47. (7) SUAMIKU ADIK KELASKU SEASON 2

Start from the beginning
                                    

"Oh iya gimana kerjaan kamu?" Tanya Radi

Mita tersenyum
"Yah, lumayan sih, ngetik keyboard Mulu disana, jadi pegel jariku, hehe" balas Mita

"Belum terbiasa mungkin"

"Iya"

"Oh iya, kalau gitu, aku pamit dulu ya" ucap Radi pada Mita

"Iya Radi, hati2"

°°

22:17

Sementara itu dirumah

"Mas kok lama banget ya pulangnya" ucap Zahra cemas

"Apa aku telepon aja" tambah Zahra lagi

Zahra pun duduk di sofa, ia memandangi ponselnya, berharap Radi ada kabar

Tak lama diluar rumah terdengar suara motor dari Radi

CEKLIK!!
Zahra membuka pintu, ia menyilangkan kedua tangannya sembari menatap tajam Radi

Radi yang baru saja turun dari motor pun meneguk salivanya, Radi sangat takut kalau Zahra sedang marah

"Kenapa pulangnya malam banget??" Tanya Zahra pada Radi ketus

"M'mas tadi ada lembur dek" balas Radi mendekat ke arah Zahra

"Kenapa gak ngabarin Adek sih??" Tanya Zahra lagi dengan nada ketusnya kepada Radi

"Mas lupa dek, maaf ya" ucap Radi pada Zahra

Zahra pun menghela nafas beratnya
"Yaudah deh, Adek tidur dulu" ucap Zahra agak ketus yang langsung beranjak melangkahkan kakinya ke arah Kamar

Radi mengerutkan keningnya ke arah Zahra, Sepertinya Radi sudah membuat Zahra kesal

Setelah beberes badan, Radi pun memasuki kamar

Dalam kamar,
Radi melihat Zahra tidur membelakangi posisi Radi

Radi melirik ke arah Zahra

"Zahra marah sama mas ya?" tanya Radi

Zahra menggeleng cepat

"Kok nggak ngomong? Beneran marah ya?" Tanya Radi pada Zahra lagi

"Gak!" balas Zahra kesal

Radi menghela nafas

"Mau mas tidur di sofa, atau tidur disini?" Tanya Radi pada Zahra

"Terserah!" balas Zahra

Radi Mengangguk
"Oke, mas tidur di sofa"

"Tapi--Beneran mas boleh tidur di sofa nih? Nanti Adek sendirian loh" Tanya Radi lagi

Zahra Mengangguk

Setelah itu Radi pun keluar kamar dan menuju ke sofa keras di ruang tamu

Jam 23:49

Didalam kamar,
Zahra benar benar tidak bisa tidur , ia masih kepikiran kejadian tadi

Ngapain aku marah sama mas
Mas kan kerja juga buat aku
Trus aku malah marahin mas
Aku kok jahat sih

Harusnya aku nggak marahin mas kayak gini
Mungkin karena terlalu khawatir sama mas , bawaannya pengen marah marah Mulu

Mas juga sih nggak ngabarin
Kan aku gak tau kalau mas lembur

Zahra beranjak duduk dari tempat duduknya, melihat Zahira yang masih tertidur pulas

Zahra melirik ke arah pintu kamar
"Mas beneran mau tidur di sofa semalaman?" Gumam Zahra

Zahra pun berdiri dan melangkahkan kakinya menuju ke ruang tamu

CEKILK!!

ia melihat Radi sedang tertidur pulas di atas sofa keras itu

Melihat ada sedikit sisi yang masih kosong, Zahra pun mengambil selimut dan dari dalam kamarnya

Zahra pun langsung merebahkan tubuhnya di samping Radi

Radi yang juga sebenarnya pura pura tertidur, ia tidak bisa tidur karena sofanya terlalu keras

Radi mengerutkan keningnya ketika tiba2 ada seseorang yang tidur disebelahnya

Ia melihat Zahra, lengkap dengan selimut yang ia pakai untuk menutupi tubuhnya agar tak kedinginan

"Adek" ucap Radi lembut

Zahra mendongakkan wajahnya ke arah Radi
"Eh, M'Mas belum tidur ya?" Tanya Zahra pada Radi

Radi menggeleng cepat
"Mas gabisa tidur kalau nggak disebelah Zahra" balas Radi

Zahra pun mengulum senyumnya ke arah Radi, kemudian ia menundukkan kepalanya

"Maafin Adek ya mas, Adek tadi udah marah sama mas" ucap Zahra pada Radi

Radi hanya tersenyum

Ia memeluk Zahra dan menaruh Zahra dalam dekapan terhangat nya

"Kenapa minta maaf?"

"Tadi kan Adek kesel sama mas, Adek gak mau mas kenapa Napa" balas Radi

"Mas gapapa kok"
"Mas suka kalau Zahra khawatir sama mas" ucap Radi

"Hiks, nggak gitu juga"
"Tapi jangan keseringan juga buat adek khawatir mas" sela Zahra

Radi Mengangguk senyum
"Iya, mas juga minta maaf" ucap Radi

"Kita baikan nih?" Tanya Zahra

Radi mengangkat satu alisnya
"Lho, Memangnya tadi kita gak baik?" Tanya Radi balik

"Baik kok, tapi Adek gak suka mas nggak ngabarin Adek dulu" ucap Zahra

"Iya, kapan2 kalau mas lembur, mas kabarin Adek dulu" ucap Radi

"Janji ya" ucap Zahra sembari menyodorkan jari kelingkingnya ke arah Radi

Radi pun membalasnya
Ia merekatkan erat jari kelingkingnya di jari kelingking Zahra

"Iya"

Radi beralih menggenggam erat tangan Zahra, lali ia menciumnya

"Bukannya tadi pagi Mas udah bilang dek, mas punya kunci cadangan, kenapa Adek masih nungguin mas pulang, harusnya Adek bisa tidur duluan dari mas" ucap Radi

Zahra baru sadar kalau tadi pagi ia juga sudah diberi tahu oleh Radi

Bahwa Radi meminta nya untuk tidak menunggunya agar Zahra bisa tidur lebih cepat dari Radi

"Zahra udah ingat?" Tanya Radi lagi dengan suara lembutnya

Zahra Seperti berpikir
"Hehe"
"Iya mas, Adek-- lupa, beneran lupa mas" balas Zahra dengan senyum menampilkan giginya

"Tuh kan, cantik cantik kok pelupa" ucap Radi

"Maaf mas, namanya juga manusia, hehe"

Radi hanya tersenyum, ia memeluk erat Zahra, dan mereka berdua benar benar tertidur dia atas sofa keras itu

°°

Next ✓✓✓✓✓✓

Makasih ya udah sampai 24k view

❤️❤️❤️❤️❤️
Masih lanjut kok , rencananya sampai Zahira besar , dan masuk sekolah dasar

Suamiku Adalah Adik KelaskuWhere stories live. Discover now