..SEASON 9 (155) ❤️

406 30 13
                                    

Chapter 155
..

Pagi itu,
Zahira berada di dalam kelasnya

Ia mendapatkan pesan dari Fahri, bahwa Fahri sudah sampai di tempat tujuannya yaitu di salah satu kota di Sumatera

Sebenarnya Zahira hanya ingin membacanya saja, namun disisi lain ia sedikit rindu dengan Fahri

Karena hal itu yang membuat Zahira langsung menelepon Fahri saat itu juga,

-Di telepon

•Fahri>Zahira
"Iya?"

•Zahira>Fahri
"Kamu sudah sampai?"

•Fahri>Zahira
"Iya, aku-- sudah sampai"
"Baru saja istirahat"

•Zahira>Fahri
"Kak"

•Fahri>Zahira
"Iya Zahira?"

•Zahira>Fahri
"Aku minta maaf atas ucapanku kemarin, saat kakak datang ke rumah ku"

(Mengangguk)
•Fahri>Zahira
"Iya, Zahira"
"Ngga apa-apa"
"Aku ngga dendam kok, aku juga udah maafin kamu"

(Mengangguk mengerti)
•Zahira>Fahri
"Terimakasih kak"
"Hati-hati disana"

•Fahri>Zahira(1)
"Em, iya Zahira"
"Sama-sama"
"Terimakasih juga"

•Fahri>Zahira(2)
"Sampai jumpa lagi, Zahira"
"Aku akan selalu mencintaimu"

Menghela nafas, dan sedikit tersenyum,
•Zahira>Fahri
"Terimakasih karena sudah mencintaiku"
"Tapi biarkan aku juga mencintai orang lain setelah ini"

Tama juga menghela nafas dan juga mengangguk mengerti,
•Fahri>Zahira
"Iya"
"Dengan berat hati"
"Aku merelakan mu"

°°

Zahira menutup ponselnya,

Sahabat Zahira yang bernama Ambar baru saja tiba di kelas, melihat raut wajah Zahira yang tak seperti biasanya

Sembari melepaskan tas nya, Ambar duduk dan sedikit menoleh ke arah Zahira

"Kenapa?"
"Kok kaya galau gitu?" Tanya Ambar pada Zahira

Zahira mengalihkan pandangannya ke arah Ambar,
"Ngga apa-apa"
"Aku tadi-- habis teleponan sama kak Fahri" balas Zahira

Ambar mengerutkan keningnya,
"Fahri?"
"Bukannya-- kamu udah putus ya sama dia, kemarin kamu bilang gitu kan? Kalian balikan lagi ya?" Tanya Ambar pada Zahira

Zahira menggeleng cepat,
"Engga"
"Aku cuma ngasih salam perpisahan buat dia, karena kemarin dia rela datang ke rumah ku buat pamitan"
"Tapi-- aku malah menyuruhnya pergi dengan sedikit kasar" jelas Zahira pada Ambar

Ambar menghela nafas,
"Aku tau kamu kesal sama dia"
"Karena dia memutuskan hubungan sepihak lebih dulu, tapi-- kalo kamu mengusirnya dengan cara yang seperti itu, apa bedanya kamu sama dia" jelas Ambar balik pada Zahira

Ambar sedikit memberi nasihat kepada Zahira

Zahira mengangguk mengerti,
"Iya, aku juga udah minta maaf sama dia, seharusnya-- aku ngga begitu" balas Zahira

Ambar sedikit tersenyum,
"Baguslah"

"Trus-- gimana hubungan kamu sama kakak-kakak yang ketemu di Caffe waktu itu? Kak siapa namanya? Kak Tama atau kak siapa gitu, aku lupa" ucap Ambar pada Zahira

Zahira mengangguk,
"Oh itu ya, namanya kak Tama" balas Zahira

"Dia-- pegawai Caffe ayah aku"
"Orang kepercayaan ayah aku" jelas Zahira pada Ambar

Suamiku Adalah Adik KelaskuHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin