawa gaun hanfu  yang ia tau jika pakaian itu biasa di gunakan oleh permaisuri atau tuan putri kerajaan.

“Tunggu, apa yang kalian bawa?”  ucap Yujin bingung saat salah satu dari mereka menariknya berdiri lalu mulai membuka pakaiannya, dengan secepat mungkin ia menahan mereka.

“Tuan putri, yang mulia menyuruh hamba untuk menggantikan pakaian tuan putri dengan pakaian ini.” ucapnya hormat dengan menunjukkan pakaian mewah, tapi Yujin bahkan melihatnya panas sekali seperti pakaian yang hangat jika di pakai di musim dingin.

“Katakan pada ibu aku tidak mau pakai itu!” ucap Yujin sambil membalikkan tubuhnya ke arah lain.

“Tapi tuan Putri,”  ucap pelayan memohon.

“Aku bilang tidak, maka tidak.”  Yujin tetap keras kepala dan lebih memilih mengabaikannya.

Setelah Yujin mengatakan dengan keras kepala salah satu dari mereka menghela nafas,

“Baiklah putri Yujin, hamba akan keluar dari kamar putri Yujin.” ucap salah satu pelayan tersebut. Yujin hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Saat Yujin mendengar suara pintu tertutup ia langsung kembali ke posisinya semula.

“Astaga, sungguh melelahkan!”  ucap Yujin sambil berjalan mondar-mandir.

“Dimana mosi, sudah ku katakan untuk datang padaku, kenapa dia tidak datang juga."  lanjut Yujin memijat pelipisnya yang tidak pusing itu.

Setelah beberapa menit kemudian ia kembali mendengar suara pintu kamarnya terbuka dan muncul seorang lelaki itu pasti Mosi tapi mengapa dengan wajah berkeringat.

“Apa yang kau lakukan?”  ucap Yujin sambil berkacak pinggang.

“Hamba tadi habis berlari tuan putri,” ucapnya sambil meraup oksigen di sana.

“Berlari?”  ucap Yujin mengerutkan keningnya.

“Benar Putri Yujin, hamba tadi hampir ketahuan oleh tuan muda Taehyung.”  ucapnya menstabilkan  napas.

“Kakak?” dengan wajah syok, “Apa yang kakak lakukan, tapi kau tidak ketahuan olehnya kan?”  lanjutnya sedikit berteriak.

“Hamba tidak berani berbohong Putri Yujin.” ucapnya hormat.

“Hah! Aku percaya padamu Mosi." ucap Yujin tersenyum.

“Jadi rencana apa yang akan di lakukan Putri Yujin?”  tanya Mosi. Membuatnya kembali teringat rencana licik itu.

Yujin langsung tersenyum dan memberikan tatapan mematikan yang membuat Mosi bergidik ngeri.

“Kau harus bawakan aku pakaian pelayan.”  ucap Yujin santai.

“P-pelayan? Jangan katakan jika tuan Putri ingin memakai pakaian itu,” ucapnya tidak percaya.

“Benar sekali.”  ucap Yujin langsung tersenyum lebar.

“Tapi jika Yang Mulia tau?” ucapnya panik,

“Sudah kau tenang saja, aku yang akan bicara pada ayah dan ibu nanti.” ucap Yujin percaya diri.

The Castle of Moonlight || END ✓Where stories live. Discover now