Ke - 39

49.9K 4.7K 107
                                    

Special malem takbir🎇🎇 daripada jalan jalan keluar sama ayang menuhin jalan, mending dirumah baca raffa yagaaa

Minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin.. Maafin aku yaaaa

Semoga suka ya:)

🌱

- Hujan -

Seminggu sudah berlalu, walau sulit untuk tetap terlihat baik-baik saja dan mengikhlaskan seseorang yang sangat berharga. Ia tidak akan pernah bisa bertemu dengan neneknya lagi, kecuali di mimpi mungkin.

Tidak mudah bagi Raffa untuk menjalankan hari-harinya jika tidak ada Khanza yang setia di sisinya. Terkadang ia masih menangis jika mengingat semua yang berkaitan dengan Mia—neneknya. Belum lagi, Sarah kakaknya itu masih ingin tinggal di rumah besar sang nenek membuat Raffa semakin sedih karena pasti di sana Sarah pun menangis.

Berkali-kali Nia membujuk Sarah untuk kembali tinggal di rumahnya, tapi berkali-kali juga Sarah menolaknya. Gadis itu malah menyuruh untuk Nia dan Raffa saja yang pindah rumah sang nenek. Rumah besar itu memiliki banyak sekali kenangan tentangnya dan Mia. Dan Sarah tidak mau jika harus meninggalkan satu-satunya tempat ternyaman yang selalu menjadi tempatnya untuk berpulang.

Nia pun memaklumi itu, ia juga sudah meminta maaf pada Sarah untuk masalalu yang membuat Sarah harus tinggal di rumah Mia. Sarah sudah memaafkannya namun Sarah masih tetap pada pendiriannya bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan rumah besar itu. Sebagai gantinya, jadilah Nia yang bulak-balik dari rumahnya ke rumah sang mama untuk menemani putrinya.

Dan karena masa berdukanya itu, Raffa melupakan tugasnya untuk mengajari Khanza. Dan hari ini adalah hari dilaksanakannya Ujian Kenaikan Kelas dan Raffa belum benar-benar mengajari Khanza pelajaran yang gadis itu tidak suka.

Kini Raffa sudah siap dengan seragam putih abu dengan kemeja yang tidak dimasukan. Ia melihat ke arah balkon kamar lalu menghembuskan nafasnya pelan.

Mungkin sebagian atau hampir semua orang yang menyandang statusnya sebagai seorang pelajar itu pasti enggan ke sekolah jika cuacanya seperti hari ini. Pasti banyak yang menyayangkan kenapa harus Ujian Kenaikan Kelas hari ini, sedangkan cuacanya sangat mengajak untuk kembali terlelap di bawah selimut tebal.

Ya, diluar sana hujan. Sudah sedari subuh tadi. Sebenarnya Raffa sangat malas untuk ke sekolah dan ia mungkin akan membolos jika hari ini bukanlah Ujian. Walaupun Raffa sering bolos dan tak pernah mengikuti tata tertib sekolah, ia tidak pernah mau membolos untuk hal penting seperti ini. Iya, selain Khanza, Ujian di sekolah adalah hal penting untuknya.

Raffa berjalan ke luar balkon kamarnya untuk melihat seberapa deras hujan pagi ini. Lalu ia mendengus pelan. Ia bisa saja berangkat ke sekolah menggunakan mobilnya, namun rasa malasnya untuk keluar rumah melebihi apapun. Walau pada akhirnya ia akan ke sekolah menggunakan mobil mengingat Khanza yang tidak mungkin ia bonceng di motor dengan keadaan hujan deras seperti ini.

Mengingat Khanza, Raffa menolehkan kepalanya ke arah rumah gadis itu. Keningnya mengkerut saat melihat Khanza yang sudah berdiri di teras rumahnya lengkap dengan seragamnya. Bahkan Khanza sudah memakai sepatu dan menggendong tasnya. Yang membuat kening Raffa mengkerut itu adalah gadisnya kini tengah memakai jas hujan berwarna pink dengan gambar unicorn.

Raffa tertawa kecil, itu Khanza anak SMA apa anak SD? Pikirnya geli.

Dengan cepat ia merogoh saku celananya lalu mengambil handphonenya.

Ca👶

Ngapain pake jas hujan?

Dari atas balkonnya Raffa melihat Khanza yang membuka handphonenya, lalu Khanza menonggak untuk melihat balkon Raffa. Saat itu jugalah senyum Raffa langsung terbit. Gadis itu bahkan melambaikan tangannya sambil berloncat-loncat sebelum akhirnya mengetik sesuatu di handphonenya.

RAFFA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang