Ke - 21

55.6K 4.6K 118
                                    

Btw pada nungguin ga nih? Coba kalo nungguin absen jam berapa kalian baca part ini?

Semoga suka ya:)

🌱

- Khanza kemana? -

Berita bahwa Khanza resmi menjadi kekasih Devan adalah berita yang paling banyak diperbincangkan warga sekolah. Bukan Khanza yang memperlihatkan bahwa ia menjadi kekasih Devan, melainkan Devan sendiri yang langsung memposting fotonya dan Khanza saat di rooftop seminggu lalu.

Khanza ingin menyuruh Devan untuk menghapus foto itupun tidak enak karena fotonya sudah banyak yang menyukai. Tidak sedikit juga yang coment, entah coment mendukung atau malah coment tidak terima. Bahkan foto itu di repost ke akun instagram sekolah—karena memang akun itu dipegang oleh salah satu pengurus OSIS. Jadi, banyak sekolah lain yang tahu bahwa Devan—sang ketua OSIS kini sudah mempunyai kekasih.

Menjabat sebagai kekasih Devan sama halnya dengan menjabat sebagai sahabat Raffa—mungkin menjadi sahabat Raffa lebih buruk lagi. Karena banyak sekali yang semakin menatap Khanza tidak suka. Mereka pikir Khanza itu gadis tidak benar yang kerjaannya ganti-ganti pasangan.

Masalahnya dengan Vio saja belum selesai ia sudah memulai masalah dengan fans Devan yang tidak setuju akan hubungan keduanya. Walau Devan pernah berkata jangan dengarkan mereka karena ini adalah hidupnya, tetap saja Khanza merasa takut. Bagaimana jika nanti akan ada yang membullynya selain Vio? Ah Khanza tidak tahu harus bagaimana. Ingin memutuskan hubungannya dengan Devan pun rasanya tidak mungkin.

Devan terlihat sangat bahagia saat Khanza berkata ia mau menjadi kekasihnya. Ia jadi tidak tega untuk memutuskan hubungan ini. Jujur, sudah seminggu ini tidak ada perasaan special di hati Khanza untuk Devan. Semua masih mengambang, Khanza hanya berharap suatu saat nanti ia bisa benar-benar membuka hatinya untuk Devan. Namun, ia sangat amat sadar ada sebagian hatinya yang masih mengganjal dan Khanza tidak tahu apa.

"Ah jadi ini yang baru jadian sama ketos? Yang bikin heboh satu sekolah?" tanya Vio membuat langkah Khanza terhenti.

Ia baru saja mengembalikan buku ke perpustakaan, namun tiba-tiba Vio menghalang jalannya bersama dengan kedua dayangnya siapa lagi kalo bukan Bella dan Manda.

"Apa sih yang bikin Devan mutusin buat pacaran sama lo? Muka lo, polos-polos biadab, badan lo juga gak ada apa-apanya alias tepos!" ejek Vio membuat tawa Bella dan Manda keluar.

"Anjir ngakak hahahaha!" seru Bella.

"Eh serius, apa bagusnya lo sampe ketos aja minta lo jadi pacarnya? Kalo gue boleh minta, gue bakal bilang sama Devan mending pacarin Manda aja dari pada lo!" ucap Vio lagi.

"Nah bener banget, secara bodynya Manda lebih-lebih daripada lo yang tepos sana-sini. Manda juga jauh lebih cantik daripada lo," lanjut Bella membuat Manda tersenyum bangga.

"Maaf kak mau lewat," ucap Khanza pelan.

"Eits, mau kemana? Kita belum selesai sayang," sahut Manda dengan tangan yang menyentuh pipi Khanza namun segera ditepis oleh Khanza.

"Wow, berani ngelawan dia Vi," ucap Manda pada Vio.

"Besar kepala ya lo mentang-mentang jadiannya sama ketua OSIS," balas Vio menekan kata OSIS.

"Maaf kak aku harus ke kelas," ucap Khanza lagi, kini lebih keras.

"Berani ya lo tinggiin nada bicara lo?!" seru Bella.

"Bawa dia!" seru Vio membuat Bella dan Manda mengangguk setuju.

Baru saja ingin melarikan diri, namun kedua lengannya sudah ditahan oleh Bella dan Manda.

RAFFA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang