schedule six scared room dekan

Start from the beginning
                                    

Eunbi dan Kwonbi mengangguk yakin, "Sudah-sudah sana masuk.”

“Baiklah, tapi nanti jangan tinggalkan aku sendiri ya,"  ucap Heesang yang masih gugup.

"Tidak akan kok, udah masuklah paipai Heesangku!”  seru Eunbi dan Kwonbi lalu langsung melambaikan tangannya.

“Tapi aku?...”  ucap Heesang saat ingin masuk dan ternyata tidak ada jawaban apa-apa dari mereka, saat ia menoleh ke belakang ternyata tidak ada siapa-siapa.

“..................”

"Benar-benar tidak setia kawan.” ucap Heesang langsung bersiap-siap sebentar, lalu meraih knop pintu dan mulai membukanya.

“Permisi Lee ssaem?” ucap Heesang mencoba untuk tetap tenang.

“Ah Heesang, akhirnya sampai juga. Cepat duduk.”  ucap Lee ssaem menyuruhnya untuk duduk.

“Baik Lee Ssaem.”  ucap Heesang dan langsung berjalan kearah lelaki paruh baya itu dan langsung duduk di kursinya yang berada di depan Lee ssaem itu walaupun terhalang meja.

"Maaf Lee ssaem, ada apa memanggilku kesini?"  Ucap Heesang sopan.

"Tadi kenapa jam istirahat tidak kesini?” balas Lee ssaem dengan suara beratnya.

“Ah itu tadi saat aku ingin kesini ada sedikit kendala jadi aku telat untuk ke ruang Lee ssaem.”  ucap Heesang sambil menunduk

“Begitu, baiklah jadi aku memanggilmu kesini karena aku ada keperluan denganmu.”  ucap Lee ssaem dengan atensi sepenuhnya melihat ke Heesang.

“Aku Lee ssaem?! Memang ada apa denganku?’’ ucap Heesang sedikit memekik karena terkejut.

"Kau tau kan disini aku butuh seseorang yang berprestasi apalagi membawa nama baik fakultas kita.” ucap Lee ssaem sambil mengetik di komputernya.

“Lalu apa hubungannya denganku?”  ucap Heesang masih bingung lalu mencoba mencerna perkataan Lee ssaem barusan.

“Aku ingin kau ikut bergabung dalam prestasi itu.” ucap Lee ssaem.

“Apa a-aku? maaf Lee ssaem aku tidak bisa ikuti perkataanmu dan bergabung dengan prestasi itu.” ucap Heesang langsung menolak permintaan Lee ssaem dengan cepat.

“Kenapa tidak bisa?”  ucap Lee ssaem mengerutkan keningnya bingung.

“Aku juga punya pekerjaanku sendiri Ssaem, maafkan aku bila mengecewakan Lee ssaem.”  ucap Heesang masih menunduk sopan.

Heesang dapat mendengar samar jika Lee ssaem menghela napas pelan.

“Hm, aku tidak bisa memaksamu jika kau tidak ingin ikut berpartisipasi, aku mengerti apa yang kau lakukan itu yang terbaik."  balas Lee ssaem tersenyum.

“Maafkan aku Lee ssaem telah mengecewakanmu, terima kasih telah menerima keputusanku. Aku pamit keluar Lee ssaem.”  ucap Heesang membungkuk 80 derajat lalu tersenyum kembali dan membenarkan letak kacamatanya.

“Sama-sama kau boleh keluar dan kembali ke kelasmu.”  ucap Lee ssaem lalu Heesang pun hanya menganggukkan kepalanya dan kembali berjalan keluar dari ruangan itu.

Tapi saat ia ingin menyentuh knop  pintu seseorang mendorong pintunya dari belakang membuatnya mau tak mau berhadapan dengan seseorang itu. Ternyata seorang lelaki yang telah membuat dirinya sial, sangat sial malahan hari ini.

Ia pun langsung melewati dia begitu saja seperti tidak melihat apa-apa dan langsung keluar dari sana dengan wajah datar. Namanya saja Heesang tidak tau bagaimana ia bisa kesal dengan seseorang yang tidak ia kenal, bodohnya.

The Castle of Moonlight || END ✓Where stories live. Discover now