••Setelah obrolan panjang itu, Radi kembali menutup ponselnya dan menuju tempat tidur
Perasaan Zahra menjadi lega karena kembali bisa mengobrol dengan bapak dan ibu mertuanya meski hanya lewat ponsel
••
04:58
Pagi
Zahra Yang tengah berada di dapur mendengar suara pintu depan terbuka, karena merasa agak aneh ia pun langsung melangkahkan kakinya menuju pintu depan
Setengah pintu terbuka ia melihat Radi yang berada di kedai, Zahra pun menghela nafas panjangnya, ia mengira orang asing keluar masuk rumah nya pagi2 ini
Zahra pun mendekat ke arah Radi
"Ayah Rajin banget, pagi pagi gini udah ada di luar bersihin meja" ucap Zahra pada RafiRadi menoleh ke arah Zahra
"Eh, iya"
"Biasanya juga sepagi ini Bunda""Ndak, biasanya Ndak sepagi ini, ini masih jam 5" sela Zahra
Radi hanya tersenyum
Zahra pun berjalan menuju pelataran rumah
Ia kembali menghela nafas
Radi pun mengalihkan pandangannya ke arah Zahra
"Adek ngapain disitu?
"Duduk sini aja"
"Atau ngobrol sama mas sini" pinta Radi pada Zahra untuk duduk di kursi kedai"Lha emang kenapa to Mas?" Tanya Zahra pada Radi
"Ndak papa"
"Masih gelap juga, Ndak takut?" Tanya Radi balikZahra menaik turunkan kedua bahunya
"Ndak, Adek berani"
"Emang Mas" ucap Zahra"Dibilangin Ndak percaya"
"Sebelah pohon pisang tepat satu meter di depan Adek itu ada pocong nya" ucap Radi pada Zahra"Astaghfirullah" pekik Zahra cukup keras
Zahra pun berlari menuju ke kedai
Ia memanyunkan bibirnya karena terlihat kesal pada Radi
"Jahat ih" ucap Radi pada Zahra
Karena kesal Zahra pun beranjak masuk kedalam rumah
"Bunda ngambek?" Tanya Radi pada Zahra
"Hm" balas Zahra yang berlalu masuk ke dalam rumah
••
Setelah selesai memasak
Keluarga kecil itu berkumpul di ruang makan
"Udah to Dek ngambeknya" ucap Radi pada Zahra
"Siapa yang ngambek"
"Orang tadi Adek lagi pengen kedalam aja" balas ZahraTak lama dari itu Zahira yang sudah lengkap dengan seragam sekolah nya
"Bunda masak paha ayam lagi ya?" Tanya Zahira girang pada Zahra
Zahra mengangguk senyum
"Iya sayang""Ara sarapan sekarang ya bunda"
Zahra kembali mengangguk
"Iya boleh"Zahra pun menaruh sebanyak 1 setengah centong nasi di piring Radi
"Segini cukup?"
"Atau ayah mau nambah nasinya?" Tanya Zahra pada Radi"Ndak, itu sudah cukup Bund" balas Radi
"Kalo lauknya, ayah mau yang mana? Biar bunda ambilin"
"Em- yang itu Bund, tempe mendoan 2 sama lele goreng nya" pinta Radi pada Zahra
YOU ARE READING
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Teen Fiction" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...