-123- SEASON 8 (4)

299 37 8
                                    

..

"Assalamualaikum" salam papah pada Mereka semua yang berada di ruang tamu

"Wa'alaikumsallam" balas Mereka semua serempak

Zahra membelalakkan kedua matanya,
"Papah!" Pekik Zahra cukup keras

Ia terkejut mendapati papah yang benar-benar pulang kali ini

Zahra pun mencium punggung tangan papah,

Papah mengusap2 pipi lembut Zahra, beliau tersenyum,
"Gimana kabar kamu Ara? Papah kangen sama kamu" tanya papah pada Zahra

Zahra tersenyum,
"Ara baik-baik saja pah"
"Papah Ndak perlu khawatir soal keadaan Ara, karena ada mas Radi yang jaga Ara" balas Zahra pada papah

Papah mengalihkan pandangannya ke arah Radi di samping Zahra, Radi pun mencium punggung tangan papah,

Setelah itu papah mengusap2 kedua pundak Radi, papah pun tersenyum ke arah Radi, setelah itu papah memeluk Radi

"Menantu papah ini"
"Kenapa baru sekarang kesini, dari tahun ke tahun papah menantikan kalian" ucap papah Radi

Radi sedikit tersenyum,
"Maaf pah"
"Tapi-- ini adalah waktu yang tepat di Antara waktu yang lain, waktu yang tepat untuk membawa keluarga kecil Radi ke rumah papah sama mamah" jelas Radi pada papah

Papah mengangguk mengerti,

Ia melepaskan pelukannya pada Radi,
"Ah, Begitu ya"
"Ini juga hari yang bahagia bagi papah sendiri, dan mungkin mamah juga" ucap papah pada Radi

Zahra yang mendengar hal itu pun tersenyum,

"Papah tadi kalo mas Radi ngga ada di samping Ara, mungkin ngga bakal pulang" ucap Zahra pada papah

Papah yang mendengar hal itu pun langsung mencubit pipi Zahra lembut,
"Heh, putriku ini"
"Papah bakal tetap pulang kok"
"Apapun itu, demi keluarga papah"

Zahra pun tersenyum,
"Iya"
"Ara cuma bercanda tadi pah"

Papah balik tersenyum,

Tak lama, papah mengalihkan pandangannya ke arah Rendi yang tengah berada di samping Zahra,
"Rendi kan?" Tanya papah pada Zahra

Zahra mengangguk,
"Iya pah"
"Ini Rendi, cucu papah" balas Zahra

Zahra menoleh ke arah Rendi,
"Nak, sapa kakek dulu yuk" pinta Zahra pada Rendi

Rendi pun mengangguk mengerti,
Ia berjalan ke arah papah

Papah mengusap2 pipi Rendi,
"Cucu kakek udah besar ya" ucap papah pada Rendi

Rendi sedikit tersenyum,

"Kakek kangen lho sama Rendi" ucap Papah pada Rendi

Rendi pun mengangguk senyum,
"Endi juga kangen sama kakek" balas Rendi dengan polosnya

Mendengar hal itu, membuat sang kakek menjadi terharu, ia memeluk Rendi

"Maafin kakek ya"
"Kakek baru bisa bertemu kalian berdua, cucu kakek"
"Rendi, Zahira"
"Kakek minta maaf" ucap sang kakek pada Rendi dan Zahira

Kakek kembali melepaskan pelukannya pada Rendi

Rendi menghapus air mata sang kakek Pelan,

"Kakek jangan nangis"
"Endi ngga jahatin kakek kok"
"Endi anak baik, kalo kakek ngga pelcaya tanya saja sama bunda" ucap Endi pada sang kakek lagi dengan polosnya

Rendi menoleh ke arah Zahra,
"Iya kan bunda?" Tanya Rendi pada sang ibu dengan polosnya

Zahra mengangguk senyum,
"Iya sayang" balas Zahra

Suamiku Adalah Adik KelaskuOn viuen les histories. Descobreix ara