the castle 14

56 34 14
                                    


Mengingat kembali percakapan sebelumnya,
“apa yang kalian bicarakan? Sampai tertawa seperti itu.”  -tanya seorang gadis cantik yang sudah menggunakan pakaian kerajaan berwarna biru dengan wajah sedikit kesal, dan dibelakangnya sudah ada mosi yang siap setia menemani nya dari kamar gadis itu.

_______________________

Saat ini yujin sedang berjalan dengan pakaian gantinya yaitu berbalut dengan nuansa biru. Sangat anggun dan cantik, setelah berjalan cukup lama akhirnya yujin dan mosi sampai didepan altar dimana semuanya ada di sana. Tapi sebelum yujin masuk ke dalam dia mendengar suara ibu nya yang sedang bercerita dengan liana.

  'mereka sangat dekat sekali bahkan ibu sangat nyaman sekali, ingat yujin liana teman mu sudah biasa jika seorang teman dekat dengan keluarga mu bukan?' fikir yujin sambil menggelengkan kepala.

“apa putri yujin baik-baik saja?” suara mosi memecah semua pikiran yang ada di kepala yujin.

“ah...y-ya aku baik-baik saja.” -balas yujin, “ayo kita masuk kedalam pasti mereka sudah menunggu lama di sana mosi.” -lanjut yujin langsung melangkahkan kaki nya ke dalam.

“apa yang kalian bicarakan? Sampai tertawa seperti itu.” -tanya yujin dengan wajah di buat seolah-olah tidak tau.

“ah yujin kau sudah selesai berganti pakaian sayang?” -balik tanya ratu dahyun.

  'Ternyata ibu mengalihkan pembicaraan ku menyebalkan' batin yujin.

Yujin hanya mengangguk sebagai jawaban, dan kembali menatap liana lalu tersenyum “apa kau sudah lama berbicara dengan ibu?”

“iya, dan aku masih ingin berbicara dengan bibi dahyun.” -balas liana tersenyum ke arah ratu dahyun.

“um...baiklah aku ingin melihat keadaan donghae dulu, Mosi antarkan aku.” -ucap yujin langsung berjalan keluar meninggalkan mereka berdua.

“mosi...” - panggil yujin.

“iya tuan putri ada yang bisa hamba bantu?” -balas mosi.

“apa tadi kau melihat keanehan di antara ibu dan liana?” -tanya yujin pelan.

Mosi mengerutkan dahi, “maksud putri yujin?”

“i-iya aku merasa....lupakan.” -ucap yujin langsung berjalan duluan meninggalkan mosi dibelakang dengan penuh tanda tanya.

_________________________

“tuan muda sampai kapan kau akan menutup mata mu, bangunlah.” - ucap sejin memohon.

Kreet

Sejin yang mendengar suara pintu terbuka menolehkan wajahnya ke arah pintu.

“apa dia sudah bangun?” -tanya yujin berjalan mendekat ke arah ranjang.

“tuan muda masih belum sadar tuan putri.” -balas sejin menunduk khawatir.

Yujin mengangguk mengerti, “tabib song bagaimana keadaan donghae?”

“keadaan tuan muda sudah baik hanya saja dia sedang tidur untuk memulihkan kondisinya.” -ucap tabib song menjelaskan.

“benarkah terimakasih tabib song.” - ucap yujin semangat.

“putri yujin apa tuan muda akan sadar, apa tuan muda baik-baik saja?” - tanya sejin penasaran.

Sedangkan mosi yang melihat pengawal tuan muda donghae hanya menatap nya jengah. 'apa dia tidak dengar apa yang dikatakan tabib.'

“apa kau tidak dengar tuan muda mu baik-baik saja, dia akan sadar sebentar lagi.” -balas mosi mewakili yujin dan sejin hanya mengangguk mengerti lalu tersenyum bahagia.

“ah... sebaiknya sudah saatnya hamba undur diri tuan putri yujin.” -ucap tabib song.

“baik tabib song, terimakasih banyak sudah banyak membantu dan hati-hatilah. Mosi dan sejin akan mengantar mu.” -balas yujin yang langsung mengarahkan tangannya ke arah mosi dan sejin, sedangkan yang dipanggil namanya hanya membeo dan kembali mengangguk mengerti.

Setelah semua orang meninggalkan kamar ini sekarang hanya tersisa  yujin dan donghae.

“huh...kapan kau akan membuka matamu.” -gumam yujin menatap wajah donghae yang damai tertidur, “apa kau tau aku khawatir denganmu, aku ingin melihat wajah dingin mu itu, aku ingin melihat wajah menyebalkanmu itu tuan donghae.” -lanjut yujin sambil bertopang dagu.

Yang dilakukan yujin saat ini hanya bertopang dagu lalu menatap seorang pemuda didepannya.  Sungguh lelah juga jika harus seperti ini, yujin mengubah posisi dari bertopang dagu menjadi diam.

'jika dilihat-lihat lelaki kejam ini tampan juga, sebenarnya tidak kejam sih hanya dingin saja.heheh' fikir  yujin tersenyum mengingat imajinasi nya.

Sampai suara seorang lelaki di depannya membuat yujin harus menghentikan pikiran anehnya.

“sampai kapan kau akan tersenyum melihat wajah ku.”

________________________________
TBC

Yeh akhirnya hehe capek juga....

Btw jangan lupa follow wattpad aku ya😊

Jangan lupa vote sama komen

See you






The Castle of Moonlight || END ✓Where stories live. Discover now