Part 74 : Love Myself

998 163 45
                                    

"Cinta pada diri sendiri itu lebih baik ketimbang mencintai orang lain. Andai kata semua orang lebih mencintai diri sendiri maka mereka akan terjebak dalam egois. Lalu bagaimana dengan orang yang mengatakan bahwa egois itu penting, sehingga mereka jatuhnya pada sikap apatis. Apakah itu membangun atau menjatuhkan diri sendiri?"

(Author ***** POV)

(Flashback **** ON)

"APA KAU INGIN MENINGGALKAN EOMMA NAK!" dia membentak dengan keras saat kedua matanya menatap nyalang ke arah putranya.

Jungkook baru saja mendapatkan tamparan keras di pipinya hingga merah. Dia juga tak bisa mengatakan apapun selain kata maaf dengan mulut bergetar nya. Ada air mata disana dan dia juga tak berani untuk melawan.

"Lihatlah eomma bahkan mencambuk mu karena kau nakal. Kenapa kau sangat jahat seperti appa mu, apa kau tidak mau tinggal disini dengan ku huh!" Dia menunjukkan punggung sang anak melalui bayangan cermin, meski dia menangis tapi wajah galaknya masih kentara. "Aku ingin menjenguk eomma Shi Hye, kenapa eomma sangat jahat padaku akh."

Jungkook jatuh dengan tubuh bergetar dia merasakan ketika punggungnya di cubit dengan sangat keras. "Kau sangat kurang ajar! Pergi masuk dalam kamar dan renungkan kesalahanmu!" ucapnya dengan keras. Jungkook ingin melawan dia tidak bisa mengatakan dengan ucapan kasar akan tetapi dia menatap sang ibu dengan kecewa. Membuat wanita itu memperlihatkan tatapan iba nya.

"Eomma aku disini mempertaruhkan segalanya tinggal bersamamu, aku menyayangimu karena aku ingin kau berdamai dengan eomma Shi Hye. Aku ingin eomma mengerti!"

Plakkk!!

"Jaga bicaramu anak muda kau sudah menyakiti eomma. Kau bajingan seperti ayahmu, masuk dalam kamar! Sampai kapanpun aku tidak sudi menerima mu datang kesana, masuk ke kamar dan pikirkan kesalahanmu!"

Jungkook sudah lelah berdebat mungkin saja ibunya tak akan mengerti dia dengan kasar di seret sang ibu ketika kakinya hendak melangkah untuk keluar dari rumah ini. Ibunya cukup kuat untuk memaksa Jungkook masuk dalam kamar, sadar atau tidak dia menyakiti anaknya dengan punggung sang anak membentur lantai.

Rasa perih cambuk juga masih mengeluarkan sedikit darah itu membuat dia berteriak merintih sakit. Dia tidak bisa bergerak sampai pintu kamar pun tertutup begitu rapat dan terkunci. Hanya saja dia juga tak mendengar ibunya mengatakan kata manis seperti biasanya.

"Eomma, kenapa kau melakukan ini." Tatapan nanar dengan wajah sendunya, dia menatap ibunya dengan jutaan pertanyaan. Kenapa ibunya jahat, kenapa ibunya kejam. Dia sayang tapi kenapa ibunya tak beri kesempatan. Walau itu hanya menjenguk seseorang yang menjadi orang tuanya secara tak langsung.

"Aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengan wanita itu Jungkook, selamanya tidak akan!"

Suara bantingan sangat keras ketika bunyi pintu itu ada. Jungkook mendengar bahwa ibunya melengos pergi dengan seruan menyakitkannya. Apa kesalahannya hingga dia tidak bisa mendapatkan kesempatan kecil.

Apalagi memikirkan kakaknya yang kabur sejak kejadian itu membuat dia tak tenang. Ini kesalahannya hingga dia memikirkan ini semua dengan tidak tenang. Mendadak kepalanya pening dan sakit sangat terasa.

"Eomma maafkan aku, aku ingin menjenguk tapi aku tak bisa keluar. Jikapun keluar aku takut kau akan dalam bahaya. Aku melakukan ini agar kau aman eomma." Terpejam, kedua matanya terpejam dengan setitik air mata jatuh ke bawah dan merembes pada bantal.

Saat itu dia ambil pena yang patah ujung belakangnya dan menulis perasaannya dalam sebuah buku yang nampak tak utuh lagi bagian covernya.

Semua itu kebohongan.

Haru - Haru (Sad Story Jeon Jungkook) END ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant