Part 64 : Goodbye Road

1K 163 43
                                    


"Merasa jika suatu hari nanti batas waktumu habis maka saat itulah kau sadar bahwa akan ada yang hendak membawa mu pada sebuah alasan. Dimana disana jugalah kau akan tahu bahwa apa kata bahagia ada disana, kau bisa mengatakan baiklah ini akhir kisah ku."

(Author **** POV)

Yoongi membanting keras punggung itu saat dia sukses menjatuhkan salah seorang hingga menubruk lemari kecil di dapur itu. Ringisan nyeri di sudut bibirnya membuat rasa sakit tak tertahankan itu terasa. Bahkan tenaga yang digunakan oleh kakaknya bukanlah main-main. "Aku akan membunuhmu Jungkook, kenapa kau dan selalu kau!" tangannya juga mengepal memusatkan pada wajahnya.

Sang ibu yang ada disana ingin memisahkan sang anak dan bersuara keras. "APA YANG KAU LAKUKAN YOON! LEPASKAN ADIKMU!"

Meski Yoongi tak mendorong sang ibu ataupun menyakitinya secara fisik akan tetapi kerongkongan itu dicekiknya semakin erat hingga kesakitan. Begitu susah payahnya Jungkook mencoba melepaskan tangan sang kakak dengan desisan meminta tolong.

"Dia bukan adikku, dia orang asing yang datang tak kuminta dan kenapa jantung Jimin bisa ada pada dirimu sialan!" Mata itu berkilau akan tetapi masih ada manik kesedihan disana, dengan tangan gemetarnya Jungkook mencoba menjaga diri dengan menahan beban tubuh sang kakak. Hoseok terbatuk hingga mengeluarkan darah dari murutnya, bukan main Yoongi benar-benar serius untuk membunuh seseorang.

"Yoongi hyung ak-aku tidak tahu, aku sungguh tidak tahu hhhh..." Kedua matanya menatap ke atas dia mulai kehilangan oksigen dan ini bukan hal baik. Sang ibu menarik anaknya dengan memeluk punggungnya dan meminta Yoongi agar sadar dari emosinya. Kedua mata sang anak melotot dan begitu mengerikannya dia. "Yoongi oh astaga kenapa kau seperti ini!"

Bugh!!

Hoseok sukses menjatuhkan tubuh itu dengan bogeman keras di pipinya, Min Yoongi ambruk dengan tubuh merosot juga ngilu. Dengan Jungkook yang ambruk lemas hampir mati kehilangan oksigen. Segera namja dengan status dokternya itu menjadi benteng di depan untuk melindungi ibu dan anaknya itu. Dia membuka kancing kerah leher kemejanya dan menggerakkan lehernya guna menghilangkan pegal.

"Maafkan aku tapi kau membuatku terpaksa melakukannya. Ayolah Yoon, jangan egois aku melakukannya karena aku peduli padamu. Kau mau membunuhnya!" Sepertinya tak akan mudah untuk menyadarkan Yoongi walau dengan satu pukulan keras. Terbukti dengan Yoongi yang mengumpat kasar dengan tatapan tajamnya.

"Kau ingin mati huh! Pergilah sialan aku tidak ada urusan denganmu."
Kemurkaan itu ada ketika si pemilik mata elang itu berdecih sembari menarik kerah leher di depannya itu.
"Aku yang mengatakan semua maka aku yang bertanggung jawab. Apa kau tidak paham maksud Jimin, kau tidak paham bukan?! Dia menderita dan dia bahagia jika dia bisa menolong orang lain, sadarkah kau Min Yoongi!" semburan ludah itu mengenainya apa yang membuat Yoongi seperti orang gila.

Dia sakit hati atau ada hal lain. Kenapa dia tidak bisa berfikir jernih mengenai kebenaran kebaikan adiknya.

Yoongi hendak melawan lagi dia merasa bahwa semua orang tidak sepaham dengannya. Dengan cekatan Hoseok memasang kuda-kudanya dan membanting tubuh Yoongi dengan teknik dia miliki. "Aku tidak ingin melakukan ini tapi kau memaksaku melakukannya. Kumohon sadarlah kau hampir menjadi pembunuh Yoon."

Rasanya Hoseok kehilangan nafas hingga tersenggal untuk mengambil oksigennya. Bukannya apa hanya saja dia sudah lama tidak melakukan perlawanan seperti ini, beruntung dia dan Yoongi satu perguruan. Di sana Jungkook menangis memeluk ibunya dia merasa takut sekaligus merasa sakit di lehernya. Ibunya juga seakan menyesal membiarkan putra angkatnya seperti ini. Takut dia tidak bisa membahagiakan Jungkook.

Kedua mata Yoongi berkunang ketika kepala belakangnya terasa pening dan sakit, sungguh dia merasa bahwa punggungnya remuk. Apakah ini karma? Dia tidak bisa melakukan perlawanan kecuali mengambil oksigen banyak dan menatap atap plafrom rumahnya. "Sial, aku benar-benar sial."

Haru - Haru (Sad Story Jeon Jungkook) END ✓Where stories live. Discover now