Selatan memegang tepat di bagian lukanya, membuat Utara menggeplaknya keras.

"Sakit, Ata!"

Selatan terkekeh kecil. "Sorry," ucapnya lalu mengambil kain kasa dan membalut jari telunjuk Utara.

"Bilang makasih lo sama gue."

"Makasih," sahut Utara sambil memutar bola mata malas.

"Omongan gue udah lo pikirin belum?" tanya Selatan.

Utara tau ke mana arah pembicaraan mereka sekarang.

"Gue ada satu syarat."

"Apa?" tanya Selatan dengan sebelah alis yang meninggi.

Utara sudah memikirkan perkataan Selatan, sampai keras memikirkannya jari telunjuk Utara jadi terluka. Dan dia juga sudah memikirkan sesuatu, yaitu, "Lo harus menuruti satu permintaan gue."

"Apaan, dah ogah gue."

"Yaudah."

"Bocil amat pake permintaan segala."

"Loh, ada Ata?" Kalimat itu mengubah fokus dua remaja yang tengah duduk membuat kesepakatan di sofa jadi teralihkan.

"Mama dari pasar?" Selatan langsung bangkit dari duduknya, membantu Mama yang membawakan plastik belanjaan di kedua tangannya.

"Iya, Makasih ya, Ata," ucap Lora membiarkan Selatan membawa belanjaannya ke dapur.

"Mama jadi berangkat lusa?" tanya Utara langsung bergelayut manja mengalungi Mama dari belakang. Selatan yang melihat itu lantas mendesis.

"Dasar manja."

"Jadi, sayang. Kasian Nenek kamu di sana, Kakek juga lagi sakit-sakitan," sahut Mama sambil mengelus pipi Utara. "Loh, ini tangan Uta kenapa?" tanya Mama dengan nada cemas saat melihat jari telunjuk Utara yang ditutupi kain kasa.

"Nggak papa, Ma. Cuman luka kecil, Mama nggak perlu cemas."

"Biasalah, si ceroboh berulah lagi," sahut Selatan membuat Utara melotot.

"Tuh, kan. Mama jadi nggak tenang kalau ninggalin kamu sendirian di rumah. Ditinggal bentar ada aja yang terjadi."

Utara meringis singkat mendengar omelan Mama. Bagaimana jika Mama melihat ikan hasil gorengan Utara yang seperti harang? Pasti Mama akan semakin mengomel dan tidak mengizinkannya tinggal sendirian di rumah. Dan asal kalian tau, Utara sampai memakai jaket, helm guna melindungi diri dari percikan minyak.

"Kamu tinggal tempat Bunda Maudy," ucap Mama final.

Wajah Utara berubah lesu. "Tapi ada satu syarat," kata Utara sambil melirik ke arah Selatan.
"Syarat apa?" tanya Mama.

Selatan mengode Utara dengan mata melotot. Tapi justru itu membuat Utara semakin senang dan tersenyum penuh kemenangan.

"Ata harus turtin satu permintaan Uta," kata Utara.

Lora melihat ke arah Selatan dengan tatapan penuh harap. Selatan paling lemah jika sudah disuguhi hal yang seperti ini. Maka mau tak mau ia harus mengikuti perintah bocah ceroboh, dekil yang mudah dibodohi itu.

"Gimana Ata?" tanya Mama.

"Oke, cuman satu permintaan," sahut Selatan, demi mama. 

Hanya demi mama.

_____


HALOWWWW
Yuhuuuuu
Cieeee yang udah baca bab 7
Semoga suka yaa hihiii

Ku mau bilang
Makasihhh banyakkk buat yang udah baca sampe sini hehehehe
1 < 3u tan 90 derajat
Jangan lupa klik vote di bawah karena aku tahu kalian pembaca yang baik ^^
Sampai bertemu pada bab berikutnya

Sweet Regards

Phinku

"Jangan Lupa bersyukur hari ini"

Utara & Selatan [#DS1 Selatan| END]Where stories live. Discover now