"Oh iya gimana kerjaan kamu?" Tanya Radi
Mita tersenyum
"Yah, lumayan sih, ngetik keyboard Mulu disana, jadi pegel jariku, hehe" balas Mita"Belum terbiasa mungkin"
"Iya"
"Oh iya, kalau gitu, aku pamit dulu ya" ucap Radi pada Mita
"Iya Radi, hati2"
°°
22:17
Sementara itu dirumah
"Mas kok lama banget ya pulangnya" ucap Zahra cemas
"Apa aku telepon aja" tambah Zahra lagi
Zahra pun duduk di sofa, ia memandangi ponselnya, berharap Radi ada kabar
Tak lama diluar rumah terdengar suara motor dari Radi
CEKLIK!!
Zahra membuka pintu, ia menyilangkan kedua tangannya sembari menatap tajam RadiRadi yang baru saja turun dari motor pun meneguk salivanya, Radi sangat takut kalau Zahra sedang marah
"Kenapa pulangnya malam banget??" Tanya Zahra pada Radi ketus
"M'mas tadi ada lembur dek" balas Radi mendekat ke arah Zahra
"Kenapa gak ngabarin Adek sih??" Tanya Zahra lagi dengan nada ketusnya kepada Radi
"Mas lupa dek, maaf ya" ucap Radi pada Zahra
Zahra pun menghela nafas beratnya
"Yaudah deh, Adek tidur dulu" ucap Zahra agak ketus yang langsung beranjak melangkahkan kakinya ke arah KamarRadi mengerutkan keningnya ke arah Zahra, Sepertinya Radi sudah membuat Zahra kesal
Setelah beberes badan, Radi pun memasuki kamar
Dalam kamar,
Radi melihat Zahra tidur membelakangi posisi RadiRadi melirik ke arah Zahra
"Zahra marah sama mas ya?" tanya Radi
Zahra menggeleng cepat
"Kok nggak ngomong? Beneran marah ya?" Tanya Radi pada Zahra lagi
"Gak!" balas Zahra kesal
Radi menghela nafas
"Mau mas tidur di sofa, atau tidur disini?" Tanya Radi pada Zahra
"Terserah!" balas Zahra
Radi Mengangguk
"Oke, mas tidur di sofa""Tapi--Beneran mas boleh tidur di sofa nih? Nanti Adek sendirian loh" Tanya Radi lagi
Zahra Mengangguk
Setelah itu Radi pun keluar kamar dan menuju ke sofa keras di ruang tamu
Jam 23:49
Didalam kamar,
Zahra benar benar tidak bisa tidur , ia masih kepikiran kejadian tadiNgapain aku marah sama mas
Mas kan kerja juga buat aku
Trus aku malah marahin mas
Aku kok jahat sihHarusnya aku nggak marahin mas kayak gini
Mungkin karena terlalu khawatir sama mas , bawaannya pengen marah marah MuluMas juga sih nggak ngabarin
Kan aku gak tau kalau mas lemburZahra beranjak duduk dari tempat duduknya, melihat Zahira yang masih tertidur pulas
Zahra melirik ke arah pintu kamar
"Mas beneran mau tidur di sofa semalaman?" Gumam ZahraZahra pun berdiri dan melangkahkan kakinya menuju ke ruang tamu
CEKILK!!
ia melihat Radi sedang tertidur pulas di atas sofa keras itu
Melihat ada sedikit sisi yang masih kosong, Zahra pun mengambil selimut dan dari dalam kamarnya
Zahra pun langsung merebahkan tubuhnya di samping Radi
Radi yang juga sebenarnya pura pura tertidur, ia tidak bisa tidur karena sofanya terlalu keras
Radi mengerutkan keningnya ketika tiba2 ada seseorang yang tidur disebelahnya
Ia melihat Zahra, lengkap dengan selimut yang ia pakai untuk menutupi tubuhnya agar tak kedinginan
"Adek" ucap Radi lembut
Zahra mendongakkan wajahnya ke arah Radi
"Eh, M'Mas belum tidur ya?" Tanya Zahra pada RadiRadi menggeleng cepat
"Mas gabisa tidur kalau nggak disebelah Zahra" balas RadiZahra pun mengulum senyumnya ke arah Radi, kemudian ia menundukkan kepalanya
"Maafin Adek ya mas, Adek tadi udah marah sama mas" ucap Zahra pada Radi
Radi hanya tersenyum
Ia memeluk Zahra dan menaruh Zahra dalam dekapan terhangat nya
"Kenapa minta maaf?"
"Tadi kan Adek kesel sama mas, Adek gak mau mas kenapa Napa" balas Radi
"Mas gapapa kok"
"Mas suka kalau Zahra khawatir sama mas" ucap Radi"Hiks, nggak gitu juga"
"Tapi jangan keseringan juga buat adek khawatir mas" sela ZahraRadi Mengangguk senyum
"Iya, mas juga minta maaf" ucap Radi"Kita baikan nih?" Tanya Zahra
Radi mengangkat satu alisnya
"Lho, Memangnya tadi kita gak baik?" Tanya Radi balik"Baik kok, tapi Adek gak suka mas nggak ngabarin Adek dulu" ucap Zahra
"Iya, kapan2 kalau mas lembur, mas kabarin Adek dulu" ucap Radi
"Janji ya" ucap Zahra sembari menyodorkan jari kelingkingnya ke arah Radi
Radi pun membalasnya
Ia merekatkan erat jari kelingkingnya di jari kelingking Zahra"Iya"
Radi beralih menggenggam erat tangan Zahra, lali ia menciumnya
"Bukannya tadi pagi Mas udah bilang dek, mas punya kunci cadangan, kenapa Adek masih nungguin mas pulang, harusnya Adek bisa tidur duluan dari mas" ucap Radi
Zahra baru sadar kalau tadi pagi ia juga sudah diberi tahu oleh Radi
Bahwa Radi meminta nya untuk tidak menunggunya agar Zahra bisa tidur lebih cepat dari Radi
"Zahra udah ingat?" Tanya Radi lagi dengan suara lembutnya
Zahra Seperti berpikir
"Hehe"
"Iya mas, Adek-- lupa, beneran lupa mas" balas Zahra dengan senyum menampilkan giginya"Tuh kan, cantik cantik kok pelupa" ucap Radi
"Maaf mas, namanya juga manusia, hehe"
Radi hanya tersenyum, ia memeluk erat Zahra, dan mereka berdua benar benar tertidur dia atas sofa keras itu
°°
Next ✓✓✓✓✓✓
Makasih ya udah sampai 24k view
❤️❤️❤️❤️❤️
Masih lanjut kok , rencananya sampai Zahira besar , dan masuk sekolah dasar
![](https://img.wattpad.com/cover/227060362-288-k69289.jpg)
YOU ARE READING
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Teen Fiction" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...
47. (7) SUAMIKU ADIK KELASKU SEASON 2
Start from the beginning