The Castle 11

56 36 14
                                    


Sebuah pedang melaju dengan cepat dari arah belakang yujin, sedangkan yujin yang hampir terluka hanya bisa diam diatas geumjae kuda kesayangannya dan berhenti bergerak sampai suara seseorang  membuatnya kembali bungkam.

  'ini bukan suara liana lalu siapa mereka?'  fikir yujin.

"wah apakah ini keberuntungan kita je?" -ucap seorang lelaki dengan wajah smirk nya.  Yang satunya mengangguk setuju dan berjalan menghampiri yujin.

“apa yang kau lakukan di hutan ini nona manis?” - ucap lelaki satunya yang dipanggil je ini sambil menggoda yujin.

“bisa kalian pergi dan jangan ganggu aku.”  -balas yujin menahan emosi.

“kau sangat manis tapi dirimu tidak sesuai dengan sifat mu cantik.”  -seru lelaki itu lalu mulai menodongkan pedang tersebut ke arah yujin cepat,  dengan ancang-ancang yujin pun langsung menahan pedang itu dengan belati nya dan melempar jauh pedang lelaki tersebut.

“kau fikir aku takut padamu?”  -tanya yujin sambil tersenyum miring lalu langsung melompat ke tanah.

Yujin hanya mendengus kesal lalu mulai kembali diam dan menatap tajam ke arah dua lelaki di depannya ini.

“siapa kau sebenarnya?”  -tanya lelaki itu sambil berjaga-jaga.

“siapa aku? Apa itu penting”  - balas yujin santai.

“kau! Hyat!” -teriak lelaki itu dan berlari sambil mengarahkan pedang tajam itu ke arah yujin. Sedangkan yujin yang tidak sadar hanya kaget dan diam. Sampai suara seseorang yang dia kenal datang.

“YUJIN AWAS!”  -seru liana langsung mendorong yujin bersamaan dengan kuda yang dia tunggani jatuh.  Sedangkan pedang hanya menusuk dahan pohon.

“kalian!”  -murka Liana langsung mengarahkan pedangnya untuk bertarung.

“hyat!”  teriak lelaki itu dengan pedang dan siap bertarung.

Akhirnya liana dan yujin bertarung melawan dua lelaki itu,

_________________________

“tuan muda apa kau dengar sesuatu?”
 -ucap sejin mulai memfokuskan pendengarannya.

Donghae mengangguk, “ikuti suaranya.”

“baik”  -balas sejin.

Donghae dan bawahannya melajukan kuda nya dengan cepat dan mulai berlari ke arah sumber suara tersebut dimana suaranya semakin jelas.

kalian! Hyat rasakan itu.”

awas liana.  Aku akan membunuhmu anjing sialan!”

Dan Suara-suara lain mulai terdengar jelas.

Lelaki itu yang sudah mengenal suara yujin hanya memutar matanya jengah dan kembali berekspresi datar dan dingin.

“kau bantu yang lain aku akan menunggu disini.”  -putus donghae.

“apa kau baik-baik saja tuan jika hamba tinggal disini.”  - ucap sejin khawatir.

“aku bisa melakukan sendiri kau bantu mereka.”  -ucap donghae lagi.

“baik tuan muda.”  -ucap sejin yang langsung berjalan perlahan lalu membantu yujin dan temannya.

___________________

Yujin yang merasa kondisi disini semakin kondusif mulai berbisik pelan ke Liana.

aku tidak yakin akan menang lebih baik tinggalkan saja mereka.”  bisik yujin pelan.

Liana menggeleng sebagai tanda bahwa dia tidak setuju dan melanjutkan aksinya bertarung.

“keras kepala”  -ucap yujin pasrah dan menatap malas ke arah liana.

Tapi tiba-tiba ada seseorang yang tidak yujin kenal bahkan Liana pun tidak mengenal nya, hanya saja lelaki berwajah sedikit tampan ini membantu mereka dan berada dipihak mereka. apa tuhan masih berbelas kasih padanya?

“biarkan hamba membantu mu tuan putri.”  ucap lelaki itu tersenyum ramah dan kembali bertarung dengan yang lain.

“kau berani sekali menganggunya sampah sialan.”  teriak lelaki itu kesal dan langsung  menusukkan pedangnya ke arah perut pelaku tersebut.

Donghae yang memantau dari jauh kembali kaget saat melihat seseorang yang tidak dia kenal sedang  mengarahkan panah nya ke arah yujin,  entahlah sesuatu dari dalam diri lelaki itu membuatnya bergerak seperti ada pacu yang ingin memberontak pada saat itu juga donghae berlari sekuat tenaga menuju ke tempat yujin berada,  tepat pada saat panah dilepaskan.

“YUJIN MENGHINDAR!”  Teriak Lelaki itu yang langsung  berlari dan memeluk yujin bertepatan dengan panah menusuk tepat mengenai dada tuan muda dari kerajaan dongjun itu.

Srakk.

sedangkan gadis itu yang dipanggil namanya hanya diam membeku sampai sebuah pelukan menghampiri tubuhnya membuatnya kehilangan keseimbangan dan jatuh.

“D-donghae? Apa yang kau lakukan”  -ucap yujin panik.

Sejin yang melihat tuan mudanya tertusuk panah langsung datang menghampiri sang tuan muda.

“tuan muda maafkan hamba yang tidak bisa menjaga T-tuan muda, maafkan hamba” -ucap sejin khawatir.

Yujin yang mulai melihat darah ditangannya langsung seketika sadar jika lelaki itu terkena panah

'apa dia menyelamatkan diri ku? ' fikir yujin.

“ahss... Aku tidak apa-apa hanya sedikit ngilu.”  -ucap donghae menahan rasa sakit.

“sudahlah kau diam disini, aku tau itu sakit.”  -ucap yujin menatap jengah lelaki di depannya.

“kau apa pengawal donghae?  Bagaimana kalian bisa sampai kesini.”  - tanya yujin yang terlihat sekali guratan khawatir diwajahnya.

“Hamba hanya mengikuti tuan muda donghae putri,  hamba tidak tau jika tuan muda kesini untuk melindungi putri yujin.”  -terus terang sejin.

Liana yang melihat lelaki tersebut terduduk lemas hanya bisa memandang khawatir,

“bantu aku bawa dia ke tempat kerajaan ku saja karna jaraknya lumayan dekat, dan kau liana ikut aku bersama pengawal ini.”  - tegas yujin yang langsung menarik panah di dalam tubuh donghae lalu membantunya berdiri  dan membawanya ke tempat kerajaan yujin.

“sejin bantu donghae untuk menaiki kuda. ”  - seru yujin yang sedikit gusar.

“baik putri yujin.”  -balas sejin yang langsung merangkul pundak tuan muda nya dan membantunya menunggani kuda.

_________________________________

TBC

Oh iya mengingatkan lagi yang belom Follow wattpad aku Follow yaa😊 @piyaachoo

Jangan Lupa vote sama komen...
Stay healty and stay safe guys:)

Thank you🙏 terimakasih 🙏 감사합니다🙏 謝謝 🙏
谢谢🙏 ขอบคุณครับ🙏

The Castle of Moonlight || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang