The Castle 31

38 25 2
                                    


“Donghae jelaskan!  Apa yang kalian katakan tadi.”  Ucap yiseo menahan emosi.

“Kakak percaya padaku, itu bukan apa-apa hanya masalah kecil.” Balas donghae menatap kedua mata kakaknya.

Donghae tau pasti kakaknya mendengar semuanya tapi lebih baik bila di sembunyikan masalah ini dulu.

Yiseo menghela napas mendengar jawaban adiknya yang membuatnya tak puas, lalu menatap lieyin agar mendapatkan jawaban yang diinginkan, “Jadi kau tak mau memberi tahu kakak, kak lieyin bisa beritahu aku apa yang terjadi?” 

Lieyin yang ditanya langsung mengangkat wajahnya bertatapan dengan mata yiseo, dilihat dari tatapan mata milik wanita itu seakan sangat berharap mendapatkan jawaban yang pasti tapi semuanya sia-sia lieyin hanya menggeleng sebagai jawaban.

“Ini hanya salahpaham putri yiseo, maafkan hamba lancang.” Ucap lieyin berlutut hormat.

“Ternyata sama saja kalian tak berikan jawaban yang membuatku puas.”  Ucap yiseo mencoba tertawa,  dan kembali berbicara,  “baik, baik,  jika kalian memang baik-baik saja kakak mengerti.” lanjutnya dengan mengangguk.

“Kak yiseo lebih baik kembali ke kamar istirahatlah,  aku dan lieyin ingin membicarakan sesuatu.”  Ucap donghae menormalkan keadaan.

“Baiklah kalian jangan bertengkar,  bicarakan secara baik-baik.”  Balas yiseo tersenyum dan pergi keluar.

Setelah wanita itu telah pergi meninggalkan keduanya, lieyin langsung bangkit dan berjalan ke arah pintu.

Donghae yang sadar kemana arah lieyin pergi langsung mencegahnya,  “Kau ingin kemana. Aku belum selesai berbicara denganmu.”

“Ingin bicara denganku? Bukankah aku sudah katakan semuanya,  tidak ada yang aku rahasiakan lagi.”  ujar lieyin mencoba bersabar.

“Tidak semudah itu untuk percaya denganmu lieyin, kau bahkan mengenal sekte bagian timur itu.”  ucap donghae melirik lelaki di depannya, “Ada hubungan apa diantara kau dengan sekte Timur itu.”  lanjutnya.

Lieyin yang sudah tidak bisa bersabar lagi langsung emosi dan mendekati donghae, “Aku dulu adalah ketua dari sekte Timur dan pergi berkelana kesini tanpa sepengetahuan mereka, dan kau tidak akan tau semuanya donghae lebih baik kau jangan ikut campur urusanku.”  lanjutnya sambil mendorong donghae menjauh.

“Aku tak mengerti apa yang terjadi pada mu,  tapi aku hanya tidak ingin sampai kediaman ayah terseret karena ulahmu,  apa kau mengerti.”  ucap donghae langsung pergi meninggalkan lieyin.

Lieyin menghela napas,  “Aku tak yakin donghae,  mereka sudah tau jejak ku berada di kediaman dongjun,  maafkan aku jika peperangan sekte timur datang pada kediaman mu.”

___________


Kediaman sekte yunho taehyung tergesa-gesa berjalan kesana-kesini,  bagaimana tidak adiknya yang bodoh itu tapi cantik tidak mengatakan pada ayah mengenai masalah putra mahkota, ingin sekali taehyung mengumpat pada adiknya itu.

“Ah bagaimana ini,  apa yang harus aku lakukan sekarang.” gumam taehyung risau.  “Aku harus menemui yujin sekarang.”

Setelah mengatakan itu taehyung langsung pergi menemui yujin.

Brakkk (suara pintu dibuka)

Yujin yang sedang makan itu terkaget melihat kakaknya masuk dengan aura berbeda.

“Kakak? Ada apa kesini?”

“Kau kapan berbicara dengan ayah,  kau bilang ingin bantu kakak.” ujar taehyung dengan wajah kasihan.

Yujin yang sedang asik makan itu berhenti, “Astaga aku lupa berbicara dengan ayah kak,  baiklah nanti aku akan ke altar untuk bicara dengan ayah.”

“Kenapa tidak sekarang saja sih,  penobatan sudah dekat kakak tidak mau jika nanti ayah tiba-tiba menyuruh kakak ikut hadir dalam pertemuan kesatria itu.”

Yujin mengerutkan dahi,  “Kesatria? Bukankah para kesatria itu memiliki kemampuan masing-masing, dan kakak?”

“Kau mengejek kakak kalau kakak tidak mempunyai kelebihan?”  ujar taehyung mendelik tajam ke adiknya.

“Tidak! tidak, aku tidak berani mengatakan begitu hanya saja memang kelihatannya begitukan.” 

“Itu sama saja,  kakak mau kau bicara dengan ayah sekarang tidak nanti-nantian mengerti.”

Yujin mendengus kesal, “Iya aku akan kesana sekarang, kakak puas kan?”

Taehyung mengangguk puas dan tersenyum.

Akhirnya setelah mengatakan seperti itu taehyung langsung pergi keluar ke kamar-nya meninggalkan adiknya yang masih merenggut kesal.

Seharusnya taehyung saat ini berjalan ke kamar-nya tapi kenapa arahnya menuju keluar kediaman kerajaan, benar-benar sulit ditebak.

“Sepertinya melihat desa dan para penjual tak masalah.”  gumam taehyung tersenyum kotak.

Di perjalanan menuju tempat makan banyak sekali pedagang jika yujin keluar pasti dia akan membeli semuanya.

“Aku harus mencari arak yang bagus di daerah ini.” ucap taehyung semangat.

' Tempat istirahat woojae '

Nama tempat yang bagus,  sepertinya ini adalah tempat berkumpulnya para bangsawan dan pendekar terkenal dari sekte lain. Mungkin dari sini aku bisa mendapatkan informasi tentang daerah militer yang lain.

Taehyung melangkah-kan kakinya masuk ke dalam,  dan di sambut oleh pelayan disana dan gadis penggoda.

Semua tempat disini sudah terisi penuh karena para bangsawan,  dan tersisa di lantai atas. 

Mau tak mau dia harus ke lantai atas.
Sesampainya diatas taehyung memilih tempat duduk dekat pinggir tangga dimana langsung terlihat pemandangan yang indah dari kota woojae itu,

Setelah duduk taehyung di datangi pelayan dari tempat ini.

“Tuan apa yang ingin anda pesan?”  tanya seorang pelayan pria dengan sopan.

“Bawakan aku arak yang paling bagus ditempat ini.”  Balas taehyung dengan tubuh sigap dan gagah.

“Baik tuan akan saya bawakan arak paling bagus di tempat ini.” 

Sesuatu menarik perhatiannya bagaimana bisa di tempat seperti ini ada seorang bangsawan yang kurang ajar seperti itu.

Tbc

Jangan lupa vote nya...

See you 👀 💗

The Castle of Moonlight || END ✓Where stories live. Discover now