Part 51 : 134340

1.1K 181 41
                                    

" Kalau boleh tahu siapa yang akan kau tambahkan dalam angka kehidupan mu? Diantara jutaan galaksi dunia."

.

(Author **** POV)

Dimana keberadaan sang anak? Sementara dia melihat kamar yang begitu berantakan dengan selimut yang sudah tercabik karena benda tajam. Bentuknya tak karuan karena gunting telah menghancurkan kehalusan yang di buat dengan cantiknya. Apakah ini perbuatan Yoongi yang sedang melampiaskan emosinya? Dia yang terlalu panik sampai memanggil sang anak dengan isak nya dan membuka keras pintu itu hingga dia menemukan batang hidung putra sulungnya. Namun sayang, tak ada tanda keberadaan nya.

"YOONGI!!" baru saja dia membuka pintu lemari, lantaran kedua telinganya baru saja mendengar suara lirih Isak putranya yang sangat dia hafal. Tabiat keras kepala dan juga kasarnya hilang saat Yoongi mendongakkan kepalanya dan menatap sang ibu dengan sendu. Wajah yang begitu menyakitkan saat sang ibu memperhatikan nya walau beberapa detik saja. Tusukan perih yang menghantam relung hatinya, dari ribuan kata marah terlontar. Sang ibu sangat menyesali dengan kesalahpahaman yang terjadi. Dia lupa jika Yoongi punya sisi lemah dan trauma yang kambuh jika terlalu tertekan. Hingga dia melihat bagaimana putranya yang dewasa seperti bayi yang menangis, namun sayang Yoongi menatap tajam dengan wajah dingin juga mata elangnya.

"Yoongi, ma-maafkan eomma... Aku, salah menganggap mu berbuat jahat dengan Jungkook." Shi Hye berusaha menyentuh puncak kepala sang anak, bagaimana tidak wajahnya begitu menyesal dan menahan kesedihannya lantaran dia belum bisa jadi ibu yang baik. Tidak mendengar kan penjelasan sang anak merupakan suatu pelanggaran yang dia lakukan dalam hidupnya. Seperti tak memberikan kesempatan untuknya terbuka. Lalu, apakah Yoongi akan membencinya kali ini?

"Pergi, jangan sentuh aku." Menepis pelan tangan itu hingga menggantung, dengan wajah yang enggan bertatap langsung melihat ibunya walau kelopaknya basah dalam diam. "Yoongi, maafkan aku... Aku tidak mendengarkan mu nak, aku minta maaf sayang..." Masih berharap jika sang putra mau memaafkannya.

"Ibu minta maaf karena tadi. Ibu khawatir juga dengan Jungkook, ibu mengira itu kau karena kau selalu membenci adikmu. Aku tidak ingin kau menjadi orang jahat karena keegoisanmu." Memberi nasihat meski dalam situasi yang sulit seperti sekarang.

"Aku sudah bilang aku tidak butuh adik angkat sepertinya. Jimin adikku dan jangan sekalipun menggantikan dia eomma! Kenapa kau memilih anak yatim piatu. Aku tidak sudi dia menjadi adikku, aku menyesal sudah menolongnya. Lebih baik dia mati!"

Lidah lebih tajam dari pisau. Begitu lah peribahasa yang tepat untuk anaknya yang apatis. Dia merasa bahwa ucapan itu tak akan menyakiti siapapun. Demi Tuhan jika Jungkook mendengar nya Shu Hye tidak akan yakin kalau anak angkatnya ini akan baik-baik saja. Dia harus mengajarkan bagaimana tata Krama pada Yoongi.

"Nak, jangan menganggap Jungkook penjahat. Dia sangat baik padamu, dia adik yang bisa kau andalkan dan berhentilah membandingkan dia dengan Jimin. Dia adalah Jungkook dan kau hanya perlu menerima dan memahaminya sebagai adikmu sayang." Mengusap kepala anaknya dengan lembut, mungkin saja Yoongi akan tenang jika melakukan ini bukan?

Tapi...

"Jangan sentuh aku! Pergilah untuk menemani anak pungut itu. Aku bisa menjaga diriku, aku mau sendiri." Yoongi menutup pintu lemarinya enggan, dia bahkan sengaja memberikan suara keras saat menutupnya. Hingga wanita yang melahirkan di depannya itu terkejut. "Apa kau tidak mau bicara dengan ibumu lagi nak?" saat tangannya berusaha untuk membuka pintu itu akan tetapi yang ada Yoongi berteriak dengan keras untuk mengusirnya.

"PERGILAH EOMMA! AKU MAU SENDIRI!"

Sang ibu menghela nafasnya dia ingin melihat seberapa ketangguhan Yoongi untuk meminta menjauh darinya. Ibu mana yang bisa menjauhi anaknya ketika dia tahu bahwa tekanan putranya begitu besar. Dia mengaku salah jika dia menuding Yoongi dan mengira bahwa Jungkook terluka karenanya. Dia juga salah sempat menampar pipi sang anak hingga merah. Datang menemui anaknya untuk meminta maaf adalah salah satu yang bisa dia lakukan sebagai bentuk kasih sayang seorang ibu yang masih peduli dengan nya.

Haru - Haru (Sad Story Jeon Jungkook) END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang