Ke - 32

52.5K 4.9K 233
                                    

Selamat berkenalan sama pacar aku..

Semoga suka:)

🌱

- Alter ego -

Ya, Daffa. Alter ego Raffa.

Daffa adalah sosok atau kepribadian lain dalam tubuh Raffa. Semua bermula saat Raffa merasa sangat kesepian. Walau ada Khanza, Raffa masih merasa kesepian jika di rumah. Belum lagi, mamanya yang selalu mengurung diri di kamar.

Raffa akhirnya menciptakan sosok baru dalam dirinya. Sosok yang mampu menarik perhatian mamanya. Dan ternyata benar, adanya Daffa dalam tubuh Raffa membuat mamanya memperhatikan Raffa. Karena bukan hanya kucing, burung, ayam dan kelinci bahkan orang lain mampu Daffa lukai saat Raffa merasa kesal, sedih, takut, terancam dan jika ada seseorang yang melukai Khanza atau membuat Khanza menangis. Maka dari itu saat mamanya tahu bahwa anaknya mempunyai kepribadian lain, Nia langsung memperhatikan Raffa dengan sangat ketat.

Raffa tidak diperbolehkan main bersama orang lain selain Khanza, karena ia tahu bahwa Daffa tidak akan melukai Khanza. Justru jika mereka main bersama orang lain dan sewaktu-waktu ada anak yang menjahili Khanza ia takut Daffa langsung muncul. Walau beda kepribadian tapi tujuan keduanya sama, menjaga Khanza.

Jika Raffa adalah sosok yang dingin dan cuek. Maka Daffa juga sama, bedanya Daffa mempunyai jiwa psikopat. Melihat darah mengalir dari tubuh seseorang atau dari hewan membuatnya senang dan lega. Makanya saat Raffa merasa dadanya sesak, pikiran dan perasaannya kacau Daffa muncul dengan seringai mematikan. Pasti akan ada satu atau dua korban yang habis di tangannya.

Tapi, Daffa tidak akan menghabisi orang yang tidak bersalah atau bahasanya waktu kecil orang jahat. Entah bagaimana caranya Daffa selalu tahu dosa apa yang sudah diperbuat korbannya sehingga Daffa mengakhirinya. Daffa akan hilang saat Raffa bangun dari tidurnya, Raffa tidak akan mengingat apapun selain perasaan lega. Ia menjadi lebih tenang saat bangun, seolah bebannya hilang ditelan bumi.

Namun, jika pikiran Raffa benar-benar kacau bahkan Raffa sampai terbawa mimpi buruk maka Daffa akan bertahan lama di tubuhnya. Bahkan setelah Raffa tertidur pun saat bangun masih dengan kepribadian Daffa.

Nia sudah membawa Raffa ke psikiater, Raffa menjalankan beberapa metode agar Daffa tidak pernah kembali lagi.

Berhasil, beberapa tahun terakhir ini Daffa tidak pernah muncul dan itu karena Raffa masih bisa mengontrol emosinya. Juga Khanza masih aman berada di sisinya.

Tapi tidak untuk sekarang, setelah emosi Raffa meledak saat malam di mana papanya kembali. Raffa kembali emosi saat Khanzanya terluka.

"Daf--Daffa?" tanya Vio ketakutan.

"Hm," Daffa mengeluarkan pisau kecil andalannya.

Vio melebarkan matanya terkejut, "Raf--fa jangan main-main!" serunya gugup.

"Gak main-main, cuma bersenang-senang," ucap Daffa dengan seringainya.

Vio meringsut mundur, ia sangat ketakutan saat ini. Raffa yang ada di hadapannya lebih menyeramkan.

"Raf--."

"I'm Daffa. Call me Daffa or you lose your hands?" tanya Daffa membuat wajah Vio pucat pasi.

Belum lagi, tubuhnya bergetar takut. Vio bahkan sudah menitikan air matanya.

"Daf--Daffa? Please take off me," mohon Vio ketakutan.

Daffa menyeringai, "Telat, gak ada alasan untuk gue lepasin lo."

🌱

2 minggu berlalu.

Selama 2 minggu ini pula topik di sekolah masih tentang Vio, Raffa dan Khanza.

Seseorang menemukan Vio di gudang kosong, masih memakai seragam sekolah yang sudah berlumuran darah. Untungnya Vio masih dapat diselamatkan, walau dengan sebelah kakinya yang harus diamputasi dan luka sayat yang sangat parah di sebelah tangannya. Seseorang juga melihat bahwa Raffalah yang membawa Vio ke gedung itu, lalu meninggalkannya setelah puas menyiksa, apalagi Bella yang saat sore itu sedang di cafe bersama Vio langsung mengiyakan karena ia lihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa memang Raffa yang menarik Vio.

Dan semua orang berkata alasan dibalik Raffa menyiksa Vio itu karena Khanza. Gadis yang sudah menjadi sosok paling berharga untuk Raffa itu menjadi korban bully Vio dan teman-temannya. Khanza sampai kritis dan tak sadarkan diri selama 2 hari. Selain luka-luka yang ada di tubuhnya, psikis Khanza juga sedikit terganggu. Ia mengalami trauma dan tidak mau masuk sekolah. Ia takut pada Vio dan teman-temannya.

Khanza tidak tahu pasti tentang Vio yang menjadi korban Daffa. Ia hanya mendengar dari teman-teman sekelasnya, juga mendengar dari banyaknya yang membicarakan itu di koridor. Ingin bertanya pada Raffa pun rasanya percuma, Raffa tidak mengingatnya.

Raffa bahkan di panggil oleh kesiswaan dan guru BK, tapi sama Raffa berkata bahwa ia tak mengingat apapun. Yang ia ingat, saat Adiba berkata bahwa Vio lah pelakunya saat itu juga emosinya memuncak.

Khanza sudah menjelaskan tentang Daffa yang merupakan kepribadian Raffa. Kesiswaan dan guru BK itu tampak tidak percaya, mereka berpikir ini hanya akal-akalan Khanza saja. Namun, saat Khanza menyarankan pihak sekolah untuk mengundang Nia-mama Raffa dan menjelaskan semua tentang psikis anaknya, barulah pihak sekolah percaya.

Walau begitu, Nia masih harus bertanggung jawab pada Vio yang merupakan korban Daffa.

"Raffa kok keliatannya biasa aja sih? Orang-orang tambah takut lho sama Raffa," ucap Khanza.

Raffa tertawa pelan, "Biarin aja, biar gak ada yang berani ganggu kamu."

"Lagian Daffa kenapa bisa sampe kelepasan gitu sih?" tanya Khanza sebal.

"Ya mana aku tau, tanya sama Daffa," balas Raffa santai.

"Kalo mau ngobrol sama Daffa berarti Raffa gak baik-baik aja," sahut Khanza, Raffa tersenyum lalu mengacak rambut Khanza.

"Makanya jangan sampe, aku mau gini terus sama kamu tanpa rasa khawatir," ucap Raffa dengan lembut, Khanza membalasnya dengan senyum manis.

Keduanya pun melanjutkan jalannya menuju kantin, di sana mereka sudah ditunggu Edo, Evan, Alvan dan Adiba.

Berbicara tentang teman-temannya, mereka sudah mengetahui bahwa Raffa ternyata mempunyai alter ego seorang psikopat. Awalnya Edo merasa sedikit takut, namun saat Khanza berkata bahwa Daffa hanya akan muncul saat Raffa tidak baik-baik saja akhirnya Edo memberanikan diri.

Evan, Alvan dan Adiba pun sama syoknya. Tetapi, Adiba malah berseru dengan semangat bahwa Raffa sangatlah keren. Ia menjadi sangat penasaran bagaimana mempunyai 2 kepribadian di dalam satu tubuh. Dan untuk menghilangkan rasa penasarannya Adiba tidak pernah absen untuk menanyakan itu pada Raffa. Sampai Raffa pusing sendiri mendengarnya dan Alvan kesal karena Adiba selalu berbicara pada Raffa.

🌱

Gimana? Ini apaan si nyambung gasih weh? Up lagi taun depan ya gaes!!

Jangan lupa vote dan comen.

31des20

Maap maap nih pengertian alter ego nya kalo salah, aku gaterlalu ngerti soalnyaa..

Publish ulang, 14 april 2022

RAFFA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang