SEASON 9 (147) ❤️

216 21 9
                                    

..

"Ayuk berangkat" seru seseorang tiba-tiba dari arah belakang

Tama mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut ternyata adalah Zahira,

Ia sedikit terkekeh saat melihat Zahira yang sudah lengkap mengenakan jaket dan juga helm nya,
"Ya Allah, Zahira"
"Aku itu bukan mau melakukan perjalanan jauh" ucap Tama pada Zahira

"Iya, aku tau"
"Kak Tama mau ke kedai antasena kan?" Tanya Zahira pada Tama

Tama mengangguk,
"Iya"
"Aku mau kesana, mau ngantar pesanan biji kopi ini" balas Tama

Zahira mengangguk senyum,
"Yaudah, aku ikut" ucap Zahira yang tetap bersikukuh ikut dengan Tama

Tama menghela nafas,
"Zahira"
"Nanti kamu dimarahin Bu Zahra lho, harus izin dulu" ucap Tama pada Zahira

"Tenang aja kak, aku tadi udah izin sama ayah, kalo bunda marah tinggal panggil ayah buat nenangin bunda, beres deh, hehe" balas Zahira pada Tama

Tama kembali menghela nafas, dan menggeleng, ia tidak habis pikir dengan tingkah Zahira,
"Ada-ada saja kamu ini"

"Jadi boleh ikut kan?"
"Plis lah kak"
"Aku ngga bakal nyusahin kakak di jalan" Rengek Zahira pada Tama

Tama mengangguk dengan sedikit senyumnya,
"Iya boleh"

Sifat Zahira sama seperti Zahra dulu, ia akan melakukan apapun yang ia inginkan

°°

Sesampainya di kedai antasena,

Tama langsung memberikan satu karung biji kopi tersebut kepada owner kedai tersebut

Tak lama,
Tama kembali ke parkiran kedai menemui Zahira yang meminta sendiri untuk lebih menunggu di sana

Di sana ia melihat Zahira yang tengah melamun,

"Ekhem" Tama berdehem

Zahira masih tetap dalam lamunan nya,
"Ekhem!!" Tama berdehem agak lebih keras, yang membuat Zahira mengerjapkan kedua matanya, sadar akan keberadaan Tama yang sudah ada di sampingnya

Zahira meneguk salivanya,
"Eh, k'kak Tama"
"U'udah selesai ya?" Tanya Zahira pada Tama

Tama mengangguk,
"Udah"
"Baru saja kok" balas Tama

Zahira mengangguk,
"Oh, kirain udah dari tadi"

Tama melihat jam di tangannya,
"Kita langsung pulang aja ya"
"Soalnya udah agak siangan nih, pasti Hesti sama kak Alfian sangat sibuk soalnya pasti Caffe rame, kasian kalo ngga ada yang baru mereka berdua" jelas Tama pada Zahira

Zahira mengangguk mengerti,
"Siap kak"

Di perjalanan tiba2 motor Tama berhenti karena kehabisan bensin,

Zahira mengerutkan keningnya karena Tama tiba-tiba memberhentikan sepeda motornya,
"Kenapa kak?"
"Kok berhenti?" Tanya Zahira pada Tama

"Mau-- mampir dulu ya?" Tanya Zahira pada Tama lagi

Tama meneguk salivanya,
Ia menggeleng cepat,
"Eh, eng'engga kok"
"Anu, ini-- motor ku habis" balas Tama

Zahira masih mengerutkan keningnya,
"Hah? Motor kakak habis?"
"Apanya yang habis kak?" Tanya Zahira pada Tama yang seperti orang kebingungan

"Em-- b'bensin nya" balas Tama

Zahira mengangguk mengerti,
"Oh"

Zahira pun turun dari motor Tama,

Ia sedikit tersenyum,
"Yaudah, kita jalan aja"
"Aku temani" balas Zahira

Tama meneguk salivanya,
"Eh, m'memangnya-- ngga apa-apa ya?" Tanya Tama pada Zahira

Suamiku Adalah Adik KelaskuOnde histórias criam vida. Descubra agora