The Castle 42

26 23 4
                                    


“Plat tanda pengenal?”  tanya taehyung bingung.

Paman Lee yang melihat raut wajah taehyung bingung menghela napas, “Itu kau gunakan saat kau sedang melakukan perguruan taehyung, Plat pengenal itu sangat penting untuk diri-mu.” 

Taehyung mengganguk paham.

“Tapi jika Plat pengenal ini kau hilangkan,  jangan harap nyawa-mu akan tenang kau akan mendapatkan kesulitan dan juga penderitaan dalam hidup-mu,  jadi paman Lee mau kau jaga Plat pengenal ini baik-baik.” ucap paman lee dengan wajah tegas-nya. 

Taehyung memandang ngeri benda di tangan-nya benar-benar benda yang antik. Sekali hilang saja urusan-nya nyawa.

“Baik paman, taehyung mengerti taehyung akan menjaga Plat pengenal ini dengan baik.”  Balas taehyung yakin.

“Bagus jaga amanah paman,  paman percaya padamu. Paman pergi.” ucap paman Lee langsung meninggalkan taehyung yang terdiam di depan kamar-nya sendirian.

Setelah paman Lee pergi taehyung kembali masuk ke-dalam dengan Plat pengenal di tangannya, sebuah ke-ajaiban atau malapetaka mendapatkan benda ini biarkan taehyung menjalani semuanya sendiri.

“Benda yang mematikan, aku harus menjaga-nya lebih baik aku kaitkan saja di dalam pakaian-ku agar tak hilang.” monolog taehyung pada diri-nya sendiri.

__________________

Yujin saat ini sedang mengambil barang-barang yang diinginkan bahkan Mosi juga membantu-nya.

“Mosi kau jangan biarkan donghae datang sebelum aku suruh.”  ucap yujin pada mosi.

Mosi yang sedang mengambil benda yang ingin dirakit langsung menggangguk paham.

“Baik putri yujin,  tapi apa yang putri lakukan nanti di taman belakang?”  tanya mosi.

“Aku harus menyiapkan meja dan juga perlengkapan lain-nya kau hanya perlu membuat rangkaian bunga dan kembang api lalu hias dengan bentuk meminta maaf mengerti.”

“Mosi mengerti putri,  lalu ingin di-apakan bahan peledak ini?”  tanya mosi lagi bingung.

Yujin menghela napas pelan lalu tersenyum,  “Itu untuk kau makan, tentu saja bukan mosi itu kau gunakan saat ingin menyalakan kembang api apa kau mengerti sekarang.” 

“Ah mosi mengerti sekarang, baiklah mosi pergi nanti mosi akan bertemu putri yujin di taman belakang.” ucap Mosi.

“Baiklah aku harus ke taman sekarang,  lakukan yang aku suruh.”  ucap yujin serius.

Mosi mengganguk paham.

__________________

Saat ini yujin sedang serius dengan peralatan di tangannya, rencana saat ini tidak boleh gagal.

Dia harus membuat donghae berkesan dan mau memaafkan diri-nya yang kurang ajar ini, benar memang istri yang kurang ajar tapi dalam naskah yang ditulisnya kan memang begitu ㅠㅠ.

“Sebentar lagi selesai,  aku harus menaruh mahkota lucu ini di-sini dan juga makanan enak ini.”  ucap yujin dengan serius.

“Mosi! Mosi!”  teriak yujin.

Mosi yang dipanggil langsung datang ke hadapan yujin, “Mosi disini putri yujin.”

“Aiya, apa kau sudah melakukan rencana-mu dengan baik?”  tanya yujin.

“Mosi sudah melakukan yang putri yujin suruh, nanti mosi tinggal menunggu izin dari putri yujin kapan untuk di nyalakan.”  Balas mosi hormat.

“Bagus, aku harus mengganti pakaian-ku dan kau harus menjemput donghae jangan lupa kau tutup mata dia jangan sampai dia melihat.”  ucap yujin semangat.

“Baik putri yujin mosi doakan semoga lancar rencana putri yujin.”  Balas mosi senang.

“Terimakasih mosi,  kau jemput donghae di-kamarnya dan aku harus pergi.”  ucap yujin langsung berlari ke-kamarnya.

Setelah semua yang dilakukan yujin selesai, wanita ini langsung berganti pakaian dengan yang baru dan langsung menuju taman belakang yang sudah tertata rapih dengan hiasan.

.

.

.

.



The Castle of Moonlight || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang