BAB 5

23.6K 3.2K 208
                                    

NOTE: Ini bagian baru lagi, halaman baru maksudnya. Sekali lagi gue bilang, tolong refresh dulu. Mislanya cerita ini ada di peprus kalian, hapus dulu, terus refresh, baru tambahin lagi. Soalnya biar nyambung sama bab-bab yang aku repost. Oke? Jangan bandel ya, huhuhu

Happy Reading

.

.

.

"Hai, hai, guys! Sekarang gue lagi ada di kelas 11 Bahasa 2. Ini adalah kelas unggulan Bahasa yang ada si SMA Rajawali. Oke, gue bakal kenalin kalian sama anak-anak somplak- genius di dalamnya." Keenan yang berada di depan pintu 11 Bahasa 2 itu langsung masuk ke dalam kelas setelah meminta izin ketua kelas untuk membuat konten tentang kelas mereka.

"Ini kelas 11 Bahasa 2 SMA Rajawali guys, kalau di SMA Rajawali terkenal juga dengan anak-anak Bahasa yang rata-rata jago bahasa Jepang. " Keenan mengarahkan kameranya ke bagian mading belakang yang dipenuhi kanji-kanji yang tidak dia ketahui karena dirinya adalah anak IPA.

"Gue gak tau baca ini apa, tapi gue tau kalau ini kanji." Keenan menyorot madingnya.

"Ini juga keren, bunga sakura kw ala kelas 11 Bahasa 2." Keenan menggoyangkannya ranting pohon yang bunganya terbuat dari plastik. Ceritanya pohon sakura.

"Oke, sekarang kita ke murid-muridnya. Gue denger-denger anak Bahasa itu dominasi wibu.

Gue gak tau, tapi sebelum lanjut, jangan lupa like, komen, sama subscribers di bawah ini biar chanel gue semakin Yamaha, semakin di depan." Keenan menjeda kalimatnya. Lalu menemui laki-laki berkacamata dengan buku tebal di mejanya. Terlihat nerd, tapi dialah juara kelas.

"Zen," kata Keenan membaca name tagnya. "Lo nongol di video gue dong. Ngomong-ngomong gitu," kata Keenan dengan nada membujuk.

"Gak," sahut Zen singkat.

"Bentaran doang kok Zen, muka lo wibuable."

Zen mendelik, kemudian kembali pada buku bacaannya. Keenan mendesah malas, lalu melanjutkan kembali vlognya yang terjeda.

"Sorry guys, cowok tadi namanya Zen. Mulut dia lagi bisulan makanya gak mau ngomong. Kita ganti ke yang lain aja." Keenan beranjak ke satu meja, tepatnya meja perempuan dengan rambut sebahu yang terlihat misterius melalui tatapannya. Melihatnya saja Keenan jadi merinding sendiri. Tipe-tipe indigo yang bisa melihat hantu, itu adalah penilaian pertama Keenan.

"Gue sibuk." Belum sempat Keenan mewawancarai, tapi cewek dengan name tag, Erina itu sudah menolaknya terang-terangan.

"Belum mulai, udah ditolak aja YouTuber macam gue."

"Bentar lagi ada satu vlog lo yang masuk trending," kata cewek itu tidak ada angin, hujan.

"Ooo, aamiin, makasih Erina." Keenan tidak jadi mewawancarai Erina. Dia celingak-celinguk mencari orang yang sekira asyik, karena kelas 11 Bahasa 2 rata-rata nolep sibuk dengan ponselnya sendiri, lalu di pojok belakang para wibu mesum lagi nonton anime yang berbau hentai.

"Naaa ini para cowok-cowok 11 Bahasa 2 yang katanya kece guys, gimana? Muka-muka wibu, kan?"

"Say Konnichiwa dong, guys!" seru Keenan membuat kumpulan para cowok itu mendongak lalau mengatakan "Konnichiwa" yang artinya sama seperi Hai dalam bahasa Indonesia sambil melambai tangan ke kamera.

"Gimana kalo kita wawancara mereka satu persatu?" Keenan berbicara dengan kameranya.

"Ah elah lo datang di part ah ih uh eh ah nya, gak tega nge-pause gue."

"Eh anjir, sesnor," sahut Keenan menoleh.

"Mana si ceweknya kawai."

"Anjay punya lo udah berdiri."

"Baka! Hahahaha!"

Keenan melongo. Hey, ayolah ini lagi ngonten mulutnya gak pake filter, dari pada menganggu tontonan haram mereka lebih baik dia mencari target yang lain untuk diajak wawancara. Sekira yang asyik. Hingga saat Keenan melihat Utara yang nongol di balik pintu, senyum Keenan terbit.
Ini target sebenarnya.

"Hai, Tara!" sapa Keenan sambil menyorot kameranya.

Utara tampak kebingungan, tapi isyarat tak bersuara dari mulut Keenan yang bilang, ini vlog, membuat Utara mengangguk-angguk.

"Hai! Gue Tara!" Utara melambai.

"Tara ini temen satu ekskul karate gue, dia anak 11 Bahasa 2 juga, anaknya cantik, kan? Turunan Belanda dia guys. Oke, Ra, gue mau ngajak bincang dikit."

Banyak juga hayuk!

"Gimana rasanya jadi bagian 11 Bahasa 2."

Utara menjawab-jawab pertanyaan Keenan, sesekali sambil menunjukan sisi unik kelas mereka yang bersih dan berbau Jepang, sampai stella ac pun sakura, lalu memperkenalkan teman-teman kelas dari yang nolep sampai yang kayak cacing hiperaktif.

Setelah vlog Keenan selesai, cowok itu berterima kasih.

"Makasih, ya. Lo asyik banget, langsung klop gitu ngomongnya sama gue," kata Keenan menutup lensa kameranya.

"Hahahaha, lo bisa aja!" Utara nabok-nabok salting.

Indahnya memperhatikan gebetan dari jarak dekat.

"Kenapa lo?" Keenan melambai di depan wajah Utara saat cewek itu berubah bengong menatapnya.

"Eh? Nggak papa. Lo ngomong apa tadi?"

"Gue bilang makasih. Sebagai ucapan makasih, ayo gue traktir ke kantin.

"Tapi ini jam belajar?" Keenan ajak gue bolos!!

"Guru-guru lagi ada rapat, kecuali Bu Geni genot yang ngotot ngasih ulangan harian ke 11 IPA 3, untungnya mapel peminatan gue gak Bhasa Jepang." Dan untungnya Keenan 11 IPA 4, lagi jamkos juga seperti kelas lain.

Oiya, Utara kan habis di hukum, jadi nggak tau kabar kalau jamkos gara-gara guru rapat. "Yaudah, hayuk!"

Utara ikut pergi ke kantin sama Keenan. Erina, salah satu sahabat sekaligus teman sebangku Utara memperhatikan dua orang itu lamat-lamat sebelum menghilangkan dibalik pintu.

"Bau-bau konten."

_____

.

.

.

Hai!

Pembaca lama pasti kaget ya, kok Keenan youtuber? Muehehehe. Di bab lalu-lalu juga udah aku bilang kalau Utara dan Selatan mengalami revisi. Tapi gak 100% kok, karena alur konfliknya tetap ngikutin wattpad, cuman 80% ini beda dan lebih seru banget! Banyak bab yang nggak ada di novel, cuman ada di wattpad.

tentang epilog? Wangi banget epilog di novel!

Wajib beli, yeee!

Utara & Selatan [#DS1 Selatan| END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang