.97. (20) . ۝ ͒ SEASON [5]

564 72 20
                                    

..

Tak lama dari itu, Zahra keluar dari kamar mandi,
Ceklik!

Ia melihat Radi yang berada di samping pintu berdiri menyenderkan punggungnya, sembari menyilangkan kedua tangannya

"Udah pipisnya?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra mengangguk senyum
"Udah"

"Maaf ya, malam2 gini malah ngerepotin mas" ucap Zahra pada Radi

Radi mengangguk senyum,
"Iya, ndak apa2 kok dek"

"Nanti kalo kebelet pipis lagi boleh minta anterin lagi Ndak mas" pinta Zahra pada Radi lagi

Radi kembali mengangguk senyum,
"Iya, bangunkan mas saja ya"

°°

05:45
Paginya

Tok tok tok,
Zahra yang berada di dapur dan Radi yang tengah mandi tak mendengar suara pintu depan yang terketuk

Ceklik!
Akhirnya Zahira lah yang membukanya,

Zahira menatap seseorang perempuan yang berdiri tepat di depannya

Kedua mata Zahira terbelalak ke arah perempuan tersebut,

Ia seperti familiar dengan wajahnya

C'cantik sekali

Gumam Zahira dalam hati

"A'anda-- siapa?" Tanya Zahira pada perempuan itu

Perempuan itu tersenyum ke arah Zahira, Zahira semakin bingung dibuatnya

"Bunda nya ada?" Tanya Perempuan itu pada Zahira menanyakan soal ibunya, yaitu Zahra

Zahira mengangguk
"Oh B'bunda, Ada"
"Sebentar saya Panggilkan Bunda dulu" balas Zahira

"Iya"
"Bilang saja, Ada tamu ya nak" ucap perempuan itu pada Zahira

Zahira mengangguk senyum,
"Iya"

-Dapur

Di dapur, nampak sang ibu tengah menyiapkan sarapan keluarga pagi ini

Zahira mendekat ke arah ibunya,
"Bunda ada tamu" ucap Zahira pada ibunya

"Siapa nak?" Tanya Zahra sembari menoleh ke arah Zahira

"Ngga tau siapa bun"
"Tapi perempuan" balas Zahira

Perempuan?

Siapa ya?

Ndak mungkin juga kan kalo Mita

Gumam Zahra

"Ah, Begitu ya"
"Bentar ya sayang, Bunda ke depan Dulu" ucap Zahra pada putrinya

Zahira mengangguk mengerti,
"Iya Bunda"

Zahra berjalan ke arah pintu depan

Betapa terkejutnya Dirinya mendapati sang mamah sudah berada di depan pintu rumahnya,
"Ara" ucap mamah pada Zahra

"Eh, Mamahh!" Pekik Zahra

"Ya Allah, Mamah kesini ko Ndak bilang2 sama Ara dulu, Ara kan bisa nyiapin sarapan lebih awal, biar mamah bisa ikut sarapan juga sama Kita" ucap Zahra pada mamahnya

Mamah tersenyum ke arah Zahra, ke mengusap2 pipi lembut Zahra,
"Begitu ya, maaf ya Ara, mamah ngga bilang2 dulu sama kamu"
"Soalnya mamah kesini sebentar saja Ara, mamah mau ngasih ini, itung2 buat sarapan pagi Ara sama Radi" jelas mamah pada Zahra

Tak mereka berdua sadari sebelumnya, Zahira Mengintip dan sedikit mendengarkan obrolan mereka berdua dari bilik tirai yang menuju ke ruang tamu

Zahira berpikir, siapa perempuan yang tengah mengobrol dengan Ibunya

Suamiku Adalah Adik KelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang