Ke - 43

47.1K 4.1K 197
                                    

Semoga suka yaa:)

🌱

- Rey hilang? -

Khanza menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Ia baru saja selesai membersihkan diri, kini ia memakai piyama yang dibalut dengan hoodie milik Raffa yang masih ia simpan.

Tangannya mengambil handphone yang ia taruh di atas nakas, lalu ia membukanya. Pertama ia membuka aplikasi whatsapp membalas semua pesan yang menurutnya penting, seperti grup kelas dan grupnya bersama Adiba, Edo, Evan, Alvan dan Raffa.

Tangan Khanza teralih untuk membuka aplikasi instagram, niatnya Khanza ingin memposting fotonya bersama Raffa.

Foto yang diambil oleh Sarah tadi saat ia akan pulang. Foto yang menampilkan dirinya dan Raffa yang duduk di atas motor vespa milik Raffa. Di dalam foto itu Raffa tampak menunduk sedangkan Khanza memeluk pinggang Raffa lalu tersenyum lebar.

Senyum lebar terlihat di wajah cantiknya setelah ia mengetik caption untuk fotonya itu.

You are so worth me.

Lalu Khanza memposting foto itu dan langsung mematikan handphonenya.

Khanza siap untuk memasuki alam mimpinya, ia menarik selimut tebal itu sampai ke leher. Baru saja ia memejamkan matanya, handphonenya bergetar.

Drrrttttttt.

"Siapa sih?!" tanya Khanza kesal, lalu mengambil kembali handphone yang tadi ia taruh di atas nakas.

"Halo?"

"Halo cantik?"

Deg.

Ia langsung terbangun dari tidurnya.

"Kak Devan?" tanyanya memastikan.

"Yap! Ternyata kamu masih inget suara aku ya?" sahut Devan dengan kekehan pelan.

"Apa kabar cantik? Baik ajakan? Udah siap dapet kejutan?" lanjutnya.

Khanza melebarkan matanya, lalu ia bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke luar kamar. Ia langsung membuka kamar Rey, ternyata Rey tidak ada di dalam.

"Kak Devan jangan macem-macem!" seru Khanza dengan perasaan tidak enak.

"Telat sayang, aku udah macem-macem sama Rey. Tapi tenang aja, Rey udah tidur kok, walau masih sedikit meringis kesakitan sih," sahut Devan dengan sangat santai.

Khanza menutup mulutnya, "Kak?"

"Aku kirim alamatnya ya kalo kamu mau ketemu Rey, takutnya ini terakhir kamu ketemu dia. Ah mungkin bener-bener terakhir kalo Raffa ikut kamu ke sini, so jangan sampe Raffa tau ya cantik kalo kamu masih mau Rey bangun," jelas membuat air matanya menetes.

Belum sempat Khanza menjawab, sambungan terputus sepihak.

Pikiran Khanza kalang kabut sekarang, air matanya juga sudah menetes dengan sangat deras. Ia mengkhawatirkan Rey, ia takut Rey kenapa-napa, ia takut Devan benar-benar menyelakai Rey.

RAFFA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang