schedule six scared room dekan

169 45 15
                                    


Hari ini Heesang masih di kampus lebih tepatnya di ruangan seseorang yang entah Heesang tidak kenal.

"Um, maaf aku harus memanggilmu apa?" tanya Heesang yang sudah selesai di obati.

Lelaki itu langsung membereskan kotak P3knya dan kembali di simpan ke dalam lemari. Lalu tubuhnya ia tolehkan seluruhnya menghadap Heesang.

"Kau bisa panggil aku Renjun, nama panjangku Huang Renjun." Balasnya tersenyum dengan sangat manis.

"Nama aksaramu bukan seperti Korea asli, apa ka--"

"Ya, aku dari China. Aku belajar disini untuk melanjutkan gelarku dan sekarang aku menjadi profes. Kedokteran jadi bisa membantu mengobati mu." Jelasnya memotong perkataan Heesang, matanya benar-benar teduh sekali enak di pandang.

"Ah begitu, tapi aku tidak mengalami luka yang parah dokter Renjun."  ucap Heesang langsung bangun dari kursi.

"Kalau kau? siapa namamu?" Tanya Renjun balik.

Heesang tersenyum balik menanggapi, "Kau bisa panggil aku Heesang, sekali lagi terima kasih aku harus kembali. Sampai jumpa"

Setelah berpamitan Heesang dengan cepat keluar menuju tempat Lee ssaem, tetapi terlebih dulu bertemu dengan kedua sahabatnya.

"Astaga Heesang, a-apa yang terjadi denganmu?” ucap Eunbi dengan panik.

“Aku baik-baik saja, hanya saja saat aku sedang menuju kesini” ucap Heesang terjeda lalu menghela napas kasar, “Aku dihadang oleh gerombolan wanita yang tidak ku kenal jadi seperti ini.” lanjutnya sambil tersenyum kecut.

“APA!”  ucap mereka bersamaan.

Ia hanya menganggukkan kepalanya dan diam.

"Siapa yang berani melakukan itu padamu Heesang? katakan padaku!” ucap Kwonbi tersulut emosi.

“Sudahlah biarkan saja,” Heesang langsung menahan Kwonbi saat ingin berdiri, “Lagipula aku baik-baik saja, lihat aku sudah tidak apa-apa.” lanjut Heesang memohon.

“Aish! Baiklah-baiklah tapi jika ini terjadi lagi katakan padaku, biar ku jambak rambutnya sampai botak!” balas Kwonbi kesal tapi itu lucu bagi Heesang dan Eunbi.

“Pfttt, hahahah...” Heesang tak kuasa menahan tawanya bersamaan dengan Eunbi.

“Kenapa kalian tertawa sih! Aku serius!” tanyanya dengan kesal sambil berkacak pinggang.

“Hey, kau itu seperti ibu-ibu di apartemenku saja selalu marah-marah” ucap Eunbi dengan tawa yang meledak.

“Menyebalkan.” Kwonbi berdecak kesal sambil mempoutkan bibirnya.

“Sudah hentikan, kalian antarkan aku ya ke tempat Lee ssaem.” ucap Heesang dengan puppy eyes andalannya.

“Tentu saja! Ayo kita jalan.” ucap Eunbi dan di balas anggukan oleh Kwonbi dan Heesang.

“Jjah!”  ucap Heesang dan langsung jalan mengikuti mereka di belakang.

.

.

Akhirnya sampai juga di depan pintu ruangan Lee ssaem.

“Sudah sampai, kau masuklah." ucap Kwonbi sambil mendorongnya masuk  ke dalam.

“Eum a-aku, aku takut bagaimana jika ada masalah denganku?”  ucap Heesang panik.

“Hah,”  balas Eunbi jengah dengan memutarkan mata ke arah lain.

“Tenanglah tidak akan terjadi apa-apa, percaya pada kami. Cepat masuk." ucap Eunbi Sambil menenangkannya.

"Apa kau yakin?”  ucap Heesang dengan ekspresi kurang yakin.

The Castle of Moonlight || END ✓Where stories live. Discover now