the castle 16

56 33 28
                                    

“pria aneh! Mengusir seenaknya saja.” -gumam sejin selama di perjalanan.

Setelah pergi meninggalkan dua teletabis itu, sejin langsung berjalan menuju tempat donghae berada.

“aku harus cepat menemui tuan donghae aku harus tau bagaimana kondisinya.” -ucap sejin.

Akhirnya tidak butuh waktu lama sejin sampai di depan kamar Tuan muda donghae, saat lelaki itu ingin masuk ke dalam tiba-tiba terhenti karena ada suara putri yujin dan juga tuan donghae.

“itu suara tuan muda donghae apa dia sudah sadar. Syukurlah.” -gumam sejin yang langsung tersenyum dan hanya duduk di teras depan.

Diteras depan kamar donghae dan yujin ada seorang lelaki yang bisa dibilang imut sedang duduk dengan wajah ditekuk entahlah apa yang ada di pikirannya bahkan dia tidak sadar jika ada seseorang di sebelahnya.

“Hei!” -ucap seorang lelaki yang baru dateng dengan menepuk pundak sejin.

“Astaga! Kaget aku..” -balas sejin sambil mengelus dada, bagaimana tidak kaget lelaki di sampingnya ini tiba-tiba dateng lalu mengagetkan diri nya jika saja sejin memiliki penyakit jantung sudah dipastikan nyawanya mungkin sudah melayang tadi.

“maafkan aku jika mengagetkan mu, ngomong-ngomong apa yang kau lakukan di sini?” -tanya seorang lelaki di sebelahnya.

“ah aku sedang menunggu tuan muda donghae.”  -balas sejin.

Pemuda itu mengerutkan dahinya  lalu kembali berbicara,  “kenapa tidak masuk ke dalam?”

“aku tidak berani...di dalam ada putri yujin sedang berbicara dengan tuan muda.”

“yujin? Apa yang dia lakukan di dalam?”

“aku tidak tau, kau sendiri apa yang kau lakukan disini?”

“aih? Kau tidak kenal aku?”

Sejin hanya menggeleng lalu memilih mengabaikan orang di sampingnya,

“apa kau serius tidak kenal aku?” -tanya pemuda di sampingnya lagi.

“aku sudah katakan tidak tau, jangan nganggu aku!” -balas sejin langsung menelungkup kan kepalanya.

“baiklah aku akan pergi, tapi ingat wajah ku ya agar kau tidak terkejut nantinya.” -ucap pemuda di sampingnya memperingati.

“tidak tertarik.pergilah aku ingin tidur.” -balas sejin tidak perduli.

Setelah pemuda itu pergi sejin langsung mengangkat kembali wajahnya, “menganggu saja.”

“apa yang dilakukan tuan donghae sih, lama sekali lebih baik aku kembali saja ke kerajaan.” -gumam sejin sambil mempoutkan bibirnya kesal.

Akhirnya setelah menunggu beberapa menit, tetap saja tidak ada yang keluar membuat sejin bungkam dan berdiri meninggalkan kamar tuan donghae.

____________________________

Di dalam sebuah kamar tepatnya kamar kesehatan khusus kerajaan terdapat seorang gadis yang sedang menatap seorang pemuda tanpa berkedip.

“jika dilihat kau tampan juga, seandainya kau baik hati dan tidak dingin padaku...” -ucap yujin pelan, “mungkin aku sudah jatuh hati padamu dong--” -ucap yujin menjeda kalimatnya.

“Tunggu! Ada yang salah? Apa yang kau ucapkan yujin! Bodoh...bodoh bagaimana jika dia dengar astaga...” -cicit yujin pelan bahkan sangat pelan sambil memukul dahinya.

Setelah mengatakan itu yujin langsung berjalan kearah luar kamar dan menjauhi kamar donghae dengan wajah kesal. Bagaimana tidak kesal mulutnya sangat menyebalkan tidak bisa di ajak bekerja sama.

“lebih baik aku kembali ke altar.” -ucap yujin pada dirinya sendiri.

Saat yujin keluar bunga berguguran turun dengan sangat indah, bahkan angin menari-nari di atas langit sejuk dan damai itu yang dia rasakan.

Tidak butuh waktu lama yujin langsung berjalan ke arah altar dan menemui ayahnya. Hanya saja saat dia masuk ke dalam altar tidak menemui ayahnya lebih tepatnya altar sepi.

  'apa mereka semua berada di tempat perjamuan untuk para clan kerajaan lain?' pikir yujin.

Karena altar sepi yujin pergi ke arah dimana tempat perjamuan tamu itu berada.

Tidak butuh waktu lama akhirnya yujin sampai. Dia langsung membuka pintu lebar-lebar dan berjalan dengan wajah kesal ke arah kedua orangtuanya.

“huh. Menyebalkan kenapa aku mengatakan hal bodoh.” -gumam yujin.

Liana yang melihat teman kecilnya datang langsung melambaikan tangannya, “yujin!”

Sedangkan yang dipanggil namanya hanya menoleh dan menghampiri.
“aku kesal! Sangat kesal.”

Liana yang melihat sikap gadis ini hanya mengerutkan dahi, “apa ada yang salah dengan dirimu?”

“tidak ada! Aku hanya kesal.”

“apa ada yang menganggu pikiranmu?”

“ah aku sangat kesal.ingin sekali aku mengubur diri.”

Liana yang mendengar perkataan yujin hanya tertawa, “kau aneh sekali setelah keluar dari kamar donghae. Apa ada sesuatu terjadi?”

Yujin yang mendengar nama Donghae disebutkan langsung menatap shock liana dan langsung menggeleng.

“T-tidak ada yang terjadi, a-aku hanya kesal karena...karena mosi tadi terlambat menemui aku, iya itu.” -balas yujin ngasal.

“benarkah?” -tanya liana.

“um.” -ucap yujin mengangguk.

Setelah berbicara pada liana, gadis itu langsung memakan semuanya yang ada di meja perjamuan dengan sangat lahap, entah karena lapar atau kesal?.

Ratu dahyun yang melihat putrinya seperti itu menatap bingung dan tertawa kecil.

“yujin makanlah secara perlahan jangan seperti itu sayang.” -ucap ratu dahyun sambil mengelus punggung anaknya.

“akhu tahu ibhu.” -balas yujin dengan mulut penuh makanan.

Ratu dahyun hanya tersenyum dan menatap lucu putrinya.

“baiklah ibu akan pergi menemui ayah. kau dan liana disini saja mengerti?” -ucap ratu dahyun.

“aku mengerti. Tapi dimana kakak?”
-tanya yujin sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan tapi tak berhasil menemui objek yang ditanya.

“Kakakmu sedang di kamarnya, mungkin dia lelah.” -balas ratu dahyun seadanya.

Gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

'lebih baik aku diam saja dari pada mengatakan yang sebenarnya.' pikir yujin.

_____________________________________

Tbc

Jangan lupa vote dan komen yaa😊

Btw apa kabar kalian sehat kann???

See you



The Castle of Moonlight || END ✓Where stories live. Discover now