Ke - 15

58.9K 5.4K 284
                                    

Semoga suka yaaa:)

🌱

- Dia siapa? -

Raffa menatap Vio dengan datar lalu bangkit dari jongkoknya.

Vio tersenyum karena merasa Raffa menuruti ucapannya kali ini. Senyumnya langsung menghilang saat ia mendapat tatapan tajam dari Raffa.

"Lo keterlaluan," ucap Raffa dengan penuh penekanan.

Ia melihat Khanza yang sudah menunduk di samping Hana, lalu melihat Sarah yang masih meringis karena kakinya.

Semua ini karena Vio, sikapnya yang kekanakan memperumit keadaan.

"Lo gak suka dan gue gak peduli," ucap Raffa lagi.

Vio mengepal tangannya, "Kamu marah gini karna aku larang buat gendong cewe bisu ini atau karna aku bentak Khanza hah?!" tanya Vio kesal.

"Gak penting."

Raffa kembali berjongkok di depan Sarah.

"Raffa aku bilang jangan ya jangan! Aku ini pacar kamu atau bukan sih?! Kenapa kamu ngebet banget mau gendong dia? Ah atau jangan-jangan dia selingkuhan kamu?! Ngaku!" tanyanya dengan kencang.

Vio mendecih, "Emang ya lo itu cocok banget jadi perusak hubungan orang. Udah bikin heboh satu sekolah karna berangkat bareng Raffa, lo manfaatin itu buat deketin Raffa iyakan? Makanya Raffa lebih milih lo dibanding gue!"

Sarah hanya menatap Vio dengan datar.

"Raffa sekarang aku tanya," ucap Vio saat Sarah sudah benar-benar ada di gendongan Raffa.

"Kamu lebih sayang aku atau dia?" tanyanya dengan tangan yang sudah mengepal menahan amarah.

"Lo tau jawabannya."

"Karena gak ada alasan bagi gue untuk gak sayang sama dia," lanjutnya dengan santai.

Raffa berjalan melewati Vio dengan Sarah yang ada di punggungnya. Sebelah tangan Raffa menahan tubuh Sarah, sebelahnya lagi menarik lembut tangan Khanza.

Hana buru-buru berjalan menyenteri jalanan, karena senter yang tadi Raffa berikan pada Khanza sudah ada di tangannya.

Tiara, Evan, Ari, Rian dan Geri melongo melihat perdebatan tadi. Mereka seakan menonton sinetron live.

"Gue gak ngerti," gumam Ari yang terdengar oleh Evan.

"Gue gak paham," balas Evan.

Vio hanya bisa mengepal tangannya dengan berbagai umpatan di mulutnya. Tanpa sadar air matanya mengalir mengingat ucapan Raffa tadi.

Melihat itu, lantas Geri dan Rian kelabakan.

"Anjir Vi, gak usah nangis elah," ucap Geri membuat Vio langsung menatapnya kesal.

Vio langsung berjalan menyusul Hana, Raffa, Khanza dan Sarah yang sudah beberapa langkah di depannya.

"Seketika gue nyesel gak protes tadi pas pembagian regu," gumam Geri.

🌱

Raffa, Khanza, Hana dan Sarah yang ada di punggung Raffa itu sampai lebih dulu. Beberapa menit kemudian barulah Vio, Evan, Tiara, Ari, Geri dan Rian.

Devan yang melihat Sarah dalam gendongan Raffa pun langsung berjalan mendekat.

"Kak Sarah kenapa?" tanyanya pada Raffa.

RAFFA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang