..
Di rooftop
Radi tengah duduk di kursi paling ujung yang nampak lebih dekat dengan pemandangan malam
"Ndak dingin?" Tanya seseorang tiba2 pada Radi
Radi menoleh ke sumber suara tersebut ternyata adalah Zahra
"Eh, Zahra"Radi tersenyum,
"Ndak kok"
"Kan udah biasa kayak gini" balas RadiNampak Zahra menyilangkan kedua tangannya setengah kedinginan
Zahra sedikit tersenyum,
"Bunda Duduk sini, dekat ayah" pinta Radi pada Zahra
Zahra pun mengangguk,
Ia duduk di kursi di samping RadiMereka berdua menatap indahnya malam, indahnya kerlap-kerlip bintang di malam ini
"Zahira di kamar?" Tanya Radi pada Zahra
Zahra mengangguk,
"Iya tadi, masih belajar dia" balas Zahra"Putri kita sudah gede aja ya" ucap Radi pada Zahra
Zahra sedikit tersenyum,
"Bunda pengennya dia jadi anak kecil terus, bunda pengen Gendong dia lagi"
"Tapi disisi lain bunda Ndak boleh egois, Zahira pasti lambat laun akan dewasa dengan sendirinya" jelas Zahra pada RadiRadi mengusap2 rambut Zahra lembut,
"Kan ada calon Dede bayi" balas RadiZahra menyenderkan kepalanya di bahu Radi
Radi merasakan getaran tubuh Zahra sampai di bahunya
"Iya sih"
"Serasa kangen nya terobati dengan adanya calon Dede bayi ini" balas Zahra pada RadiRadi meraih jaket di sampingnya, ia menyelimuti tubuh Zahra dengan Jaketnya saat itu juga
Bertujuan agar Zahra tidak kedinginan
Zahra tersenyum ke arah Radi
"Makasih Yah"Radi mengangguk senyum,
"Iya Bunda, Sama2"Tak lama dari itu,
"Bunda mau ayah buatin susu hangat?" Tanya Radi pada ZahraZahra menggeleng cepat,
"Ndak kok"
"Bunda lagi Ndak pengen apa2" balas Zahra"Tapi Kalo besok boleh Ndak?" Tanya Zahra pada Radi
"Buatin Susu hangatnya?" Tanya Radi balik
Zahra menggeleng,
"Ndak"
"Maksudnya, kalo ada yang jualan kue putu di dekat sini, bunda pengen banget makan kue putu" pinta Zahra pada RadiRadi seperti berpikir,
"Di perempatan sana kayaknya ada deh Bun, cuma jualannya sore hari"
"Besok ayah aja yang kesana beliin kue putu buat bunda" balas RadiZahra mengangguk senyum,
"Bunda-- ngidam pengen makan kue putu ya?" Tanya Radi pada Zahra
"Sebenarnya kalo di bilang ngidam sih Ndak juga, tapi bunda pengen aja" balas Zahra
Radi tersenyum,
"Iya, besok ayah beliin"Zahra menatap langit-langit malam,
"Bintang nya banyak banget, padahal tadi sore agak mendung, bunda kira malam ini hujan eh malah Ndak" ucap ZahraRadi mengalihkan pandangannya ke arah kumpulan para bintang di langit
"Bunda tau Ndak seberapa banyak bintang yang ada di langit itu?" Tanya Radi pada Zahra
Zahra menggeleng cepat,
"Ndak tau"
"Emang seberapa banyak?" Tanya Zahra balik"Ayah juga Ndak tau" balas Radi
YOU ARE READING
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Teenage Fiktion" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...