The Castle 43

33 25 22
                                    


Yujin sedang duduk di kursi taman dengan pakaian yang elegan,  dan cantik.

Saat sedang menunggu sesuatu mosi tiba-tiba datang,  “Putri yujin apa mosi harus membawa tuan donghae sekarang?”

“Iya mosi kau harus membawa-nya sekarang,  aku akan menunggu disini.”  ucap yujin tersenyum.

Setelah mengatakan itu mosi langsung pergi menuju kamar donghae.

------------

Di dalam sebuah kamar seorang lelaki sedang fokus membuat kalung liontin dengan ukiran huruf. wajah yang serius dapat dilihat dari cara lelaki ini mengukir dengan teliti dan hati-hati,  sampai suara ketuk-kan pintu kamar membuat-nya berhenti dari acara ukir-mengukir.

Ttok tokk tokk

“Maaf tuan muda donghae hamba mosi, bisa hamba masuk.”  ucap seorang pemuda dari luar.

“Mosi? Ada apa kau kesini?”  Balas donghae dari dalam.

“Bisa tuan donghae buka pintu kamar ada yang ingin mosi katakan.”  ucap Mosi lagi.

Akhirnya donghae dengan telaten menghentikan aktivitas-nya dan berjalan menuju pintu,  membuka pintu dengan lebar.

“Apa yang ingin kau katakan.”  ucap donghae datar.

“Bisa tuan donghae ikut hamba ke taman belakang.” ujar mosi hormat.

“Taman belakang? Untuk apa?” tanya donghae bingung.

“Seseorang menunggu tuan donghae disana, lebih baik tuan donghae kesana dengan hamba.”  Balas mosi.

“Seseorang? Baiklah aku akan kesana sendiri.”  ucap donghae langsung menutup pintu kamar-nya.

“Tidak bisa tuan,  hamba harus menemani tuan donghae.”  Balas mosi cepat.

“Baiklah, kau jalan duluan.”  ucap donghae.

“Tak bisa,  tuan donghae harus gunakan kain penutup mata ini baru bisa kesana.”  ujar mosi sambil menyerahkan sebuah kain penutup mata.

Donghae mengernyit bingung lalu dengan cepat menggangguk paham, “Baiklah aku akan pakai ini, kau tuntun aku kesana.” 

Mosi hanya mengangguk dengan hormat lalu langsung menuntun donghae ke taman belakang.

  'apa yang mereka rencana-kan sekarang,  aku benar-benar akan marah bila ini membuat ku dalam kesulitan.'  batin donghae.

Setelah melewati jalanan, akhirnya donghae berhenti disebuah entahlah donghae tak tau,  bagaimana dia ingin tau jika kedua matanya ditutup begini.

Tiba-tiba mosi langsung melepas kain penutup mata yang digunakan donghae.

Yang donghae rasakan sekarang hembusan angin malam menerpa wajah-nya dengan cepat donghae langsung membuka kedua mata-nya.

“Mosi?”  panggil donghae tapi saat dia menoleh ke-belakang tiba-tiba mosi hilang.

'dimana pengawal itu, dimana ini kenapa gelap sekali.'  batin donghae mencoba bersabar.

“Apa yang kalian lakukan!”  teriak donghae dengan lantang.

Sampai sesuatu menarik perhatiannya, dan tiba-tiba lampu di sekitar taman menyala dengan indah.

Donghae yang melihat semua itu hanya diam menatap semuanya,  satu kata yang ingin dia katakan.  Dia sangat suka suasana disini.

Sampai lampu terakhir menyala,  lampu ditengah taman dengan hiasan menyala dengan indah yang donghae lihat ada sebuah meja dan dua kursi.

Sampai sesuatu terdengar dari arah belakang dengan cepat donghae menoleh ke-belakang.

“Donghae, a-apa kau suka?”  tanya seorang gadis dengan mata berbinar.

Donghae yang diam itu hanya memandang gadis di depannya tanpa berkedip.

“Apa kau yang melakukan semua ini?”  tanya donghae balik.

Yujin mengangguk sebagai jawaban, dan kembali berbicara,   “Kau bisa duduk disini, aku akan panggilkan pelayan untuk bawakan makanan.”

“Yujin untuk apa kau lakukan semua ini?”  tanya donghae lagi.

“Aku hanya.....hanya ingin melakukan saja.”  Balas yujin menunduk.

Donghae yang mendengar perkataan istri-nya tersenyum samar.

Sampai pelayan datang membawakan semua makanan dan menata di meja makan.

“Kau bisa makan semua yang ada disini, aku sengaja karena aku tau kau suka makanan ini.”  ucap yujin tersenyum.

“Bagaimana bisa kau tau itu yang aku suka? ”  tanya donghae intens menatap wajah yujin.

Yujin yang ditatap seperti itu langsung menunduk malu,  “B-bisa kau jangan tatap aku dengan tatapan seperti itu, a-aku malu.”

“Aku suka dengan apa yang kau lakukan, terimakasih.”  Balas donghae sambil tertawa.

“Kau tertawa?”  tanya yujin tak percaya.

“Memang kenapa kalau aku tertawa?  Tak boleh?”  Balas donghae dengan tatapan khas-nya.

“B-bukan begitu, boleh saja siapa yang tak boleh.” ucap yujin dengan tertawa pelan.

“Baiklah aku akan makan.”  Balas donghae langsung mencoba makanan-nya.

TBC

Seneng deh mereka bersama kaya gitu....nanti aku coba deh sama jungkook aww....

Jangan lupa vote sama komen...
Thankyou yaa buat para readers dan juga siders👋 udah sempet buat mampir ke karya pertama aku....

See you💗

The Castle of Moonlight || END ✓Where stories live. Discover now