Ke - 33

52.6K 4.6K 765
                                    

Selamat hari senin!!!

Semoga suka yaa:)

🌱

- Permintaan Devan -

2 bulan berlalu.

Selepas dari masalah Vio, Raffa dan Khanza. Kini semua kembali seperti semula, namun bedanya seluruh warga sekolah mulai dari guru, siswa-siswi, satpam, penjaga sekolah hingga penjual di kantin tahu bahwa Raffa memiliki alter ego yang bernama Daffa. Hal itu membuat mereka semua sangat berhati-hati, tidak mau mencari masalah atau membuat Raffa emosi. Mereka juga lebih memilih untuk kembali berteman dengan Khanza, tidak lagi mencibir atau menatap Khanza tidak suka hanya karena Khanza kekasih Devan tetapi dekat dengan Raffa.

Bicara soal Devan, hubungannya dengan Khanza juga masih berlanjut. Raffa tak mempermasalahkan itu selagi Devan tidak meminta Khanza macam-macam atau berbuat hal aneh pada gadisnya. Berbeda dengan Devan, jika Raffa tampak santai akhir-akhir ini Devan selalu dilanda api cemburu. Tak jarang Devan melarang Khanza untuk bersama Raffa, tak jarang juga Khanza tidak menurutinya.

Seluruh siswa-siswi kelas X dan XI tengah mempersiapkan diri untuk Ujian Kenaikan Kelas yang akan diadakan 2 minggu lagi dari sekarang. Setiap malam, Raffa selalu mengajari Khanza pelajaran yang Khanza tidak suka yaitu Kimia dan Fisika. Karena ketidaksukaannya Khanza pada 2 pelajaran itu membuat nilainya jauh dibawah Raffa.

Seperti malam ini, Raffa baru saja kembali dari dapur dengan membawa sepiring nasi goreng buatannya untuk Khanza. Sedari tadi Khanza terus merengek lapar membuatnya ingin menghentikan acara belajar ini. Raffa yang tidak kehilangan akalpun lantas membuatkan Khanza makan malam.

"Ish Raf! Udah ah belajarnya!" seru Khanza lalu memasukan sesendok nasi goreng ke mulutnya.

"Ngga Ca, nilai kamu kecil di pelajaran Kimia dan Fisika," balas Raffa santai.

"Raffa! Nilai aku cuma pas KKM kecil darimananya sih?!" tanya Khanza kesal.

Raffa menoleh lalu mengacak rambut Khanza, "Lagiankan ujiannya masih lama, masih ada dua mingguan lagi. Kenapa aku harus belajar sekarang-sekarang? Padahalkan malamnya sebelum ujian juga aku masih bisa belajar Raffa!" lanjut Khanza panjang.

Raffa tertawa pelan, "Cepet abisin makannya. Isi soal Kimia dan Fisika juga butuh tenaga," goda Raffa lantas Khanza memakan nasi goreng itu dengan ganas.

"Pelan-pelan sayang," ucap Raffa membuat Khanza terdiam sejenak.

Sayang?

🌱

Khanza sudah siap dengan seragamnya. Ia duduk di bangku teras rumahnya untuk menunggu Devan. Semalam Devan mengatakan padanya bahwa ia akan menjemput dan Khanza jangan berangkat lebih dulu apalagi bersama dengan Raffa.

Matanya melihat sosok Raffa yang membuka gerbang rumahnya. Pagi ini lelaki tampan itu mengenakan hoodie pemberiannya beberapa bulan lalu. Hoodie hitam pilihannya yang sangat cocok di tubuh Raffa.

Rambut gondrongnya sedikit berantakan membuat Khanza menggelengkan kepala pelan.

"Woi kalo mau sekolah tuh sisiran dulu. Mau tebar pesona?!" pekik Khanza dari rumahnya.

Hal itu membuat Raffa menoleh lalu tersenyum, ia pikir Khanza sudah berangkat karena semalam memang Khanza berkata akan berangkat bersama dengan Devan.

Raffa kembali menutup pintu gerbangnya setelah mengeluarkan motor, lalu ia menjalankan motornya ke depan gerbang rumah Khanza. Membuat sang empu berjalan mendekat, sekarang ia memilih untuk menunggu Devan di depan gerbang saja lumayan ada Raffa yang menemani.

RAFFA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang